4

368 84 46
                                    

Eyo, enjoy!


(●__●)

"Ey para babuk, kalian tau ga?"

Seperti biasa awalan pergosipan. Si ketuanya selalu Echi.

"Garin beradaptasi dengan kodok? Lagi banyak yang ngomongin tuh," Jawab Rion disebelah Caine yang sedang asik memakan buburnya.

Ini ulah si Abang Marcel, dia bilang kalau ga dihabisi buburnya ga dikasih oleh oleh. Nah si bayi ya terpaksa demi sebuah oleh-oleh.

Garin berdecak sinis, "Kalian itu ga bakal ngerti, itu urusan with my friend, bisnis penting broh, paham?"

"Paham!" Ucap mereka serentak membuat Garin tergelak.

"Aku ga paham gimana dong?" Sahut Jaki dengan suara mendayu dibuat-buat.

"Sini gue kasih paham," Kata Krow sambil menggulung lengan bajunya.

"Eh ga deh, mendadak paham." Jaki tersenyum kikuk.

Semuanya tertawa melihat wajah konyol Jaki, terkecuali untuk Echi yang misuh-misuh sendiri akibat mereka yang malah bermain-main dengan keseriusannya.

"Heh para babuk! Gue lagi mau ngomong serius ini," Ujar Echi sewot.

"Yaudah si, sok serius amat lu," Cibir Souta.

"Udah ah. Chi, kalau mau ngomong itu langsung, jangan setengah-setengah kaya nanggung."

"Kalau semuanya nanti sakit," Sahut Gin ambigu.

Gin dan Riji memang ada disana juga, mereka maksa buat ikut meski di larang.

Jadinya pas datang tadi kena sambutan dikit dari Rion, yang mana bikin Kaki Gin tulangnya rasanya kretek, sama si Riji dadanya masih sesek.

Ya gitu, ngeyel

Mereka juga udah baikan, karena ga boleh lama-lama marahan entar takut jodoh aw

"Gin? Ada adek gue loh, lo memang mintanya gue patahin ya kakinya?" Ucap Rion dingin menatap datar Gin. Tangannya tadinya bahkan spontan menutupi telinga Caine sangking takutnya pikiran Caine tercemari.

"Ampun, baginda." Ucap Gin cepat, takut khodam Rion keluar.

"Katanya bakal ada dua anak baru masuk di kelas kita loh." Ucap Echi membuat yang lain heboh.

"Anak baru?"

"Iye, anak orang penting juga katanya."

"Anak orang penting? Anak presiden?" Tanya Selia bingung. 

"Dih, anak presiden udah tua semua juga," Celetuk Souta.

Di saat semuanya sedang tebak menebak tentang siapa anak baru itu. Rion pria berambut ungu tersebut justru berbicara berbisik dengan sang Adik, "Dek, kamu tau anak baru itu?" Tanya Rion membuat Caine mendongak menatap Rion.

Rion mendengus, mengusap bekas bubur yang berada di pinggir mulut Caine. Orang kaya mana boleh makan belepotan macam orang kinmis

Kapan akur? (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang