Complaint 04: His Friends (2)

40 3 0
                                    

🎶 Cadmium - No Friends

Soren sudah memutuskan untuk berusaha lebih keras lagi dalam mendekati teman-teman Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soren sudah memutuskan untuk berusaha lebih keras lagi dalam mendekati teman-teman Sean. Dia merasa jika dia bisa mendapatkan hati mereka, maka hubungan dengan Sean akan menjadi lebih baik.

Soren menemui Sean di rumahnya. “Aku mau bikin kue buat teman-teman kamu. Menurut kamu gimana?” tanya Soren dengan penuh harapan.

Sean terlihat sedikit terkejut. “Eh? Kenapa harus segitunya? Temen-temanku bakal terbiasa kok. Gak usah repot-repot.”

Soren tersenyum percaya diri. “Enggak apa-apa, Sean. Aku cuma mau menunjukkan kalau aku serius dan ingin dekat dengan mereka.”

Sean mengangguk meski masih tampak agak bingung. “Kalau begitu, aku nggak bisa bilang apa-apa lagi. Semoga berhasil, Kak.”

Esoknya, Soren menemui Chloe di lobi sekolah saat Chloe sedang bersiap untuk pulang. Soren hanya menyodorkan sepotong kue buatan tangannya kepada Chloe dengan senyuman kecil.

“Chloe, aku bawa kue buat kamu. Semoga kamu suka.”

Chloe tampak terkejut dan sedikit bingung. “Oh, terima kasih, Kak Soren. Ini agak berlebihan, tapi kue ini enak.”

Soren tidak banyak berbicara setelah itu, hanya memberikan senyum sopan sebelum melanjutkan aktivitasnya. Meskipun tidak banyak omong, Chloe merasa bahwa Soren berusaha keras untuk benar-benar mengambil hatinya.

Keesokan harinya lagi, Soren mendekati Yesana di ruang belajar saat Yesana sedang beristirahat. Dia membawa minuman dingin yang Yesana suka (kata pacarnya) dan menyodorkannya tanpa banyak berkata-kata.

“Yesana, aku bawa minuman ini untuk kamu.”

Yesana menerima minuman dengan senyum, meski terlihat agak ragu. “Makasih, Kak. Tapi, sebenarnya, nggak perlu repot-repot kayak gini.”

Soren hanya mengangguk dan memberikan senyuman kecil sebelum pergi. Yesana merasakan usaha Soren, meskipun Soren tidak terlalu banyak berbicara.

Hari berikutnya, Soren menemui Dean di lapangan olahraga setelah latihan. Dia membawa snack dan beberapa botol air mineral, hanya menyodorkan dan berkata singkat.

“Dean, aku tahu kamu sering latihan di sini, jadi aku bawa ini buat menemani kamu. Semoga kamu suka.”

Dean menerima snack dengan tatapan bingung. “Uh, terima kasih, Kak. Tapi ini agak aneh. Kenapa kamu bawa semua ini?”

Soren hanya tersenyum dan mengangguk sebelum kembali melanjutkan kegiatannya.

Beberapa hari kemudian, Sean dan teman-temannya: Chloe, Yesana, Dean, Mario, dan Hera berkumpul di kantin sekolah. Chloe, yang tampaknya merasa sangat tertekan dan tidak nyaman, akhirnya memutuskan untuk berbicara langsung tentang apa yang dia rasakan.

“Sean, aku perlu bicara denganmu. Ini sudah lama aku pendam, dan aku nggak bisa terus begini,” kata Chloe dengan nada tegas.

Sean terlihat bingung. “Apa maksudmu, Chloe?”

Boy Next Door [JAKEHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang