bab 30

3.9K 434 17
                                    


   Chanyeol melirik jam si tangannya dan ternyata masih pukul 11 dan itu artinya jam makan siang masih satu jam lagi, dirinya mulai merenggangkan ototnya yang terasa kaku karena terlalu lama berkutat dengan pekerjaannya.

   Dirinya mengernyit saat merasakan ruangannya kini sepi padahal tadi masih terdengar gumaman dari putranya yang sibuk dengan mainannya.

  Hingga kemungkinan Chanyeol melihat Renjun yang tengah tertidur tengkurap di antara mainan dan kertas kertas yang berserakan bahkan pensil warna sudah menyebar di mana mana.

   Chanyeol hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat itu, dirinya menghampiri putra manisnya yang sangat nyenyak tertidur.

"Kasian sekali putra papa hm" dengan perlahan Chanyeol membenarkan posisi tidur Renjun menjadi telentang dirinya mengambil bantal kecil yang ada di sofa sebagai bantal tidur Renjun.

  Chanyeol mengusap pelan dahi putranya yang sedikit berkeringat padahal ada AC dalam ruangan nya tapi tetap saja anaknya itu berkeringat.

  Dengan perlahan dirinya melepaskan Hoodie itu berusaha agar putranya tidak terbangun, beruntunglah karena Hoodie itu sedikit kebesaran sehingga membuatnya mudah melepaskan nya dan sekarang hanya sisa kaos berwarna beby blue yang di pakai Renjun.

"Nyenyak banget tidur nya" ujar Chanyeol dirinya tidak berniat memindahkan putranya dan membiarkannya tertidur di atas karpet bulu itu dengan boneka moomin yang di peluk anak itu.

   Setelah memastikan putranya aman, Chanyeol dengan pelan mulai membereskan mainan dan kertas kertas yang berserakan dan meletakkannya kembali ke dalam tas.

"Fera datang keruangan saya"

   Setelah menghubungi sekretaris nya Chanyeol kembali melanjutkan pekerjaannya yang hanya tinggal sedikit.

Clek

  Chanyeol menatap ke arah pintu di mana sekretaris nya yang baru saja masuk.

"Sssttthh"

  Fera langsung terdiam saat Chanyeol mengisyaratkan agar tidak berisik, dirinya langsung melirik ke arah Renjun yang sangat nyaman tertidur di atas karpet bulu itu.

"Ini semua berkas yang sudah saya tandatangani dan juga tolong lihat lagi beberapa email yang masuk lalu kirim ke saya jika sudah di cek, dan satu lagi, tolong hangatkan makanan di kotak bekal itu" ujar Chanyeol sedangkan Fera sedikit terkejut, bagaimana cara dia membawa semua barang ini.

"Nyonya Wendy tidak datang pak sampai harus menghangatkan bekal itu" gumamnya membuat Chanyeol langsung melirik sekretaris itu.

"Istri saya ada urusan di butiknya nanti pukul 1 siang baru bisa ke sini, udah lebih baik kamu kerjakan sekarang juga jangan lupa pesankan saya makan siang, tapi ah tidak nanti makan di kantin saja saya" ujarnya membuat Fera semakin tidak percaya.

"Bagaimana saya membawa ini semua pak" ujarnya menatap tumpukan dokumen tersebut.

"Dokumen di tangan kiri dan bekal di tangan kanan udah beres, sekarang keluar oke" Chanyeol meletakkan tumpukan dokumen itu dan kotak bekal di masing masing tangan sang sekretaris.

"Jika bukan karena gajinya udah resign dari dulu pak" ujarnya kesal sedangkan Chanyeol sudah biasa dengan tingkah sekretaris nya itu.

   30 menit berlalu Fera wanita itu kembali lagi dengan kotak bekal di tangannya.

"Pak ini sudah saya hangatkan dan ini pesanan bapak" sembari meletakkan dua kantong kreksek di meja kerja atasannya itu.

"Sudah ya pak saya juga mau istirahat" ujarnya lalu pergi begitu saja.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang