FNR.01

148 21 1
                                    

Erine tersentak saat oline dengan kasar menarik pergelangan tangannya hingga tubuhnya terhempas ke ranjang,

"k-kak, lepasin kak..plis jangan gini kak" ucap erine yang sudah menangis karena melihat tangan nakal oline membuka paksa pakaian yang di kenakannya.

"bacottt!!! lu milik gw sialan!!" sentak oline.

"k-kakk stopphh.."

Pengaruh alkohol itu sudah menghilangkan akal sehat oline, dan tanpa belas kasihan ia memaksa erine untuk memenuhi keinginanya. Oline sama sekali tidak menghiraukan erine yang menangis ketakutan.

Tubuh mungilnya yang lebih kecil dari oline berusaha sekuat tenaga meronta tapi nihil hasilnya,tubuh dan tenaga oline jelas lebih besar darinya.

"hentikan kak..., hentikan." lirih erine seraya menangis semakin terisak, bahkan berulang kali erine berteriak namun kamar kedap suara itu membenamkan suaranya.

Erine hanya dapat menangis sampai tubuhnya melemas, tidak punya tenaga lagi untuk melawan, membiarkan oline menodainya dengan kasar. Bermain disana beberapa ronde hinggal lemas.

Sementara oline yang sudah terpuaskan nafsunya kembali tertidur tanpa menyadari ia sudah merenggut paksa kehormatan yang dimiliki oleh erine, dan erine yang sedari tadi hanya dapat diak, terus menangis meratapi nasibnya itu. Erine menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh polosnya.

"kenapa harus aku kak? kenapa kak oline tega melakukan ini?" batin erine semakin menangis dan terisak kala melihat bercak darah di sprai polos ini.

Bercak darah yang menandakan kini dirinya sudah tidak perawan lagi. Sepanjang malam itu erine hanya bisa dan mampu menangis.

*****

Kini malam sudah menjelang pagi ,oline perlahan membuka kedua matanya

"arrggh" desisnya dan memegangi kepalanya yang masih terasa berat karena pengaruh alkohol semalam.

"luu!!?" spontan bola mata oline melebar melihat wanita dengan rambut panjang terurai tengah bersandar di ranjang dengannya.

"ngapain lu di sini anjing!!" sentak oline lagi, ia semakin geram melihat dengan jelas wanita tersebut ternyata adalah erine, wanita miskin yang terkenal dikalangan sekolah.

"kenapa kakak tega nodain aku?" ucap erine menatap pria di sisinya itu dengan mata berkaca - kaca.

"gw nodain lu?lu mimpi ya anjing?! gw gak sudi sama cewek miskin kayak lu!!" oline justru tertawa kecil dan menghina erine.

Tidak mungkin ia tidur dengan erine yang jelas jelas bukan seleranya bahkan jauh dari seleranya.

"tapi kakak melakukan itu padaku! kakak udah perkosa aku!" pungkas erine yang sudah menangis.

"lu jangan mimpi, gw bahkan gak sudi nyentuh cewek miskin kayak lu!" sentak oline.

Oline yang hendak beranjak dari ranjang pun terkaget saat melihat tubuh polosnya di balik selimut.

"sial lu ngejebak gw?" ucap oline yang justru menuduh erine yang menggodanya sehingga ia mau meniduri gadis miskin itu.

Dengan berurai air mata erine menggelengkan kepalanya

"kak aku sama sekali gak menjebak kamu, jelas jelas kakak mabuk dan melakukan itu padaku" jelas erine lantang dan membuat oline diam mematung, ia kembali teringat jika semalam ia mabuk.

"anjing gak mungkin" batin oline.

"udahlah minggir gw mau mandi" ucap oline mendorong erine hingga jatuh ke kasur.

CINTA UNTUK KITA? (ORINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang