10. reconnecting

8 3 0
                                    


"Tell me what you wanna know, I'll probably want it too

Tell me where you wanna go, and I'll go there with you

Take my hand, I swear to God, there's nothing we can't do

Tell me what you're scared of, I bet I'm scared of it too"

- sharing you, LANY

***

Jaya POV

Jujur gue gak nyangka dia bakalan biarin gue masuk segampang itu setelah situasi canggung tadi sore. Apartemen Kaia terlihat sangat comfy dan modern, ala apartemen di Pondok Indah Jakarta Selatan. Gue daritadi cuman diam mengamati sekeliling, mengapresiasi kerapihan tata ruang mencoba untuk tidak terlalu banyak ngomong terlebih dahulu sebab katanya Kaia lagi tidur.

Soleil membiarkan gue duduk di sofa dan mengantarkan gue segelas air dari keran. Enak ya disini, air kerannya bersih. Gue memperhatikan dia yang tadi mau duduk di sebelah gue, jadinya duduk di karpet depan meja kecil. "So, what are you doing here?"

Entah kenapa intonasinya mengingatkan gue akan satu tokoh kartun di series Netflix, Bojack Horseman. Episode dimana dia mencoba acting di scene yang sedih dan gelap karena kalah pertandingan lari. Acting Bojack disitu enggak bisa untuk sedih, seperti terpaksa untuk menerima kehadiran temannya dengan senang hati padahal suasana hatinya buruk. Begitulah juga dengan perempuan di depan gue ini. Ekspresinya memaksakan sebuah senyum dibalik rasa capeknya.

"I just wanted to talk to you. Dan gue– Aku juga mau minta maaf soal tadi." Ujar gue dengan nada pelan.

"Enggak apa-apa kok. Aku tau juga kamu pasti bingung sama semua ini." Dia membiarkan hening di kalimatnya sebelum melanjutkan, "Aneh ya dunia udah berubah banyak dalam 2 tahun?"

"Iya.. Aku jadi bingung mau mulai darimana. But I guess Vaelissart is a good start for me to figure things out." Gue mengambil seteguk air lalu menatap Soleil. "Aku juga bingung soal kita, soal kamu.."

Soleil terdiam beberapa saat lalu menyalakan HPnya untuk menunjukkan gue sebuah foto kita berdua, "Ini kita pas ikut prom nya adek kamu setelah dia lulus S1nya."

"Woah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah. We were cute."

We seemed very close. And happy. I looked happy.

"Mhm." Dia memperhatikan foto itu sekali lagi sebelum meletakkan HPnya di meja. "Sebelum kamu mau nanya lebih, you wanna eat something? There's bread, I can make sandwiches. There's milk, cereal, rice, indomie.. Oh aku juga beli pasta tadi di Target."

"Indomie? Emang ada disini?" Ujung bibir gue terangkat, perempuan itu berdiri berjalan ke arah dapur dan membuka salah satu kabinet. "DAMNNN THAT'S A LOT."

"SHHHHHHH." Gue langsung menutup mulut gue akan suara gue yang terlalu kenceng. Ya habis, kaget ada 2 box full isinya indomie.

Gue berlari kecil ke arah dapur, "Sorry. That's a lot??" Ulang gue dengan membisik.

Sync Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang