one and onlySunoo membuka sebelah matanya saat mulai merasa sesak saat ia bernapas. Ternyata seluruh tubuhnya sudah tenggelam dalam pelukan sunghoon, hanya kepalanya yang menyembul diantara apitan lengan sunghoon.
Tubuhnya terasa pegal dan kaku, sudah lah kasurnya kecil, tertimpa babon pula. Ini sih bangun-bangun malah tambah sakit bukannya segar.
Sunoo menoleh kesamping kirinya, melihat dengan jelas wajah sunghoon yang tertidur pulas, bahkan hidung mereka bertubrukan, sangat dekat—tinggal kokop—upss jangan ya.
Deru napas sunghoon amat teratur, berbeda dengan sunoo yang sudah sesak butuh pertolongan segera. Tunggu, jam berapa sekarang? Gawat kalau jam kimia sudah selesai dan dia masih terkurung.
"Hoon, bangun..." sunoo berbisik pada anak itu.
"eung.. Sun. " anak itu sudah jelas tak mau meninggalkan tempat tidurnya, ia bahkan hanya bergumam tanpa ada niat untuk menjawab.
"Kalau lo masih mau tidur, lepasin gua dulu. Sesak —badjingan—" well, sunoo hanya bisa mengumpat dalam hatinya.
Sunghoon membuka sebelah matanya, hanya untuk mengintip keadaan sunoo. Tapi sesaat ia melepas pelukan erat itu, kemudian mengusap wajahnya.
"Ini udah jam pulang, ah.. Sepuluh menit lagi sih, lo jangan pulang dulu. Ikut gua ke gudang paling ujung dekat labor lama." titah sunghoon tanpa melihat sunoo, sunghoon terlihat menutupi wajahnya entah ekspresi seperti apa yang ia tunjukkan sunoo pun tidak tau.
Merasa ada yang tidak beres, sunoo memutuskan untuk tidak pergi, ia menetap menemani sunghoon.
Sunghoon beringsut untuk bangkit, ia duduk di sisi ranjang. Selanjutnya ia menunduk untuk meraih tasnya, mencari-cari sesuatu disana.
Sunoo hanya memperhatikan dari sisi sebelahnya. Ia masih ingin tau apa yang akan sunghoon lakukan selanjutnya.
"Ayo ikut gua" sunghoon berjalan melangkah membuka pintu uks, berjalan santai seolah lupa kalau ia sudah membolos dari pelajaran ke empat sampai pulang. Terlebih lagi ia malah mengajak orang lain untuk ikut membolos.
Tanpa bertanya, sunoo pun mengikuti langkah sunghoon.
Dalam kepalanya banyak sekali pertanyaan yang ingin ia lontarkan. Lorong-lorong masih sepi, sesekali mereka berjalan merunduk agar tak terlihat dari jendela. Bahaya kalau ketahuan, bisa-bisa selesai sudah rencana yang sudah sunghoon buat.
Lama berjalan, keduanya sampai di bagunan paling ujung di sekolah. Tak jauh dari labor lama dan kelas yang tengah di renovasi. Ingat kan saat sunoo pergi mencari sunghoon? Letak gudang tak jauh dari bangunan itu.
Ragu, sunoo tetap mengikuti langkah sunghoon.
Masuk dalam gudang tempat menyimpan meja dan kursi yang sudah tak terpakai lagi. Dalamnya cukup bersih dan gak banyak debu, mungkin sunghoon rajin membersihkannya."Wehh, bawa gandengan baru pak?" goda teman sunghoon nampak tertawa.
Sunghoon menanggapinya dengan santai, ia hanya mengangguk seraya tersenyum beda dengan sunoo yang sudah merasa terancam.
"Lah, lu ngajak sunoo?" pria dengan jawline tajam nampak terkejut dengan kehadiran sunoo.
Sunghoon acuh tak acuh menatap sunoo sekilas "dia udah tau, biarin aja jay" entah tau apa yang di maksud sunghoon, sunoo masih bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/365355030-288-k677925.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ೃ࿔₊•ONE AND ONLY ˢᵘⁿˢᵘⁿ ☑︎·˚ ༘₊·
Fanfictionˢᵃᵃᵗ ᵏᵃᵐᵘ ᵖᵘⁿʸᵃ ᵖᵉⁿᵍᵃˢᵘʰ ᵈᶦ ᵘˢᶦᵃ ᵈᵉʷᵃˢᵃ .・゜゜・ ONE AND ONLY story by @navanda_jeo 2024