Karina dan dua temannya pergi ke arah kampus dengan berjalan kaki, ia memilih untuk mengistirahatkan tubuh di kos temannya sebelum acara penutupan ospek dimulai sore hari nanti. Di tengah perjalanan, ponsel milik Karina tiba-tiba berdering dan berhasil mengejutkan semua orang karena nada dering yang terlalu keras.
"Buset, tuh maba perasaan nelpon mulu. Pacaran ya kalian berdua?" tanya temannya heran.
"Fitnah baru apa lagi ini? Tapi angkat nggak ya?" tanya Karina bimbang.
"Angkat aja, Rin. Mabamu kangen banget sama kamu itu," sahut teman satunya, kemudian dua gadis yang ada di sebelah Karina tertawa terbahak-bahak.
"Kalian aku tampol pake sound horek mau kagak?!" cibir Karina lalu menarik napas panjang sebelum menerima telepon dari adik tingkatnya.
"Halo, Kak Karina di mana?"
"Baru keluar dari kosan temen, ini otw ke kampus, kenapa?" tanya Karina.
"Speaker-nya hidupin, Rin. Aku mau dengerin suaranya juga," bisik salah satu temannya, lalu Karina menghidupkan speaker telepon sehingga suara Juan terdengar jelas.
"Jalan kaki? Mau aku jemput nggak?"
"Nggak usah, lagian udah mau deket kampus kok," tolak Karina lalu beberapa saat kemudian ia mengeluh kesakitan, karena dua temannya terus memukuli pundaknya dengan perasaan gemas.
"Kalo udah sampai, kasih tau aku ya. Aku mau beli es krim dulu."
"Ja—" Gadis itu menggantungkan kalimatnya saat Juan hendak akan menutup telepon.
"Kenapa, Kak?"
Karina diam sejenak karena Juan tidak jadi menutup telepon. "Jangan banyak-banyak makan es krim, nanti perutmu bisa sakit," pesannya.
"Siap, Kakak cantik!"
『✎﹏ 』
Akhirnya setelah tiba di kampus, Karina tidak langsung duduk menonton penampilan UKM yang sedang berlangsung. Dia sengaja mengitari kampus meskipun kedua kaki terasa lelah, dan berakhir ke kantin agar tidak dicari oleh Juan. Terlebih-lebih lagi sinyal Wifi di kantin sedikit sulit untuk dijangkau, sehingga ia tak menyadari kalau Juan mengirimkannya beberapa pesan.
Dia baru tahu ketika sudah berjalan mau mendekati panggung bersama dua temannya. Dua panggilan tak terjawab dari Juan kembali membuatnya menghela napas panjang, sebenarnya anak ini tidak punya teman atau bagaimana?
Juan Ilkom '24
Kak, di mana?Karina
Aku mau ke gedung FEB
Mau cari stop kontakJuan Ilkom '24
Aku ke sana ya?Kedua mata Karina melotot sempurna, bisa-bisa bola matanya ikut jatuh menggelinding di atas rumput waktu membaca pesan dari adik tingkatnya nanti. Jika Juan benar-benar menghampirinya ke gedung FEB dari pada menonton pertunjukan UKM, bisa jadi dia kena omel dari panitia.
Karina
Heh nggak boleh!Juan Ilkom '24
Lho, kenapa?
Karina
Kan kamu masih penutupan ospek, gimana sih??Juan Ilkom '24
![](https://img.wattpad.com/cover/375689981-288-k20334.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Meet Thirty Time ✔️
Fiksi Penggemar[HAN JIHOON OF TWS] "Ayo kita ketemuan sebanyak tiga puluh kali." "Eh? Banyak banget." Karina awalnya tak mengerti mengapa Juan memintanya untuk bertemu sebanyak tiga puluh kali. Namun hal tak terduga berhasil membuatnya terus meminta kepada semesta...