Daffa & Allyssa (VIII)

242 4 0
                                    

Surprise Party

Sabtu, 05 Oktober
Mahendra Apartment
Daffa's Room
Singapore
09.00 AM

"Pagi, Baby. Sudah bangun, Sayang? Ini sudah Mas bawakan sarapan agar Ally tidak perlu turun ke bawah." Daffa menyapa sang istri yang dilihatnya sedang duduk di pinggiran ranjang mereka.

----------

Pagi, Mas. Ally baru saja bangun. Terima kasih, Ally juga merasa lapar.

----------

"Ya sudah dimakan sarapannya bila Ally memang sudah lapar. Kalau begitu Mas mandi terlebih dahulu ya, Sayang." Daffa menanyakan pendapat sang istri sebelum memasuki kamar mandi.

----------

Iya, Mas mandi saja tidak apa-apa. Ally bisa sarapan sendiri.

----------

"Baik, Sayang. Ketuk saja pintu kamar mandi bila Ally membutuhkan bantuan Mas ya." Lanjut Daffa menerangkan.

----------

Okay. Terima kasih, Mas.

----------

"Sama-sama, Sayang." Daffa tersenyum kemudian mencium kepala Ally lama.

----------

Mahendra Apartment
Daffa's Room
Singapore
09.30 AM

"Sudah selesai sarapannya, Sayang?" Daffa keluar dari dalam kamar mandi dan melihat sang istri sedang mengunyah gigitan terakhirnya.

Sang istri pun mengangguk untuk menjawabnya kemudian mengambil buku yang hendak Ia baca.

"Minum air putihnya terlebih dahulu, Sayang." Ucap Daffa tegas.

Sang istri pun mengambil gelas yang terdapat di atas nakas menggunakan satu tangannya yang bebas.

"Letakkan terlebih dahulu bukunya dan minum menggunakan tangan kanan ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Letakkan terlebih dahulu bukunya dan minum menggunakan tangan kanan ya." Daffa berjalan mendekati sang istri kemudian mengambil alih buku yang berada di dalam genggamannya.

Dengan itu, sang istri pun memindahkan air minum yang Ia genggam ke tangan kanannya kemudian mulai meminumnya.

"Nanti akan ada waktunya Ally dapat membaca buku kembali, Sayang." Ia  membelai kepala Ally dengan lembut di saat memperhatikan sang istri meminum air minumnya.

"Mas berpakaian sebentar ya." Daffa meminta izin kepada sang istri begitu Ia meletakkan gelasnya di atas nakas.

Setelah sang istri menjawabnya dengan mengangguk dan tersenyum, barulah Ia meninggalkannya.

----------

Mahendra Apartment
Daffa's Room
Singapore
10.00 AM

EXPECTING BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang