❀Bab 22❀

13 2 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya!


Jangan lupa vote dan komen ya!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

Genzi dan juga Leah pamit pulang ke rumah mereka karna hari sudah menjelang sore dan juga banyak pekerjaan yang harus mereka urus.

Birru dan Laut kini berada di dala kamar, dengan Laut yang masih menggendong sang anak dan menciuminya setiap saat.

"Sayang, kamu mau ngasi nama anak kita apa?" Tanya Laut.

"Bukannya kamu yang mau ngasi nama anak kita sayang?"

"Kok aku?

"Kan udah perjanjian waktu itu, kalau anak kita lahir laki laki kamu yang kasi nama, tapi kalau perempuan baru mas yang kasi." Jelas Birru.

"Iya kah? Aku lupa," ucap Laut.

"Jadi apa namanya?" Tanya Birru penasaran.

"Aku mau kasi nama anak kita dengan sebutan Karel Ivander Alaric, bagus?" Tanya Laut pada sang suami.

"Bagus sekali sayang, mas suka nama nya."

"Nanti bisa di panggil Karel, tapi aku mau manggil anak kita dengan sebutan El, boleh kan?"

"Kenapa ngga boleh sayang? Ini kan anak kamu juga, terserah kamu mau manggil apa."

"Kamu ngga cape apa gendong El terus sayang? Mau gantian ngga?" Ucap Birru.

"Ngga mau, lagian aku ngga ada capenya buat gendong El, malah aku suka."

"Kalau cape bilang ya?"

Laut menganggukkan kepalanya, "ngga nyangka ya mas, dengan perjuangan aku yang selalu nahan sakit yang luar biasa itu. Akhirnya aku bisa gendong El, apa lagi bisa ngasi kamu gelar seorang ayah, akhirnya wishlist aku terpenuhi."

"Mas juga ngga nyangka sayang, sekarang mas udah jadi seorang ayah. Lebih ngga nyangka lagi liat kamu udah bisa berjuang dengan keras sampai sekarang, sehat sehat ya sayang?"

"Pasti mas," jawab Laut.

Birru tersenyum, dirinya benar benar tidak menyangka bisa sampai di titik yang sekarang ini, bahagia sudah memiliki keluarga yang utuh dengan kehadiran buah hati kecilnya yang begitu tampan. Bahagia juga bisa liat sang istri berdiri tegak dan sehat seperti yang ia lihat dengan matanya sendiri, sangat sangat luar biasa Laut di mata Birru.

LautBirru [Open Pre-order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang