Pemuja dan Penunggu

5 1 0
                                    

Keluh kesah tak berujung, segelintir harapan usaha, dan tindakan tak ternilai menganggur pada halte yang tak pernah dikunjung, tidak terlihat.

Lambaian satu persatu muncul untuk kesadaran atas kehendaknya yang ingin terlihat, namun Ia berpaling.

Malam itu, sayup-sayup harapan mulai tergelincir dari jalurnya, tak menyerah, benang merah kusut mencoba melerai dirinya; tanpa adanya ujung. Gumpalan kusut menyatu dalam kegelapan, kesunyian malam.

Ranting pohon berdenting, angin menunjukkan kekuasaannya, namun aku tetap di sini.

Séira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Séira.
2024©

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memento VivereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang