FNR.03

172 27 7
                                    

Dua bulan telah berlalu dan oline semakin acuh dengan erine. Erinepun sama, ia juga sudah mulai melupakan kejadian yang pernah menimpanya itu.

Pagi ini erine sedang berapa dimeja makan bersama ibunya ,

"erine, ayo sarapan nak” panggil cynthia,

"iya maa, erine masih pakai baju" sahutnya, dan tak lama ia keluar dan kamarnya.

"ayo makan nak" ajak cynthia saat melihat erine keluar dari kamarnya

Erine tersenyum lebar ,duduk didepan piring nasi yang sudah tersedia dan mengambil lauk tahu dan sayur bayam yang tersaji di meja makan, namun

"uwwhhekk....." baru satu suapan masuk erine sudah merasakan rasa mual yang mengaduk isi perutnya ,

Erine segera bergegas menuju kamar mandi dan segera memuntahkan isi perutnya, cynthia yang melihat hal itupun segera menyusul putrinya itu.

"erine ... kamu kenapa nak? kamu sakit?" ucap cynthia yang panik,

"kamu sakit nak? kita ke dokter ya?" bujuknya menatap wajah erine yang terlihat memucat.

Erine dengan cepat menggeleng,

"gak maa, erine cuma masuk angin biasa kok"

"yaudah kamu istirahat gak usah masuk sekolah dulu ya" dengan penuh perhatian cynthia menuntun erine ke kamar.

"makasih ya ma"

"sama-sama nak, kamu istirahat ya." ucap cynthia dan menutupi tubuh erine dengan selimut lalu keluar kamar.

"apa mungkin asam lambungku kambuh ya?" monolog erine,

Ia merasa tubuhnya semakin tidak enak dan memutuskan beranjak dari ranjang membuka laci dan mencari obat asam lambung di sana.

Namun pandangannya justru terfokus pada pembalut yang juga berada di dalam laci.

"hah ini udah tanggal berapa?" batinnya,

Erine kembali duduk di tepi ranjang dan termenung untuk beberapa saat, tak lama ekor matanya menatap kalender kecil yang berada di meja belajar.

"aku udah dua bulan gak haid?"

"gak!!! gak mungkin kan kalau aku...."

Rasa takut seketika mendera diseluruh pikirannya mengingat sudah hampir dua bulan ia tidak haid

"noo!!, aku gak mungkin hamil." erine menggeleng berusaha menenangkan dirinya sendiri dan membuang semua pikiran negatif dalam dirinya.






*****





Sepanjang hari itu erine terus dirundung kegelisahan bahkan sampai tidak bisa tidur. Keesokan harinya sepulang sekolah, ia memutuskan untuk membeli tespek di sebuah apotek.

"selamat datang kak, mau cari apa ya?" pelayan itu bertanya ramah.

Erine terlihat diam memutar pandangannya pada suasana apotek yang ramai, ia berfikir sejenak apakah ia akan dicurigai karena pasalnya dia sekarang masih memakai seragam sekolah.

"hallo kak?" ucap pelayan itu lagi dengan melambaikan tangannya didepan wajah erine yang terlihat bengong.

"a-aku-" jawab erine ragu,

"iya kak mau cari apa?" tanya pelayan itu lagi memastikan,

"tespek kak" , jawab erine yang akhirnya memberanikan diri.

Terlihat pelayan itu sedikit kaget dengan hal itu, bagaimana tidak kaget jika yang membeli tespek adalah seorang remaja sma?

"iya kak tunggu sebentar ya saya ambilkan" putusnya menepis prasangka buruk dan segera mengambilkan pesanan erine.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA UNTUK KITA? (ORINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang