Pengakuan

395 61 4
                                    

Setelah seminggu yang lalu memenangkan kompetisi debat. Hari ini Rora akan mengajak Ahyeon untuk pergi jalan-jalan. Itung-itung sebagai bentuk hadiah kepada mereka berdua. Ya walaupun kemarin mereka sudah merayakan kemenangan bersama teman-temannya tapi Rora ingin merayakan berdua saja bersama Ahyeon.

Saat ini Rora sedang berada didepan asrama Ahyeon. Dia merapikan pakaiannya sebelum mengetuk pintu asrama Ahyeon. Perasaan gugup tidak bisa dibendung lagi. Ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki diasrama Ahyeon. Asrama Rora dan Ahyeon berbeda gedung, jika Rora berada digedung A maka Ahyeon berada digedung D, karna itu mereka tidak pernah bertemu ataupun mengobrol sebelumnya.

Tok

Tok

Tok

"Ahyeon ini aku Rora." Kata Rora sedikit keras.

Tidak lama pintu terbuka dan memperlihatkan Ahyeon yang memakai pakaian kemeja croptop berwarna putih dengan bawahan rok pendek diatas lutut yang berwarna senada. Rora yang melihat itu terpaku dengan kecantikan Ahyeonnya.

"Rora." Panggil Ahyeon dengan memegang lengan Rora.

Rora kembali dengan kesadarannya "Eh i..iya yeon. Kamu sudah siap?."

Ahyeon menganggukkan kepalanya dan tersenyum lembut.

Rora langsung menggenggam tangan Ahyeon dan mereka mulai meninggalkan asrama Ahyeon. Rora dan Ahyeon sedang berada didalam taksi yang akan mengantarkan mereka ke tujuan. Sebenarnya Ahyeon tidak mengetahui kemana mereka akan pergi. Dia hanya mengikuti Rora yang akan membawanya kemana.

Ahyeon menyandarkan kepalanya dipundak Rora sambil memainkan tangannya. Rora yang melihat hanya tersenyum dan membiarkan itu terjadi.

"Kemana kita akan pergi?." Tanya Ahyeon.

"Namsan Seoul Tower."

Namsan Seoul Tower adalah salah satu ikon kota Seoul yang terkenal dengan pemandangan kota yang memukau, terutama di malam hari. Ahyeon belum pernah ke sana sebelumnya, tapi ia selalu mendengar tentang keindahan tempat itu, terutama ketika malam tiba dan lampu-lampu kota Seoul berkilauan seperti bintang-bintang di bawah langit malam.

Perjalanan menuju Namsan terasa tenang, dengan hanya suara jalanan Seoul dan obrolan ringan di antara mereka. Di dalam taksi, Ahyeon sesekali mencuri pandang ke arah Rora. Ada sesuatu yang misterius malam ini, namun Ahyeon merasakan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi.

Sesampainya di kaki gunung Namsan, mereka mulai mendaki jalan yang membawa mereka ke atas bukit, menuju menara. Udara malam yang sejuk menyelimuti mereka dan suasana sekitar terasa damai. Lampu-lampu jalan yang berkelip menambah kesan romantis.

"Jadi, kenapa kita ke sini malam-malam begini? Capek tau ra." Ucap Ahyeon sambil mendaki.

Rora tertawa kecil, tetapi tidak langsung menjawab. Hanya dengan senyuman misterius, Rora terus berjalan, menarik Ahyeon untuk mengikuti. Setelah beberapa menit, mereka akhirnya tiba di puncak, di mana Namsan Seoul Tower berdiri megah, dikelilingi oleh ribuan gembok cinta yang menghiasi pagar.

 Setelah beberapa menit, mereka akhirnya tiba di puncak, di mana Namsan Seoul Tower berdiri megah, dikelilingi oleh ribuan gembok cinta yang menghiasi pagar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pertarungan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang