Minji dan Hanni terjebak hujan yang datang mendadak saat mereka masih berada dalam warung mie ayam.
"Hujan, aku lupa bawa jas hujan" gumam Minji.
"Kakak pernah main hujan gak?" tanya Hanni.
Minji menggeleng dan tertawa. "Gak pernah sama sekali. Kenapa?"
"Mau nyoba main hujan?" tawar Hanni.
Terlihat keraguan pada Minji, maka dari itu Hanni bersuara lagi.
"Seru tauu kak main hujan-hujanan. Seenggaknya kakak harus coba sekali seumur hidup"
Minji sebenarnya takut kalau alergi dinginnya kambuh. Tapi ia juga penasaran bagaimana rasanya hujan-hujanan, apalagi jika bermain hujan bersama Hanni, sepertinya akan seru.
"Oh, ya? Kalau mau main hujan-hujanan harus ngapain?"
Kali ini Hanni yang tertawa karena Minji seperti orang yang benar-benar polos. Atau memang polos?
"Ya.. tinggal main? Kita naik kendaraan dan pulang basah-basahan. Atau kalau mau di halaman rumahku nanti kita hujan-hujanan sambil lari-lari kecil"
Membayangkannya saja nampaknya seru, apalagi jika melakukannya. Jadi Minji mengangguk dan mengajak Hanni untuk pergi ke kasir untuk membayar pesanan sebelum akhirnya pulang berdua.
Tapi sebelum Minji melangkahkan kaki keluar dari warung tempat mereka berteduh, Hanni menarik lengan Minji.
"Tapi kakak gak papa kah kalau hujan-hujanan? Takut kalau-kalau malah bikin kakak sakit. Kalau gak bisa lebih baik kita meneduh aja sampai hujan reda" ujar Hanni.
Minji kembali menggeleng. "Enggak kok, aku kuat. Ayo, kita pulang sambil hujan-hujanan kayak yang kamu bilang" ujarnya sambil mengulurkan tangan agar Hanni menyambut ulurannya. Hanni pun menggenggam tangan Minji, lalu berjalan menuju kendaraan mereka sambil bergandengan tangan dan tertawa.
"Udah siap?" toleh Minji ke arah Hanni yang duduk dibelakangnya.
"Siap!" jawab Hanni sambil nyengir.
Kendaraan Minji pun melaju ditengah-tengah rintik hujan. Selama di perjalanan Hanni bicara banyak hal sehingga tak terasa mereka sudah sampai di depan halaman rumah Hanni.
"Masukkin aja dulu motornya kak di garasi supaya gak kena hujan" ujar Hanni.
Setelah menaruh kendaraan di tempat yang teduh, Minji melihat Hanni yang sudah asyik sendiri dengan menari kecil di halaman rumahnya sambil membentangkan tangan dan menampilkan senyuman lebar.
Indah. Minji baru tahu bahwa ada hal indah selain langit yang sering ia tatap setelah bertemu dengan Hanni.
"Kak? Kenapa cuma diam? Ayo sini, main sama aku" ajak Hanni.
Mereka berdua pun berdua dan tertawa bersama. Hujan ternyata sangat menyenangkan, itu adalah hal yang baru Minji sadari. Hadirnya Hanni benar-benar memberikannya warna baru dalam hidupnya.
"Hanni," panggil Minji ditengah-tengah tarian kecil mereka.
"Hm?"
"Makasih ya udah ngenalin aku keindahan dari hujan"
Hanni tertawa. "Sama-sama, kak. Aku harap kakak menyukai peristiwa hari ini"
Minji mengangguk. Lalu ia menelan ludah dengan susah payah, bersiap untuk mencoba mengutarakan perasaannya.
"Tapi ada yang lebih indah dari itu"
Hanni menaikkan sebelah alisnya dan menampakkan roman wajah bertanya pada Minji.
![](https://img.wattpad.com/cover/376803684-288-k665336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cutest Pair | Bbangsaz ft. Annyeongz
FanfictionPernah mendengar teori benang merah? Inilah yang terjadi diantara Hanni dan Minji. Hanni, adek kelas yang mulai tertarik dengan Minji, sang ketua osis yang ramah namun sulit didekati. Keduanya saling kenal karena tragedi Hanni yang datang terlambat...