Nostalgia 1 🦇

3 2 0
                                    

|
|
|
|
|
|

Menjadi Vampir abadi itu menyenangkan itulah yang kupikirkan, memang benar adanya, itu menyenangkan tapi juga menyedihkan di saat bersamaan, terus bertemu orang baru dan berpisah, begitu terus, tidak ada yang asik bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi Vampir abadi itu menyenangkan itulah yang kupikirkan, memang benar adanya, itu menyenangkan tapi juga menyedihkan di saat bersamaan, terus bertemu orang baru dan berpisah, begitu terus, tidak ada yang asik bukan?.

Hey, tapi orang orang punya sikap dan kepribadiannya masing masing itulah manusia dengan kebaikan, kelemahan, kesedihan, keangkuhan, ambisi, ah... Sungguh menyenangkan aku bahkan lupa tujuan hidupku dulu (sewaktu masih menjadi manusia).

Jangankan tujuan hidupku bahkan keluarga, nama, dan wajah pun aku lupa. Itu karena siklus hidupku yang selalu berganti tempat, wujud, Nama dan kepribadian. Tapi ada yang ku ingat saat pertama kali meneguk darah Vampir itu, saat pertama kali merasakan sensasi menjadi abadi, aku juga masih mengingat rasa darahnya.

"Oeeekkkk" rasanya bercampur antara susu kambing yang dicampur dengan air sisa cucian, awalnya rasanya menjijikan tapi tubuhku langsung bereaksi mengubah rasa menjijikan itu menjadi rasa a segar, seperti baru minum air setelah sekian lama, dan dari banyaknya rasa aku malah mengingat rasa itu.

Baiklah sepertinya aku akan sedikit bernostalgia sekarang, 100 tahun lalu dimana buku tidak sebanyak sekarang, dimana orang masih menyukai sirkus, teater dan seni. Masa dimana pertama kali aku menjadi Abadi.

|
|
|
|
|

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

[Teater]

"Di jaman kegelapan yang dikuasai sang Jiwa Abadi lahirlah sang kesatria yang membawa harapan, orang yang akan menyinari kegelapan abadi, orang yang akan membasmi sang kegelapan abadi, namanya terus terkenang abadi, Pangeran Arthur" Suara Narrator Teater.

Setelah itu dari balik tirai muncul lah dia si pemberantasan Kegelapan 'Arthur', "Jangan khawatir para rakyatku akulah sang..."

BLA BLA BLA BLA, aku lupa naskah panjang tidak berguna itu, lagian itu bukan aku. Dia, pelakon Pangeran Arthur itu adalah rivalku Grino Carras, Aku masih bisa mengingat namanya setelah 100 tahun karena dia yang mengubah ku, seperti dalam teater terdapat adegan puncak, dialah tokoh dalam adegan puncak kehidupanku.

Forever Young [ VAMPIRE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang