3

335 51 2
                                    

"Daddy memutuskan untuk kita pindah rumah opa, kamu juga akan pindah sekolah" jaehyun mengatakan kalimat itu dengan tegas. Wajah renjun sangat memperlihatkan keterkejutannya. Bahkan matanya sudah melotot seperti kucing.

"DADDY NGGAK BISA DONG BIKIN KEPUTUSAN SEPIHAK. DADDY NGGAK SAYANG AKU LAGI" wajah renjun sudah memerah menahan tangisnya.

Tatapan jaehyun melunak tangannya membelai wajah putra satu satunya.

"Bukannya Daddy nggak sayang adek tapi Daddy cuma khawatir anak Daddy ini nggak ada yang jagain kalau daddy-nya pergi" jaehyun mengecup kening renjun sayang.

"Aku bisa jaga diri sendiri, aku sudah besar kenapa Daddy selalu mengkhawatirkan hal hal yang sepele seperti ini" renjun menjauh dari Daddy, renjun menatap jendela rumahnya

"Kalau daddy tidak di rumah siapa yang jaga adek, mommy sibuk Oma juga ikut mommy. Daddy cuma khawatir kamu kesepian" jaehyun mendekap tubuh putranya.

"Aku nggak akan kesepian, aku bisa cari teman yang banyak aku bisa ngelakuin semua sama temen aku jadi ayah nggak usah khawatirin aku" renjun

"Mereka cuma teman, teman nggak selamanya bisa sama kamu nggak seperti keluarga yang dua puluh empat jam bisa jaga kamu" jaehyun

"CUKUP, kalau memang kalian sibuk nggak usah khawatirin aku segala. Urusin hidup kalian" Renjun sudah sangat muak dengan sikap overprotektif daddy-nya.

"HIDUP DADDY ITU DI KAMU JUNG RENJUN" jaehyun langsung memukul kepalanya sendiri, kenapa kelepasan lagi.

"KALO HIDUP DADDY ITU AKU, BIARIN AKU HIDUP SESUAI APA YANG AKU MAU" kepala renjun sudah panas, kenapa Daddy-nya keras kepala.

"Apa hidup yang kamu mau?" Jaehyun menghela nafas menenangkan dirinya.

"Aku mau seperti anak anak lainnya yang bisa banggain keluarganya termasuk Daddy, aku mau hidup normal ngelakuin apa yang aku mau sekolah normal ikut ekskul yang aku bisa lakukan, nggak kaya gini. DADDY EGOIS TAU NGGAK" renjun menunduk memegang kepalanya.

"Okeh saat pindah nanti terserah kamu mau ikut ekskul yang kamu mau mau sekolah full kaya yang kamu bilang tapi satu permintaan Daddy, Daddy nggak mau kamu mencari kebahagiaan di luar. Daddy nggak mau kamu kekurangan kasih sayang orang tua karena mommy kamu tidak seperti ibu pada umumnya. Dan kamu tau itu" jaehyun

"Okeh fine aku akan pindah tapi jangan merebut hak ku lagi" jaehyun menyetujui permintaan anaknya.

Jaehyun menautkan jari kelingking ke jari anaknya.

"Janji sama Daddy jangan buat Daddy khawatir jadi anak Daddy yang paling bahagia" renjun mengangguk memeluk Daddy erat.

"Makasih sayang, kamu selalu ngertiin mommy dan Daddy" jaehyun tersenyum bangga.

Setelah menyiapkan kepindahannya kini renjun dan jaehyun sudah selesai mengemasi semua barang barangnya, mereka akan langsung ke rumah opanya. Rencana Oma dan mommy nya akan menyusul besok karena ada perpanjangan pekerjaan di luar.

"Daddy ngantuk" renjun menyenderkan kepalanya di pundak jaehyun. Jaehyun mengelus rambut renjun, sebenarnya dia sempat ribut dengan istrinya tadi malam yang membuat dia marah adalah istrinya terlalu mementingkan pekerjaan dibanding anaknya, bahkan dia beralasan kalau renjun sudah menerima dirinya yang seperti itu jadi sinb terlampau cuek dan tidak terlalu mengekang putranya.

"Bahagiamu cuma bersama Daddy, tidak ada yang menggantikan tempat Daddy di hati kamu bayi Jung" jaehyun tersenyum, pernikahan nya memang bukan dilandasi cinta mereka berdua dijodohkan tapi untungnya sinb termasuk ibu yang baik walaupun terlalu cuek pada anaknya.

Sesampainya di mansion jaehyun menggendong renjun ala bridal style. Membiarkan para bawahannya mengangkut barang barangnya.

Siwon langsung menggendong cucu kesayangannya, membawa Cucunya ke kamar.

"Kamu dan renjun tidur dengan papah kamar kalian sedang dibersihkan" setelah merebahkan renjun di kasur dua orang tua itu memandang lembut dan bangga pada bayi Jung yang sedang tertidur.

"Cucuku sangat menggemaskan rasanya aku ingin memilikinya sendirian" Siwon

"Tentu sangat menggemaskan itu semua hasil didikanku, lihat lesung pipinya turun dari ayahnya kan" jaehyun tersenyum bangga dengan hasil benihnya.

"Tak akan kubiarkan cucuku kekurangan apapun, sampai ada yang menyakitinya akan ku habisi sampai mereka tidak bisa melihat dunia termasuk kamu Jung, tidak akan ku biarkan kamu menyakiti cucuku" Siwon mengelus wajah renjun.

"Renjun anak ku tidak ada ayah yang mau menyakiti anaknya" jaehyun

"Siapa yang membuat renjun hampir celaka kemarin" Siwon memandang wajah jaehyun sengit.

"Heh pak tua aku melakukan itu karena ada alasannya, renjun kabur hingga ke perumahan neocty yang jaraknya saja bisa menempuh dua jam, pintar sekali bayi ini kabur Hem" jaehyun mencium hidung renjun gemas.

"HAH, benar benar bayi rubah ini, ingin sekali aku memasang gips di kakinya" Siwon sudah memikirkan hal yang sedikit berlebihan pada cucunya.

"Tunggu saja pah, sampai dia melakukan kesalahan lagi kita pasang gips di kakinya, biar dia tidak bisa kabur kaburan bahkan ke ujung dunia pun akan aku temukan" kedua orang tua itu memang sedikit menyeramkan, untung saja bayi rubah sudah nyenyak di alam mimpinya.

Keesokan harinya renjun sudah duduk di meja makan, mereka akan ke bandara jadi acara makan pagi di majukan sedikit..

"Opa dan Daddy sudah habis, kamu cuma makan sedikit saja lamanya minta ampun. Sini biar Daddy suapi" jaehyun mengambil piring renjun, tanpa renjun tau jaehyun memasukkan Vitamin berbentuk pil di suapan terakhir anaknya.

"Huek tidak enak, kok kaya ada pahit pahit nya" wajah renjun mengernyit, lidah nya seperti tersetrum listrik.

"Telan baby Jung" Siwon

Terpaksa renjun menelan makanannya, setelah itu renjun meminum susunya.

Akhirnya mereka sampai di bandara, tepat saat itu renjun melihat sinb mommy dia langsung memeluk pinggang mommy nya melepaskan rindu di antara mereka berdua.

"Baby Jung how are you today" sinb mencium pucuk hidung renjun.

"I am fine mommy, mommy pasti capek ayo kita pulang" renjun langsung menggandeng mommynya.

"Loh bayi rubah ini tidak merindukan Omanya" kristal berpura-pura sedih. Renjun langsung memeluk Omanya mencium kedua pipi wanita itu.

"Eum adek sayang Oma, jangan sedih maafin renjun ya" renjun merayu dengan mata berbinarnya.

"Okey di maafkan, ayo kita pulang let's go" renjun berada di tengah Oma dan mommy, Daddy dan opahnya dibelakang memandang cemburu. Kenapa mereka berdua tidak dikecup bayi manis mereka.

Mereka sudah berada di mansion lagi,  renjun sedang meluruskan kakinya di karpet bulu di ruang keluarga.

"Capek ya jalan di bandara" jaehyun datang mengagetkan renjun yang sedang melamun.

"Daddy ngagetin aja, kalo aku jantungan gimana coba" renjun dengan wajah cemberutnya mencubit perut Daddy-nya

"Maaf lagian diem aja, sini Daddy pijit sebentar pasti kakimu keram Karena tadi berlarian di bandara, Daddy kan sudah bilang jangan lari lari kamunya susah di atur" jaehyun walaupun terus mengomel tapi tangannya tidak berhenti memijat kaki mungil renjun.

"Daddy marah marah Mulu" renjun

Dengan jahil jaehyun mengigit jempol kaki renjun hingga anaknya memekik terkejut.

"Huwaaa opa Daddy nakal"

Eum maaf aku bakal berhenti tapi nggak tau kedepannya aku bisa lanjutin atau enggak


RUBAH NAKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang