08

95 6 0
                                    

"Lo.. Kenapa mau nerima gua?"
"It's from the way that you move, and everything that you do, and after that it's when I realize.. That I love you."

***

Wonwoo perlahan membuka matanya. Pandangannya masih buram, dan kepalanya terasa berat, namun ia bisa merasakan bahwa ini bukanlah kamar tidurnya. Suara mesin medis dan aroma antiseptik yang tajam segera memberitahunya bahwa ia berada di rumah sakit. Ia sedikit menggeliat, mencoba bergerak lebih nyaman di tempat tidur yang keras dan tak familier ini.

Kepalanya masih terasa pening, dan tubuhnya lemas, tetapi yang paling membuatnya penasaran adalah—bagaimana ia bisa sampai di sini? Perlahan, Wonwoo memutar kepalanya ke samping, dan ia terkejut melihat seorang pria yang sangat ia kenal. Di sofa kecil di samping tempat tidurnya, ada Kim Mingyu, duduk terlelap dengan kepala menyandar pada dinding, masih mengenakan seragam sekolah yang tampaknya sudah kusut.

"Kim... Mingyu?" bisik Wonwoo dengan suara serak, masih setengah bingung dan tidak percaya.

Wonwoo memandangi sosok Mingyu yang tampak lelah. Bahkan dalam tidurnya, ada garis-garis kelelahan yang tampak jelas di wajah Mingyu. Dahi Mingyu sedikit berkerut, seolah-olah bahkan dalam mimpinya, ia masih memikirkan sesuatu yang berat. Wonwoo merasa heran—mengapa Mingyu ada di sini? Lebih dari itu, kenapa Mingyu, dari semua orang, yang membawanya ke rumah sakit?

Ingatan samar tentang kejadian sebelumnya mulai kembali padanya. Ia ingat berjalan di tengah jalan, tubuhnya terasa lemas, dan kemudian... Taeil. Wonwoo mengingat wajah angkuh Taeil yang menghina dirinya. Setelah itu, segalanya terasa kabur. Ia hanya ingat bahwa tubuhnya semakin lemas dan dunia di sekitarnya mulai memudar. Namun, yang paling ia ingat adalah sosok tinggi yang berlari ke arahnya sebelum ia benar-benar kehilangan kesadaran.

"Itu... Mingyu?" Wonwoo memikirkan kemungkinan itu dengan perasaan campur aduk.

Ia mencoba bergerak, tetapi tubuhnya masih terasa terlalu lemah. Dalam hati, ia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Apakah benar Mingyu yang menemukannya? Dan jika ya, mengapa? Bukankah Mingyu adalah salah satu dari banyak siswa di sekolah yang seolah tidak peduli, bahkan mungkin menganggapnya tak terlihat? Mingyu terkenal sebagai sosok yang angkuh dan penuh pesona, seorang Alpha yang dipuja banyak orang, tetapi juga terkenal karena sering terlibat dalam masalah.

Wonwoo menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. Ia tahu ia harus bersyukur karena bisa mendapatkan bantuan tepat waktu, tapi perasaan bingung dan tidak nyaman itu tak bisa hilang begitu saja. Mengapa Mingyu peduli padanya? Atau apakah ini hanya kebetulan? Mungkin Mingyu hanya kebetulan lewat dan melihatnya? Namun, jika hanya kebetulan, mengapa Mingyu masih di sini?

Perlahan-lahan, Mingyu mulai menggeliat di tempatnya, mungkin merasa tidak nyaman dengan posisi tidurnya yang tidak biasa. Wonwoo terdiam, tak ingin membangunkan Mingyu, tetapi rasa penasaran dan kebingungan di dalam dirinya semakin membesar.

Tiba-tiba, Mingyu membuka matanya dengan perlahan. Dia tampak sedikit bingung pada awalnya, tetapi begitu pandangannya bertemu dengan mata Wonwoo yang sudah terjaga, ekspresi di wajahnya berubah. Ada sedikit keterkejutan, diikuti oleh kelegaan yang jelas terpancar dari raut wajahnya.

"Lo udah bangun?" tanya Mingyu dengan suara serak karena baru bangun tidur. Ia duduk lebih tegak, meregangkan punggungnya yang pegal sebelum mengarahkan pandangannya kembali pada Wonwoo.

Wonwoo hanya mengangguk pelan, masih merasa terlalu lemah untuk berbicara banyak. Namun, tatapannya tetap penuh dengan pertanyaan yang tak terucapkan.

Mingyu sepertinya menyadari kebingungan Wonwoo dan segera menjelaskan. "Gua nemuin lo di jalan. Lo pingsan, dan kayaknya lo demam tinggi. Jadi gua bawa lo ke rumah sakit."

TSUNDERE || MinWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang