Jejak yang tertinggal

2 0 0
                                    


Pagi di Bandung terasa segar, dengan sinar matahari lembut yang menerangi jalan-jalan kota. Sekala Adipati Wijaya, setelah malam yang panjang penuh refleksi, memutuskan untuk berjalan-jalan di taman kota. Ia teringat saat-saat indah bersama Verlia Putri Agaskar di tempat yang sama. Setiap sudut taman seolah membawa kembali kenangan yang membekas di hatinya. Meskipun mencoba untuk melanjutkan hidup, ia merasa masih terikat pada masa lalu.

Di sisi lain kota, Kania Dewantara menghadapi hari yang padat dengan rapat dan jadwal yang menumpuk. Namun, pikirannya terus melayang pada Bimantara Cakra. Kania mencoba menyeimbangkan antara pekerjaan dan perasaannya yang kian mendalam terhadap Cakra. Rasa ingin tahunya semakin besar, dan ia memutuskan untuk bertemu Cakra di sebuah kafe di kawasan Setiabudi untuk mendiskusikan beberapa hal penting.

Sementara itu, Karina Nadila Ernesta menghabiskan waktu di sebuah galeri seni yang baru dibuka di Bandung. Keberadaan Tama Sanjaya Aditama di dunia seni membuat Karina terpesona, namun juga bingung tentang apa yang sebenarnya dirasakannya. Karina merasa tertarik oleh kehadiran Tama, tetapi dia juga merasa ragu apakah perasaannya benar-benar cinta atau sekadar ketertarikan yang belum sepenuhnya terungkap.

Sekala, Kania, dan Karina tidak menyadari bahwa nasib mereka akan saling terkait lebih dalam. Ketika mereka berpapasan di sebuah acara seni di Bandung yang diadakan oleh galeri yang sama tempat Karina mengunjungi, ketegangan dan perasaan mereka mulai terungkap. Pertemuan ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mengenal satu sama lain lebih baik dan menghadapi perasaan mereka yang sebenarnya.

Saat acara berlangsung, Sekala bertemu dengan Kania yang tampak sangat fokus dan tertarik dengan apa yang dipresentasikan. Kania, pada gilirannya, merasa tertarik dengan aura misterius Sekala. Di sisi lain, Karina dan Tama menghadapi situasi yang sama, di mana kedekatan mereka mulai menimbulkan ketegangan emosional.

Di akhir acara, ketika malam mulai menjelang dan suasana menjadi tenang, Sekala, Kania, Karina, dan Tama berbincang-bincang, mengungkapkan perasaan mereka dan membahas tentang masa lalu serta harapan mereka. Pertemuan ini, meskipun penuh ketidakpastian, memberikan mereka wawasan baru tentang diri mereka sendiri dan hubungan yang mungkin berkembang di masa depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka yang Abadi di BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang