"Sayang, nanti aku ada tanding basket sama sekolah lain"
Ucapan Minji mengalihkan atensi Hanni dari makanan yang sedang ia santap bersama kekasihnya di kantin.
"Oh, ya? Kapan?"
"Minggu depan, sama Yujin, Haerin dan rekan tim lain"
"Pertandingannya diadakan dimana deh?" tanya Hanni lagi.
"Gedung olahraga deket sekolah kita juga, kok"
Omong-omong soal Yujin dan Wonyoung, Hanni belum tahu pasti bagaimana kabarnya karena sahabatnya itu belum cerita perihal hubungan asmaranya dengan teman Minji. Tapi kalau dilihat-lihat, sepertinya hubungannya mulai membaik jika dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya. Bahkan keduanya duduk dan makan bersama di kantin di meja yang berlainan dengan Minji dan Hanni.
Ah, apapun itu, semoga hanya kabar baik yang Hanni dapatkan dari Wonyoung tentang hubungannya dengan Yujin.
"Kamu nanti ada agenda apa sepulang sekolah?" tanya Hanni.
Minji tampak berpikir. "Eum... kayaknya kosong. Kenapa? Mau ngajak jalan?"
Hanni tersenyum, tebakan Minji benar. "Hehe, iyaa. Mau ajak kamu jalan-jalan. Tapi kemana, ya? Soalnya aku lagi gak pengen di rumah, biasalah, sepi gak ada papa mama di rumah kalau jam sore"
"Mau lihat sunset, gak?" tawar Minji.
Sunset? Hanni belum pernah pergi keluar hanya untuk sekadar melihat sunset. Sepertinya ini akan menarik, pikirnya.
"Ih, boleh banget. Aku mau lihat sunset!"
Melihat Hanni yang begitu antusias, membuat Minji jadi tertawa. Tak tahan menahan rasa gemas, ia menepuk pelan puncak kepala Hanni sehingga rambut lurus pacarnya jadi sedikit berantakan. Tak ayal, Hanni pun mengomel.
"Aduhh, rambut aku jadi gak rapi" ucapnya, pura-pura ngambek. Padahal dalam hati, perasaannya yang jadi gak karuan, dan ia suka dimanja oleh Minji.
"Hahaha, yaudah deh maaf ya, ini aku rapiin lagi"
Minji kemudian mengelus rambut Hanni dengan gerakan menyisir menggunakan jemarinya. Hanni jadi tersenyum senang.
"Hehe, makasih sayang. Kita pergi ke kelas, yuk. Daripada kedahuluan bunyi bel"
Keduanya pun beranjak dari kantin, menuju arah kelas masing-masing sambil bergandengan tangan. Di sisi lain, terlihat Yujin yang sibuk mengobrol asyik dengan Wonyoung sambil menikmati makanan yang tersisa dikit di piring.
"Wonyoung," panggil Yujin.
"Iya, Kak?" Wonyoung menatap Yujin yang tengah duduk di hadapannya.
"Kamu suka main game, gak?"
Wonyoung tertawa. "Tiba-tiba banget, nih? Kenapa? Mau ngajak main game?"
Yujin mengangguk sambil tersenyum tipis. "Lagi mau refreshing aja. Aku punya PS di rumah tapi gak ada temen buat main bareng"
Yujin terdiam sebentar, kemudian meralat ucapannya. "Enggak, bukan gak ada, tapi aku memang pengen main sama kamu"
Satu hal dari Yujin yang membuat Wonyoung gemas, Yujin selalu berkata apa adanya. Hal itu terlihat lucu di matanya karena sebelum mengenal Yujin, Wonyoung memandang Yujin sebagai seseorang yang dingin dan sulit diajak untuk dekat. Tapi setelah kenal lebih dekat, Yujin ternyata sosok yang baik dan peduli, tentu dengan caranya sendiri.
Dalam hati Wonyoung berharap, semoga Yujin tidak melihat telinganya memerah kali ini. Karena ia tiba-tiba menjadi malu dan berdebar-debar setiap kali dekat dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/376803684-288-k665336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cutest Pair | Bbangsaz ft. Annyeongz
FanficPernah mendengar teori benang merah? Inilah yang terjadi diantara Hanni dan Minji. Hanni, adek kelas yang mulai tertarik dengan Minji, sang ketua osis yang ramah namun sulit didekati. Keduanya saling kenal karena tragedi Hanni yang datang terlambat...