PART 1

348 52 4
                                    

Rosie sedang dalam suasana hati kurang baik sekarang. Pagi tadi ia berdebat dengan sang Daddy.

[FLASHBACK ON]

Pagi itu Rosie tengah sibuk berkutat dengan berkas-berkasnya. Hingga ia mendengar suara seseorang yang memasuki ruangannya, dan itu Daddy Park.

Brak!

"Daddy mau kamu siapkan kontrak untuk Jennie. Jennie akan bergabung dengan Park Entertaiment" Ucap Daddy Park sambil meletakkan sebuah berkas diatas meja Rosie.

Tubuh Rosie menegang mendengar sang ayah menyebut nama mantan terindahnya. Wanita yang sangat ia cintai sekaligus wanita yang mematahkan hatinya.

"Daddy tau kan gimana hubungan aku sama dia" Ucap Rosie menatap sang ayah

"Yaa memangnya kenapa? Daddy cuman minta kamu siapin kontrak buat Jennie, dia udah setuju bergabung dengan Park Entertaiment. Kemaren mommy kamu ketemu sama Jennie, dan dia bilang dia mau kembali ke dunia entertaiment, tapi sampai sekarang dia belum punya agensi dan ini kesempatan buat kita mendapatkan tanda tangannya. Dengar...kamu harus liat dari sisi bisnisnya Rosie kamu tau sendiri kan sebesar apa pengaruh Jennie di industri entertaiment pasti akan banyak perusahan perusahaan diluar sana yang mau kerja sama sama perusahan kita dan tentunya ini bagus buat agensi kita kedepannya"

"Iya aku ngerti Dad tapi kan–"

"Gak ada tapi tapian, nanti sore Jennie akan datang untuk membicarakan kontrak dan lain lannya, Daddy udah mengundang dia untuk dateng kemari" Ucap Daddy park lalu meninggalkan ruangan Rosie.

[FLASHBACK OFF]

Rosie mengurut pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia tidak tau melakukan apa sekarang disatu sisi ia membetulkan ucapan Daddy nya mengenai keuntungan apabila Jennie bergabung dengan agensinya tapi disisi lain ia tak siap bertemu kembali dengan wanita yang sangat dia cintai itu (dulu). Bagaimanapun juga Jennie adalah cinta pertamanya dan selama menjalin hubungan sama 9 tahun mereka baik baik saja sangat jarang mereka mempunyai masalah yang sampai membuat mereka bertengkar, hanya saja akhir kisah mereka begitu tragis dan menyakitkan untuk Rosie.

"Tenangkan dirimu Rosie, be professional okay" Ucap Rosie sambil menghembuskan nafasnya. Rosie berusaha menenangkan dirinya karena mau tidak mau dia harus siap, keputusan Daddnya adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Ia segera mengubungi sekertarisnya dan memberitahukan soal pertemuan nanti dengan Jennie ia juga meminta sekertarisnya untuk mempersiapkan semua yang diperlukan.




...







*Tok...Tok..tok

"Permisi sanjangnim, Mrs. Jennie Kim sudah datang" Ucap Sana sekertaris Rosie.

"Langsung saja arahkan ke ruang meeting, saya akan menyusul" Ucap Rosie. Ia segera membereskan berkas berkasnya lalu keluar dari ruangannya menuju ruangan meeting.

Begitu sampai di ruang meeting, Rosie dapat melihat wanita mungil yang selama ini ia rindukan tengah duduk dengan tenang disalah satu kursi yang ada diruangan itu.

"Ekhemm...selamat sore semuanya" Ucap Rosie sambil duduk berhadapan dengan Jennie. Jennie membungkukan badannya sopan lalu tersenyum kearah Rosie.

Selama rapat berlangsung Rosie tidak bisa fokus, saat sekertarisnya tengah menjelaskan tentang kontrak kerjasama yang akan mereka tawarkan kepada Jennie. Matanya tak dapat berhenti mencuri pandang kearah Jennie. Ia akui mantannya ini tidak banyak berubah malah menurutnya wanita ini semakin cantik dan semakin seksi.

"Bagaimana sanjangnim ada yang ingin ditambahkan?" Tanya Sana. Rosie masih melamun sambil menatap Jennie.

"Sanjangnim..." Ucap Sana sekali lagi. Rosie terkejut dan langsung tersadar dari lamunannya. Sedangkan Jennie hanya tersenyum lucu melihat ekspresi Rosie yang salah tingkah itu.

"A-ahh iyaa itu saja tidak ada tambahan lagi dari saya, bagaimana Mrs. Jennie apa anda setuju bergabung dengan Park Entertaiment?" Tanya Rosie.

"Setelah saya mendengar dan membaca langsung kontrak yang Park Entertaiment tawarkan pada saya, saya setuju untuk bergabung dengan Park Entertaiment" Ucap Jennie.

"Kalau begitu silahkan kamu baca sekali lagi kontrak ini lalu jika kamu sudah yakin silahkan kamu tanda tangan disini, disini dan disini" Ucap Rosie sambil meletakan beberapa lembar kertas diatas meja dihadapan Jennie. Jennie pun membaca kertas kertas itu setelah itu ia langsung menanda tangani kontrak kerja itu.

"Selamat bergabung dengan Park Entertaiment Mrs. Jennie Kim" Ucap Rosie sambil mengulurkan tangannya kearah Jennie untuk berjabat tangan.

"Terima kasih sanjangnim" Jennie membalas uluran tangan Rosie sambil tersenyum.

Jennie nampak gelisah menunggu yang lain keluar dari ruang meeting sambil melihat kearah Rosie yang berdiri membelakanginya sedang menjawab telfon dari Daddynya.

Rosie menutup telfonya lalu berbalik ia terkejut saat melihat Jennie yang masih duduk disana.

"Mrs. Jennie kenapa ada masih disini? Jika ada yang ingin anda tanyakan anda bisa tanyakan langsung dengan Sana" ucap Rosie dingin.

"I miss you Rosie..." Ucap Jennie lirih. Rosie terdiam, ia tidak tau harus marah atau senang dengan ucapan mantannya.

"Kalau kamu ada waktu mungkin kita bisa makan siang bersama?" Tanya Jennie penuh harap, Rosie masih diam ia sama sekali belum siap untuk berbicara dengan Jennie. "Hanya makan siang sebagai sahabat yang kembali bertemu" Lanjut Jennie.

"Baiklah..." Jawab Rosie akhirnya, setelah ia pikir kembali tidak ada salahnya menerima ajakan Jennie, toh hanya makan tidak lebih, dan jujur saja ia masih rindu dengan wanita ini.



...







Mereka kini berada di restoran sushi favorit mereka saat masih pacaran. Jennie yang memilih restoran ini entah apa tujuannya. Awalnya Rosie menolak karena ia sendiri saja hampir tidak pernah ketempat itu lagi setelah berpisah dengan Jennie, takut gagal move on katanya. Tapi Jennie terus memaksa dan mengeluarkan jurus andalannya yaitu merengek sambil mengeluarkan puppy eyesnya, tentu saja hati Rosie yang selembek yupi ini tidak bisa menolak Jennie yang sudah mengeluarkan jurus andalannya itu.

"How was your life Rosie?" Tanya Jennie.

"Aku baik...how about you? " Jawab Rosie sambil mengaduk jusnya, ia berusaha untuk tidak bertatap mata dengan Jennie.

"Aku sudah bercerai dengan suamiku" ucap Jennie. Rosie terkejut sekaligus senang (loh?) mendegar ucapan Jennie.

"Ohh...kenapa?bukannya kamu bahagia dengan suami mu." Jennie tersenyum tipis mendengar jawaban Rosie.

"Karena aku cuman mencintai kamu Rosie" kalimat itu terlontar dengan indah dari bibir Jennie. Rosie terdiam terpaku mendengar itu, hatinya kembali berdesir dan jantungnya berdetak kencang. Sebenarnya Rosie sangat ingin memeluk wanita di hadapanya ini, menyalurkan rindu yang selama ini ia pendam. Rosie menyadari ternyata dia masih mencintai wanita ini. Tapi ia tersadar saat mengingat statusnya sekarang adalah tunangan Suzy, Rosie mencoba menahan rasa itu dan mencoba mewaraskan hati dan pikiranya.

Jangan lupa vote + komentar

My Ex-Lover ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang