LIBURAN
Happy Reading~
Cuaca diluar kediaman Caksana terlihat cerah, secerah senyuman milik Rei. Pasalnya saat ini ia tengah asyik berenang di kolam balon buatan Rea.
Iya, si Rea yang mengisi kolam balon itu dengan pompa gas ditangannya. Peluh keringat nampak jelas di wajah cantik adiknya, sedari tadi bibir ranumnya sibuk komat kamit mengutuki kelakuan abangnya.
"Moga tuh dedemit ketiban cicak terus meninggoy. " gumamnya menaruh pompa gas di pojokan taman.
Setelah kena siraman rohani dari sang ayah, Rei dengan kesadaran penuh malah menjadikan Rea sebagai pembantu dan Anna sebagai pelayannya. Siapa yang tidak kesal coba? Rea kan bukan penggangguran.
"Abang Leii, ini minumnyaa" Teriak Anna dari dapur menuju taman samping rumah. Ia tampak kesusahan membawa nampan yang berisi jus melon, apel, dan jambu milik Rei.
Jangan ditanya kenapa banyak varian rasa yang dibawa Anna, itu karena perut Rei adalah gudang bukanlah guyonan semata. Dia pernah ketangkap basah makan dua bungkus mi instan tengah malam setelah menghabiskan sekotak penuh pizza keju dan sebungkus burger king. Entah pergi kemana makanan yang ditelannya bulat-bulat.
"Ututututu makasih adek abanng yang comel inii" semangat Rei kian membara melihat tiga gelas jus yang dibawa Anna.
"Abang Lei kok udah kaya gembel gini, tadi aja makan oti selai dua piling telus pudding kak Lea sama Nda juga dimakan. Ini jusnya minta tiga gelas lagi." tanya Anna dengan polosnya.
"ANJIIR, Dikata gembel" Jerit Rei.
"Wah seru nih" Gumam Rea sembari duduk di bangku taman. Lumayan kan, tontonan adu mekanik kaya gini ga sering tayang cuy.
"Anna kok ngomongnya gitu?? Orang ganteng selevel Chen Yuan kaya abang masa dibilang gembel sihh.. " Sungut Rei tidak terima.
"UHUKK" Nah kan ayah aja sampe seret dengernya.
"Habisnya, abang Lei kalo liat makanan selalu ngilel minta dibeliin." Hancur sudah harga dirinya, mau disangkal tapi bener. Mau diiyain tuh anak gengsi.
"Ekhem, adek abang yang paling comell.. nih ya dengerin abang. Perut abang tuh lebih gede daripada punya Anna. Jadi wajar dong kalo abang minumnya lebih banyak, ngerti kan sekarang?" Terang Rei sembari menunjuk perut sixpack nya.
Fun factnya tuh anak sering ngegym guys meski sebulan cuma tiga kali.
"Tapii-"
"Syuttt, mending Anna main sama si Bloon. Kalo nggak abang usir tuh kucing." Percayalah nada manis yang terucap tak sebanding dengan senyum tsundere di wajahnya.
Rei badmood tingkat dewa sekarang, senyum cerahnya kian anjlok begitu saja setelah di katain gembel oleh adik kecilnya. Disisi lain Anna sudah mlipir menghampiri Bloon yang tengah bermain bola plastik.
Setelah perdebatan kecil dengan si bungsu, kini putra sulung Caksana tengah dilanda kebimbangan saat hendak menenggak minumannya. "Apel dulu apa jambu nih? keknya enak yang melon dulu deh." Setelah berkutat cukup lama dengan pikirannya ia asal mencomot saja.
"Phuahh, seger anyink." Ucapnya setelah meneguk habis jus miliknya lalu kembali ke kolam balon. Namun ia merasa masih bosan lantaran hanya bermain sendiri sesudah melirik kembarannya Rea yang enak membaca majalah. Tanpa angin, hujan, bledek ataupun petir Rei berlari masuk ke dalam rumah.
"AYAHHH, REI MAUU LIBURANN!! SEKARANNG!! NOT BESOK BESOKK!! " Teriak Rei mencari sang ayah.
Rea yang sedari tadi melihat tingkah laku abangnya hanya memutar matanya malass.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Difficult Choises : ZHEAN
Подростковая литератураSinopsis Ndaa, Rei cuma mau pulang.. bawa Rei balik. Hikss.. ---------------------------------------------------------------------------------------------- "GUE BUKAN ANAK ELO ANJIINK, GUE REIII. ANAK ORANG MEHONG PAPI VANDRAA, BUDEG LO HAHH??!!!" J...