Tetesan air di permukaan laut tertiup angin seiring naik-turunnya ombak, menghantam kuil usang di pulau terpencil tersebut.
Terdengar suara arus kencang, langit kelabu dan gelap, awan berkumpul, serta hujan lebat akan segera turun.
Dewa jahat yang duduk di atas meja batu memandangi Nabi yang menundukkan kepala di hadapannya.
Dewa jahat itu dengan malas menopang dagunya dengan satu tangan lalu menyandarkan tubuhnya ke satu sisi. Dia menunduk tanpa emosi apa pun. "Bagi manusia, 658 timeline benar-benar mimpi yang panjang."
"Lu Yizhan, kamu telah memodifikasi ingatan semua orang, bahkan ingatan dari turunan yang aku kirimkan sebanyak tiga kali, untuk menutupi peristiwa tragis yang sebenarnya terjadi di timeline ini, dan untuk menutupi konflik yang akan datang dengan perdamaian palsu."
“Apa kamu ingat seperti apa lintasan dunia yang paling nyata?”
“Atau apa kamu juga tenggelam dalam dunia nyata palsu ini dan melupakan semua yang terjadi?”
Bai Liu (6) mengangkat matanya dengan tenang. "Tapi tidak peduli bagaimana kamu menunda dan menutupinya, kamu harus menghadapi semuanya."
"Bangun."
Nabi yang duduk di seberangnya mulai bernapas sedikit lebih cepat.
Lu Yizhan, yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit yang sempit, menjentikkan jarinya dengan ringan. Kelopak matanya bergerak seolah hendak terbangun dari mimpi buruknya. Bibir keringnya sedikit terbuka dan dia berbisik pelan, “…… Jangan menempuh jalan itu.”
"Bai Liu."
~~~
Bai Liu keluar dari rumah sakit keesokan harinya setelah bangun dari koma.
Tentu saja keputusan ini ditentang oleh semua orang. Semua orang berpikir bahwa dia harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari lagi untuk pemeriksaan, tapi Bai Liu tidak pernah menerima pendapat semua orang ketika membuat keputusan seperti itu. Dia dengan mudahnya mengatakan bahwa dia ingin keluar dari rumah sakit pada malam sebelumnya, dan dia telah menyelesaikan prosedur keluar keesokan paginya.
Pada saat Mu Sicheng menyelesaikan ujian susulannya dan pergi ke rumah sakit untuk menemui Bai Liu, tempat tidurnya sudah dikosongkan.
Mu Sicheng mengutuk keras perilaku tidak patuh Bai Liu.
Jadi Mu Sicheng menelepon dan memarahi Tang Erda, "Bagaimana kamu bisa membiarkan Bai Liu meninggalkan rumah sakit sendirian? Mengapa kamu tidak menghentikannya? Ah! Jika sesuatu terjadi padanya, apa kamu mau bertanggung jawab? Kamulah yang bertugas menjaganya di samping tempat tidur! Kalau aku yang menjaganya di samping tempat tidur……"
Tang Erda menyela Mu Sicheng dengan dingin, "Dengan caramu memperlakukan Bai Liu, mungkin Bai Liu sudah keluar dari rumah sakit tadi malam."
Mu Sicheng, "..........."
Sialan.
"Aku sudah mencoba menghentikan Bai Liu sebelum dia akhirnya setuju bertahan setidaknya sampai tadi malam." Tang Erda juga mengalami sakit kepala, "Kamu juga tahu bahwa ketika orang ini ingin melakukan sesuatu, kamu hanya bisa mengikuti arahannya."
Mu Sicheng menghela napas, "Mengapa dia harus keluar dari rumah sakit hari ini?"
"Hari ini, Biro Penanganan Bidat Berbahaya akan secara paksa menghancurkan beberapa lantai Sunshine Building yang belum selesai serta para bidat." Tang Erda berkata, “Menurut putra pengembang, dia mendapat mimpi ajaib setelah ayahnya meninggal. Dia bermimpi bahwa selama dia menyatukan sebagian abu ayahnya dan kontrak real estate, serta menyebarkan sebagian abu lainnya di tanah Sunshine Building, sebidang tanah itu akan melekat pada roh ayahnya yang penuh dendam, dan kemudian akan ditempati oleh keluarganya selamanya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
(BL) Aku Jadi Dewa Dalam Game Horor (Bagian 3)
Horror(BL Terjemahan) Title: I Became a God in a Horror Game Status: 589 Chapters (Complete) Author: Pot Fish Chili Genre: Action, Adventure, Horror, Mature, Psychological, Sci-fi, Shounen Ai, Supernatural, Tragedi, Yaoi Setelah kehilangan pekerjaannya, B...