Sebelumnya
"Pelan-pelan kita bangun rasa kita bareng ya Jiv, semoga gua dan lu gaakan pernah ngecewain satu sama lain" ucap Jendral bermonolog dengan dirinya dan berharap Jiva juga bisa merasakan apa yang dirinya rasakan juga.
"Selamat tidur Jiva/Jendral" ucap mereka berdua bersamaan namun dalam ruangan yang berbeda.
—
Matahari mulai memunculkan dirinya, dan disaat itu juga Jiva dan Jendral masing-masing dikamarnya yang saat ini terlihat bukan seperti kamar.
Jiva yang binggung dengan outfit apa yang akan dia kenakan, begitupun Jendral. Semua baju berserakan di tempat tidur maupun di lantai.
Memang masa-masa paling indah itu saat pendekatan, keduanya tidak mau memberikan kesan yang buruk. Dan mereka akan totalitas dengan apa yang mereka kenakan, tapi entahlah saat mereka pacaran nanti. Apakah akan sama saja atau biasa saja?
Ting
'Udah rapi belum?'
Ternyata itu adalah pesan dari Jendral, Jiva yang sedang merapikan pakaiannya kembali ke lemari dengan cepat membalas pesan Jendral.
"Udah kok, lagi pakai sepatu ini"
'Yaudah, gua tunggu di ruang tv ya'
"oke bang"
Jiva pun mulai memakai sepatunya, dan segera menuju keruang televisi. Disana dia melihat adanya Jendral yang terlihat sangat tampan dengan kaos putih diluarnya mrnggunakan jaket kulit berwarna hitam dan jeans nya, sedangkan Jiva pun sudah sangat manis menggunakan kemeja jeans dan celana jeans juga.
Jendral tersenyum melihat kedatangan Jiva kemudian dia berdiri dan langsung mengajak Jiva menuju kendaraan roda empat miliknya.
—
Keduanya saat ini menuju salah satu Mall besar yang ada di Jakarta, keduanya jalan beriringan dan wajah yang terlihat berseri.
Kasmaran memang indah ya, mereka yang merasakan namun orang yang melihat juga ikut merasakan.
Keduanya cukup menjadi perhatian orang sekitar, karena yang satunya terlihat sangat tampan yang satunya lahi terlihat sangat cantik.
Tujuan utama mereka adalah mencari hadiah untuk ibu dari Jendral. Kemudian selesai mereka membeli hadiah itu, mereka menuju salah satu resto yang ada didalam mall tersebut.
Keduanya menikmati hidangan yang disediakan, namun mata mereka juga ikut menikmati pemandangan yang ada di depannya ini. Saat mata mereka bertemu keduanya dengan cepat mengalihkan pandangannya, dan merasakan debaran yang sama.
"Habis ini mau ke pantai? mumpung belum terlalu siang" Ucap Jendral yang sudah selesai dengan makanannya.
"Boleh bang, tapi beli cemilan dulu mau?" jawab Jiva.
"Boleh, berarti kita ke supermarket dulu ya"
Dijawab anggukan oleh Jiva dan Jendral juga sudah membayar hidangan mereka, ada percekcokan sedikit diantara mereka untuk membayar makanannya. Tapi dengan cepat Jendral beralasan 'gua yang ngajak berarti gua juga yang bayar' dan Jiva pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASMARAN | Nomin
FanfictionIni adalah kisah Kasmaran antara Jivana Agrendra dengan abang tingkatnya Jendral Hanaviga