Dengan Jirah besi dan pedang panjangnya, sang kesatria mati-matian mengayunkan pedang untuk menghadapi sang naga.
Sisik naga begitu keras. Sekuat apapun sang kesatria mencoba, dia tidak mampu menembus kulit sang naga.
Dengan nafas terengah-engah sedangkan peluh mengucur di seluruh tubuhnya. Sang kesatria tetap menunjukkan tatapan mata penuh tekat. Bagaimanapun, dia harus menyelamatkan sang putri!
"Bersabarlah tuan putri! Aku akan membunuh naga ini untuk menyelamatkan mu!" teriaknya saat melihat sosok sang putri yang sedang mengawasi dari atas menara.
Setelah pertarungan panjang dan sengit, akhirnya sang kesatria berhasil menaklukkan sang naga. Dia dengan gagah berdiri di atas tubuh naga yang terbaring lemah. Mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, lalu menancapkannya ke dada sang naga.
Kemudian, sang kesatria menaiki menara untuk menjemput sang putri. "Tuan putri, aku akan mengantarmu pulang!" katanya sambil membungkuk di hadapan tuan putri yang cantik.
"Terima kasih kesatria." Sang putri tersenyum manis dengan pipi bersemu.
Akhirnya, dengan kuda putih sang kesatria membawa tuan putri kembali ke istana. Masyarakat bersorak untuk menyambut kedatangan mereka. Sesuai janji sang raja, akhirnya sang kesatria dan tuan putripun menikah. Seluruh kerajaan dengan bahagia merayakan pesta pernikahan mereka. Pernikahan yang sangat megah dan indah.
Sang kesatria menyematkan cicin berlian ke jari manis sang putri. Kemudian diapun membungkuk untuk memberi ciuman di jari manisnya. Dengan suara lembut, dia bersumpah. "Sejak awal aku bertemu denganmu. Aku tahu jiwa dan raga ini sudah sangat berakar dalam dirimu. Jika kamu mencabut akar ini, aku tahu aku tidak akan bisa bertahan. Tuan putri, aku akan selalu setia kepadamu, ada di sisimu, seumur hidupku."
Gambaran indah saat sang kesatria menggenggam tangan sang putri membeku dalam bingkai kertas.
Dara begitu terpesona saat menatap visual indah dalam buku yang dia baca. Bahkan dia bisa berlama-lama pada bagian itu hanya untuk melamun.
Apakah dia bisa memiliki kesatria seperti ini?
Kira-kira akan seperti apa ya sosoknya?
Ketika Dara mengangkat kepalanya dengan senyuman melamun. Tiba-tiba dia melihat seorang remaja laki-laki berjalan ke arahnya. Lelaki itu memiliki baju zirah sambil memeluk pelindung kepala dia tangan kanannya. Dia berjalan dengan langkah tegap dan gagah. Parasnya begitu rupawan sehingga Dara dibuat terpesona oleh ketampanannya.
Ketika pemuda itu telah berdiri di hadapannya, dia tersenyum sambil membungkuk. Tangannya kemudian terulur lalu, *cetak! Pemuda itu menjentikkan jarinya sehingga Dara terbangun dari lamunannya.
Dara berkedip-kedip untuk menyadarkan dirinya sendiri. Ketika dia melihat pada pemuda itu lagi, tidak ada baju zirah maupun pedang yang dia bayangkan. Hanya seorang pemuda biasa dengan Hoodie hitam yang menutupi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAKA: petualangan di hutan ajaib
AventuraDara sangat suka mengarang. Dengan buku dan penanya, dia bisa berlarut-larut ke dalam dunia fantasi. Hingga suatu hari, pertemuannya dengan Raka, membawanya masuk jauh ke dalam hutan ajaib. ___ Dara hanyalah gadis remaja berumur 15 tahun yang gemar...