Prolog

77 11 0
                                    

"Nona, ada hal yang perlu kita bicarakan. Sangat mendesak" Wanita berusia 32 tahun, bernama Na Lena. Saat ini ia menjabat sebagai manager dari Jang Wonyoung. Ia berbisik kepada Wonyoung.

Didepan mereka terdapat seorang lelaki bertampang sangar. Kulit seputih salju, tinggi  183 cm, dengan potongan rambut under cut menambahkan kesan dingin yang ada.

Lena merasakan hawa dingin yang lebih dari biasanya setelah ia menghampiri atasannya. Jantungnya terasa ingin berdebar kuat, namun ia sudah terlatih. Sudah 30 menit sang atasan di sana. Ia harus membicarakan hal penting itu.

"Baiklah kamu bisa keruanganku dulu. Aku akan segera menyusul" Wonyoung membalasnya dengan senyuman merekah dibibirnya.

Apakah nonanya kepanasan? Semula wajahnya yang putih itu berubah dengan merah. Cuaca saat ini memang sangat panas. 'Kasian sekali wajah nona' batin Lena menjerit.

Namun, ia tidak bertanya dan pamit dari hadapan mereka berdua.

"Nona, Mr. Park. Saya izin undur diri terlebih dahulu." yang hanya mendapat anggukan dari Wonyoung.

Tidak lama setelah itu wonyoung berniat menyusul Lena.
"Kita bicarakan ini nanti saja. Aku harus menemui manager terlebih dahulu, Sunghoon." pamit woni.

"Ya, hati-hati" ujar Sunghoon.

Sementara itu di lain tempat.

"Rating series kita mulai menurun. Produser meminta nona untuk mendongkraknya. Melihat banyak penggemar anda yang sangat menyukai interaksi nona dengan Mr. Park." terang Lena kepada Wonyoung.

"Jadi? Aku perlu membuat sebuah skandal percintaan?" Dengus Wony, ia cukup paham dengan apa yang akan dikatakan Lena. Klasik dan membosankan.

"Benar, nona. Saya tidak mengerti bagaimana cara lain yang dapat dilakukan. Mungkin hanya beberapa saat saja, kemudian nona dan Mr. Park dapat memutuskan hubungan dengan dalih sudah tidak cocok." Mata Lena seakan-akan ingin menangis. Ia tidak sanggup jika menghadapi kepribadian ini. 'Atasanku yang imut, kembalilah.' pinta Lena.

Wonyoung tidak memiliki kepribadian lain. Namun, ketika ada sesuatu yang tidak ia setuju. sifat ini akan muncul sinis, menyebalkan, dan kharisma.

"Wahh kamu mulai tidak berguna ya." Wonyoung bersedekap dada dengan mata memicing. Ia siap mengelurkan banyak kata-kata yang sudah dikemas dengan baiknya.

"Maafkan saya nonaa. Saya aji mumpung. namun, saya benar-benar pusing mendengar desakan dari berbagai pihak." lebih baik Lena mundur selangkah kebelakang dan jangan berpikir untuk maju seribu langkah kedepan.

"Huh, dasar! Aku tidak mau jadi artis sensasional! Paham?" tegasnya.

Bahu wanita di depan seketika meluruh. Lelah batin Lena.

"Tegakkan badanmu atau aku akan meminta madam memberikan latihan etika dasar kembali."

Seketika badan Lena kembali seperti sikap awal. Namun masih dengan tatapan sayunya.

"Catat. Aku tidak bisa menjalin hubungan pura-pura. Sekalipun ada banyak yang memaksa. Aku tidak bisa melakukannya. Hubungan tidak dapat menjadi mudah. Akan menjadi sebuah dosa jika aku memainkan sebuah ikatan. Seperti sebuah layangan. Maka dari itu jika aku ingin berhubungan itu bukanlah sebuah kebohongan. Kami akan melakukannya atas dasar hati bukan tuntutan. Kalian tidak dapat mengatur akan berjalan kemana hubungan ini." paparnya.

"Baiklah nona" ujarnya dengan nada pasrah.

***

"Banyak rumor beredar. Nona dan Mr. Park melakukan fitting baju di Butik Canatria. Apakah saya perlu membuat sebuah pernyataan. Saya tidak mengerti dengan orang-orang yang bisa-bisanya membuat rumor itu. Tak ada yang terjadi diantara kalian. Itu benar-benar mengerikan, mereka samp-" Lena dengan sigap langsung akan mengurus permasalahan yang dihadapi Wony. Namun, ucapannya langsung dipotong oleh Wonyoung.

"Tidak, bukan. Kami memang di Butik Canatria."

Roh dari Lena seakan pergi paksa selama 1 detik. Ia memberikan raut wajah syok yang amat ketara. Mulut yang membentuk o dengan sempurna.

'Mungkin, hanya membeli baju biasa.' batin Lena.

"Mencari gaun pengantin untuk pernikahan kami." Wonyoung seakan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Lena.

Bahu Lena meluruh, kakinya menjadi layaknya jeli. Melihat raut tak berdosa atasannya saat ini.

Five Plus Five; We're CompletingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang