Sudah 7 bulan Jimin tidak di temukan. Membuat yoongi frustasi dan semakin dingin pada sekitarnya. Meskipun dia sibuk bekerja tetapi dia tetap mencari Jimin. Dia hanya ingin meminta maaf kepada Jimin. Yoongi merenung di dalam mobil nya. Hari ini dia akan mencari Jimin kembali. Kini Tubuhnya sedikit kurus dan rambutnya tidak tertata rapi.
"Jimin.. tolong pulang lah. Meskipun kita tidak bisa bersama lagi. Tapi izinkan aku untuk meminta maaf kepada mu."
Yoongi menjalankan mobilnya kembali. Dan matanya menyelusuri ke setiap tempat. Dan sosok Jimin berdiri di depan toko buku. Yoongi langsung menghentikan mobilnya. Dan segera berlari menuju Jimin. Tetapi sebelum sampai Jimin berbalik ke arah nya. Dan yoongi seketika berhenti. Yoongi tersenyum pada Jimin.
Jimin tidak menyangka akan bertemu lagi dengan yoongi. Dan kini penampilan yoongi sangat berbeda. Rambutnya yang kini mulai panjang dan urakan. Jimin segera pergi dan men stop taksi. Jimin masuk ke dalam taksi tersebut. Jimin belum siap untuk bertemu dengan yoongi.
Yoongi melihat kepergian Jimin dengan pandangan kosong. Hatinya sungguh terluka. Kini dirinya Sadar bahwa Jimin benar benar tidak ingin bersama nya apa lagi untuk bertemu dengan nya. Akhirnya yoongi kembali ke mobil nya dan segera menjalankan mobilnya.
Yoongi sadar bahwa dia sangat keterlaluan pada Jimin. Dan dirinya tidak pernah memperhatikan Jimin karena keinginan ibunya. Dia benar benar bodoh seharusnya dia tidak menuruti perintah ibunya. Seharusnya dia ingat bahwa yang menginginkan Jimin dari awal adalah dirinya sendiri.
"Maafkan aku Jim. Jika kau memang tidak ingin lagi bersama ku. Aku akan mulai menerima kenyataan nya."
***
Jimin masuk ke dalam kamar nya dan langsung tengkurap di ranjang. Pikiran nya masih tertuju kepada yoongi. Senyuman yoongi melihat dirinya. Jimin tahu tatapan mata yoongi penuh dengan kerinduan. Dan penampilan yoongi pun kini sangat berbeda dengan saat bersama nya."Maafkan aku Hyung. Aku tadi sangat terkejut dan aku belum siap untuk bertemu dengan mu.."
Jimin membuka ponselnya dan membuka sosial media yoongi. Dan foto pernikahan mereka berdua masih tertata rapi di sana. Jimin meneteskan air matanya. Jujur saja dia juga merindukan yoongi.
"Hiks hiks. Aku bimbang sebenarnya. Tapi aku harus yakin juga bahwa aku pasti bisa melupakannya.."
Jimin mematikan ponselnya kemudian bangun mengambil kertas surat cerai nya. Semua nya telah di proses oleh pengadilan. Kurang tanda tangan nya yoongi. Dia akan menemui yoongi untuk mendatangi surat cerai.
"Besok aku akan kerumahnya.. agar semua nya selesai.."
***
Akhirnya Jimin memutuskan untuk pulang dan menemui yoongi. Jimin memencet tombol pintu dan di buka kan oleh pembantu rumah. Pembantu itu terkejut melihat Jimin langsung memegang tangan Jimin."Aigoo.. tuan Jimin. Akhirnya pulang..!!"
"Bibi Kim. Yoongi Hyung ada..??"
"Tuan yoongi. Dia belum pulang dari kemarin tuan Jimin.. beberapa bulan tuan yoongi jarang sekali berada di rumah. Dia mencari tuan Jimin."
"Benarkah bibi..
"Iya tuan. Tuan Jimin bisa menunggu di dalam."
"Baiklah. Aku akan ke dalam kamar dulu untuk mengambil barang-barang yang masih tertinggal.!"
"Masuklah tuan. Akan ku buatkan minuman."
Jimin masuk ke dalam kamar dan melihat keadaan kamar yang masih sama seperti tidak ada tanda tanda di gunakan. Sprei yang sama seperti saat Jimin meninggalkan yoongi. Surat dan cincin pernikahan nya di tata rapi di kotak.