Dukungan

331 56 14
                                    

Keesokan harinya, kabar tentang kedekatan Ahyeon dan Rora mulai menyebar di antara teman-teman mereka. Pharita dan Asa, yang sudah lama menduga adanya sesuatu di antara mereka, segera menggoda Ahyeon begitu dia sampai di kampus.

Pharita tersenyum nakal "Ahyeon! Jadi sekarang udah resmi ya? Kamu sama Rora?"

"Kamu nggak bisa ngelak lagi yeon. Kita udah lihat senyuman kamu dari jauh!" Tambah Asa.

Ahyeon hanya bisa tersipu, tapi dia tak bisa menyembunyikan rasa bahagia yang terpancar dari wajahnya. Dia tahu bahwa Pharita dan Asa pasti akan terus menggodanya, tapi dia tidak keberatan.

"Iya, iya... kita memang lagi dekat. Dan ya, aku rasa... kita udah mulai jalanin ini."

Pharita bertepuk tangan "Akhirnya! Aku udah nunggu momen ini sejak lama."

"Bener. Greget banget tau kalian itu. Untung kalian berani ungkapin perasaan masing-masing." Ucap Asa.

Sementara itu, di sisi lain kampus, Rora juga mendapatkan reaksi yang sama dari teman-temannya. Rami dan Chiquita langsung menyambutnya dengan senyum penuh arti begitu Rora memasuki kelas.

"Jadi, gimana semalam? Kalian udah bikin pengumuman resmi atau belum?" Ucap Rami begitu Rora mendudukkan dirinya dibangku sebelah Rami.

"Kamu kelihatan beda, Rora. Lebih... bahagia." Chiquita menggodanya.

Rora hanya mengangkat bahu dengan santai, meski di dalam hatinya, dia merasakan kebahagiaan yang sulit dia jelaskan.

"Kita belum bikin pengumuman apa-apa, tapi ya... aku rasa kami memang mulai menjalaninya."

Rami tertawa kecil "Ya ampun, akhirnya Rora yang selalu serius ini bisa jatuh cinta juga. Aku bangga."

"Benar, aku berasa menjadi seorang ibu yang bangga melihat anaknya mulai jatuh cinta." Ucap Ruka yang menepuk pundak Rora.

"Tapi serius ra, aku senang kamu bisa menemukan seseorang yang bikin kamu merasa nyaman." Kata Chiquita ikut bangga.

Rora tersenyum kecil, merasa bersyukur memiliki teman-teman yang mendukungnya. Meski awalnya dia merasa ragu dan tak ingin terlalu terbuka soal perasaannya, kini dia merasa lebih santai. Ahyeon memang membawa pengaruh positif dalam hidupnya.
.

.

.

Hubungan mereka berjalan dengan alami. Ahyeon dan Rora semakin sering menghabiskan waktu bersama, baik untuk latihan debat maupun hanya sekedar berjalan-jalan atau berbicara tentang hal-hal ringan. Mereka saling melengkapi dengan cara yang unik. Ahyeon dengan sifatnya yang santai dan ceria, Rora dengan ketenangan serta kecerdasannya.

Namun, seperti hubungan pada umumnya, mereka juga harus menghadapi tantangan. Kompetisi University Cup semakin dekat dan persiapan semakin intens. Terkadang, jadwal yang padat membuat mereka sulit untuk bertemu. Tekanan dari kompetisi juga mulai terasa, terutama bagi Rora yang selalu berusaha untuk tampil sempurna.

Saat ini Ahyeon sedang duduk ditaman bersama Pharita. Mereka menikmati suasana taman yang begitu sejuk dan menenangkan. Seolah tidak terganggu dengan urusan orang-orang, mereka menutup matanya dan menyegarkan pikirannya.

"Apa Asa masih mengurus perbaikan nilainya?." Tanya Ahyeon masih memejamkan matanya.

Pharita membuka matanya dan melihat ponselnya "Sepertinya iya, dia masih belum membalas pesanku."

"Dia memang selalu santai disituasi apapun."

"Kamu benar yeon."
"Bagaimana hubunganmu dengan Rora?." Pharita mengalihkan atensinya ke Ahyeon.

Pertarungan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang