2. Draco

59 5 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah biarkan seseorang seenaknya melepaskan diri dari tanggung jawab tanpa menghadapi konsekuensi atas perbuatannya. Tak peduli itu penghutang, penipu, perampok, pembunuh- tak seorang pun bisa terbebas dari tanggung jawab. Semua manusia wajib menanggung akibat. Namun, bukan berarti mereka tidak berhak mendapatkan kesempatan untuk menebus kesalahan. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kelayakan mereka, meskipun itu harus merangkak melewati lautan api terlebih dahulu.

Alex Valentine mendapatkan kesempatan itu dan memilih melarikan diri. Lalu dengan seenaknya bunuh diri di tebing tanpa membayar hutang padaku. Ternyata memang benar, usia tidak menjamin sikap seseorang. Alex memang dua puluh lima tahun lebih tua dariku, tetapi untuk bisa menghormati, usia tidak perlu dipandang. Uangku, sekarang bagaimana aku mendapatkan kembali uang yang kuanggap berharga itu sekarang?

Aku memberikan dia banyak waktu tanpa membuat kebisingan di rumahnya, tapi dia malah mencabut nyawanya sendiri dan tak berniat menyelesaikan tanggung jawabnya padaku. Sungguh pria tua menyedihkan.

Kau tidak bisa membuat telur dadar tanpa memecahkan cangkangnya. Kalau dilihat sekarang sulit bagiku untuk mencapai sesuatu yang penting tanpa menimbulkan efek yang tidak menyenangkan. Alex, aku sudah menagihmu secara baik-baik tapi kau malah mati seenaknya. Jadi sebagai gantinya aku akan mengambil apa yang sangat berharga bagimu sampai kau rela menyembunyikannya dari dunia. Aku akan menghancurkan putrimu.

Sayangnya, saat aku melihat Lucrezia Valentine, seketika aku lupa cara bernafas. Aku memukul dada Nikolai untuk mendapat perhatiannya, tapi yang ku dapatkan hanyalah pukulan balasan ditambah dengan umpatan.

Man, what the fuck!” dia melotot sambil merengut kesal, “Aku punya urusan sendiri disini!”

Aku juga punya masalah yang harus ku urus saat ini, dan masalah itu ada di otak dan selangkanganku. Celanaku terasa semakin sempit saja saat aku menatap gadis berwajah seksi namun polos berambut coklat sedang duduk sambil memegang gelas sloki kosong diseberang ruangan. Gaun satin hitam dengan robekan cukup tinggi yang mengekspos paha mulusnya membuatku menelan ludah.

Aku menoleh kearah Nikolai. Dia duduk di sebelahku dan sedang merangkul seorang gadis pirang yang cantik. Aku tersenyum tipis, “Hai, nona” aku sedikit membungkuk agar bisa melihatnya dengan jelas, “Apa kau berencana untuk tidur dengan adikku?”

Pertanyaan gamblang yang ku ajukan membuat gadis itu melongo kaget. Dia tampak sungkan karena aku sengaja memasang wajah seakan-akan aku sedang membutuhkan Nikolai. Dia pun menggelengkan kepalanya seraya menyusut mundur dan pergi dari dekapan Nikolai tanpa berkata apa-apa.

COLD BLOODED BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang