PROLOG🌻

47 8 5
                                    

𝐀𝐒𝐒𝐀𝐋𝐀𝐌𝐔'𝐀𝐋𝐀𝐈𝐊𝐔𝐌
🌻𝐖𝐀𝐑𝐀𝐇𝐌𝐀𝐓𝐔𝐋𝐋𝐀𝐇𝐈 𝐖𝐀𝐁𝐀𝐑𝐀𝐊𝐀𝐓𝐔𝐇🌻

Hai guys, apa kabar? semoga baik baik saja

Apakah ada yang kenal aku? apa?
ga kenal? ya udah ayo kenalan🤝

"𝑻𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒍 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈" betulkan?

Oke, langsung aja sebelumnya aku mau bilang kalau ini adalah book pertamaku. Jadi, jika ada kesalahan ketik (𝙩𝙮𝙥𝙤) tolong bilang yaa🙏

𝚂𝙴𝙺𝙸𝙰𝙽, 𝚃𝙴𝚁𝙸𝙼𝙰 𝙺𝙰𝚂𝙸𝙷💐💐

❋❋❋

•𝐀𝐔𝐓𝐇𝐎𝐑 𝐏𝐎𝐕

     Di dunia ini tidak ada yang bisa menolak sebuah kehangatan keluarga, terutama kasih sayang tulus seorang ibu yang telah berjiwa besar dikehidupan anaknya. Tulusnya kasih sayang, hangatnya pelukan dan rasa nyaman ketika berada di dalam gendongannya adalah sebuah anugerah yang tidak semua orang bisa melakukannya.

     Tapi itu semua tidak di dapatkan oleh seorang gadis cantik nan lugu dikehidupannya, se akan-akan dunia masa kecilnya yang se indah cahaya bulan purnama di antara ribuan bintang yang berkelip hilang begitu saja.

      Dan sekarang lah dia berada di samping gundukan tanah yang ditumbuhi rerumputan kecil dengan sepohon bunga Kamboja di atas nisan sebagai peneduh.

"Bunda, anak cantik bunda datang lagi. Aku kangen bunda, karena itu aku bawa bunga kesukaan bunda juga. Bunda masih suka sama bunganya nggak?". Dialognya yang dia sadari bahwa sudah dipastikan lawan bicaranya tidak akan bisa menjawab segala pertanyaan dan cerita yang dia lontarkan.

     Dengan sekuat tenaga gadis cantik itu bercerita sambil menahan air matanya agar tidak mengalir dihadapan tanah yang sebelumnya sudah dia taburi bermacam-macam jenis bunga hasil dia beli didepan makam.

      Setelah melantunkan doa dan berbincang sebentar tanpa ada yang menjawab, akhirnya dia memutuskan untuk pulang karena tiba-tiba saja hujan deras, seakan langit pun ikut bersedih.

       Berlari dengan sekuat tenaga menerjang hujan deras yang membuat sekujur tubuhnya basah kuyup dan akhirnya berhenti di sebuah halte bus yang sepi dan sudah dia tebak tidak akan ada lagi bus yang lewat karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.

       Setelah beberapa menit menunggu hujan reda, gadis berkepang dua tersebut memutuskan untuk jalan kaki dikarenakan handphone nya mati kehabisan baterai dan tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Jarak rumah dengan makam yang dikunjungi nya bisa dikatakan tidak begitu jauh.

      Setelah sampai di rumah, gadis tersebut lekas naik ke kamar yang letaknya ada di lantai atas untuk membersihkan tubuhnya yang menggigil karena bajunya yang basah kuyup. Sudah hampir satu jam dia berkutat di kamar, akhirnya gadis ber piyama biru dengan motif bunga bunga kecil tersebut turun ke lantai bawah menuju dapur untuk mengisi perutnya yang sudah meronta ronta minta di isi sedari tadi.

      Saat membuka tudung saji di meja makan, lagi dan lagi dia tidak menemukan makanan ataupun minuman satupun. Berbalik arah menuju kulkas sambil menghembuskan napas berat dia berusaha mencari makanan ringan untuk mengganjal perutnya. Dan Ya, dia hanya menemukan sepotong sandwich di atas piring plastik miliknya yang sudah pasti dingin dengan setengah gelas susu putih di sampingnya dan selebihnya itu semua adalah milik keluarganya yang dilarang untuk dia pegang.

      Dengan berat hati dia kembali ke kamar sambil membawa segelas susu dan sepiring potongan sandwich tanpa dia panasi terlebih dahulu.

      Tidak ada seorang pun anak yang ingin hidup sendirian tanpa kedua orang tua disampingnya. Semenjak kejadian 11 tahun lalu yang membuat gadis malang tersebut kehilangan separuh dunianya yang indah melebihi indahnya Arunika di luasnya Akasa. Dan menjadikan senyuman manis nya lenyap tak tersisa.

❋❋❋

𝐍𝐞𝐱𝐭?

Jangan lupa vote and komennya kawanku
semoga bertemu kembali di bab 1💐💐

ETERNAL [[ON GOING]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang