1

61 7 0
                                    

Di tahun ke seribu lewat tiga tahun. Orang-orang bangsawan yang memiliki baju serta perhiasan mewah, membeli setiap wanita dan pria sesuai kebutuhan mereka. Tak jauh dari pasar budak, seorang wanita berparas cantik tengah melamun di pinggir jalan. Terduduk diam melihat jalanan dengan pandangan kosong.

Perutnya yang tengah hamil besar, membuat ia tidak memiliki apapun untuk melindungi sang buah hati. Hanya kain tipis yang ketebalan nya sangat tipis hingga tubuhnya terlihat jelas.

Payudaranya yang besar, puting dan aerola yang berwarna merah muda. Pinggul yang cukup menawan, warna kulit putih kemerahan. Defisini tercantik jatuh kepadanya, namun tidak dengan nasib sial yang menimpa wanita malang itu.

Bayi yang di kandungnya hasil hukuman yang ia terima. Bermula dari sang kaisar melihat dirinya dan jatuh cinta, ia menolak menikahi pria tua yang umurnya terpaut jauh sekitar 40 an. Sedangkan dirinya masih 20 an.

Kaisar menjatuhkan hukuman perkosa kepada wanita itu. Dimana tubuhnya di telanjangi dan di ikat ke tiang bendera kaisar berkibar.

Para lelaki yang tidak terhitung jumlahnya meniduri wanita itu tanpa perasaan. Dan kebanyakan pria membuang sperma mereka di rahimnya.

Hukuman tersebut berjalan tiga hari dua malam. Air mata yang habis serta suara hilang, ia di rawat oleh wanita kaisar. Entah di sentuh atau di tiduri oleh orang kekaisaran, ia tetap pada ekspresi kosong yang di milikinya.

Beberapa kali di culik oleh pria dan wanita. Hanya untuk menghangatkan ranjang mereka. Dan seterusnya.

Sampai perutnya membesar, ia tanpa sadar mengusap dimana bayi nya. Anaknya. Tertidur lelap di dalam dirinya.

Orang-orang yang lewat hanya mengabaikan sosok wanita tersebut.
Ia tidak makan karna kenyang, dan tidak haus pula karna kembung. Bahkan ekspresi kelaparan tidak pernah terjadi di wajah nya. Sebelum wafatnya sang kaisar yang menghukum dirinya, orang-orang kekaisaran di larang memberi atau menyuapi wanita itu. Jika ada, dengan undang-undang yang di buat kaisar. Siapa yang memberi makan wanita itu. Akan di eksekusi tepat di hadapan wanita itu.

Sampai sang kaisar wafat. Jasadnya menghitam serta mata nya terbuka ketakutan.

Para menteri kekaisaran. Mulai menghapus undang-undang yang berkaitan dengan wanita itu.

Walaupun demikian, pikiran orang-orang sudah terdoktrin oleh jasad kaisar yang buruk rupa. Rakyat kekaisaran menyebut hal itu kutukan untuk yang terburuk dari yang buruk.

Berbulan-bulan lamanya. Sampai usia kandungan wanita itu membesar, ia menatap sekitar. Membuat orang-orang yang biasanya mengabaikan, kini menatap dirinya dengan ngeri.

"W-wanita terkutuk telah sadar!"teriak histeris pria yang menatap dirinya pertama kali.

Jalanan pasar, yang semula ramai mendadak sepi. Penjual barang serta makanan menutup menyudahi kegiatan mereka dengan tirai tertutup.

Wanita itu berlarian ke sana kemari meminta pertolongan untuk yang pertama kali nya. Namun orang-orang di sana menjauhi dirinya, seolah ia makhluk kotor dan terkutuk.

Lelah dengan beban yang ia tanggung. Wanita itu berlari ke hutan, yang dimana kekaisaran sendiri melarang siapapun memasuki, Hutan yang mengurung dewa atau iblis.

Di dalam hutan. Ia melihat sebuah gubuk tua, bahkan pintunya. Sekali sentuhan langsung rapuh, mata nya menangkap siluet patung wanita yang tengah memberi menghadap nya.

Ia tersungkur di bawah kaki patung tersebut, dan berdoa kepada dewa atau iblis yang mendengarkan nya. Segera membantu dirinya. Sebab rasa sakit yang tidak tertahankan seolah jiwa nya di tarik dengan perlahan.

"Ku mohon, kepada dewa atau iblis yang mendengarkan ku, berilah aku pertolongan dengan biaya rasa sakit serta ketidakadilan di dunia ini."lirihnya. Menarik nafas dalam-dalam, sakit di kemaluan nya menghilang tergantikan oleh sosok wanita telanjang bulat yang memakai helaian tipis di tubuhnya. Putingnya mencuat dari balik kain serta mata nya menatap dirinya.

"Bayi yang manis. Selamat atas kelahiran anak mu, Ametya."ucap wanita itu. Memberikan ia seorang bayi perempuan,"Siapakah engkau?"tanyanya. Seraya menyusui anaknya.

"Aku Anak iblis. Yang terbangun dari tidurku mendengar doa mu."

"Senang mendengarnya."

Wanita itu berjongkok. Tangannya yang besar meraih dagu Ametya.

"Buatlah sebuah ucapan Suci. Dengan beberapa di antaranya juga Dosa. Aku datang bukan mewakili kaumku. Iblis, para dewa di sana juga ikut andil dalam nasib semua makhluk hidup."Wanita itu melihat keraguan di mata Ametya.

"Akan ku ucap. Tapi kata-kata mu tiada kebenaran,"Ametya tersentak ketika wanita iblis melumat bibirnya, Ia membalas dengan kelembutan. Wanita iblis itu tercengang dan memikirkan kembali untuk kesejahteraan Ametya. Yang ia klaim kekasihnya. Telapak tangannya di kecup dan di sayangi.

Wanita iblis benar-benar terhibur dengan apa yang di hadapannya.

"Ametya, aku bersumpah atas nama Tanah dan Ruh  yang membuat mu hidup. Selama bayi mu dan kamu belum bercinta ketika dewasa. Aku C̸̟̬͓͕͉͖͚̱̙̋̿̋ͅŏ̷̤̠̥̫̉̿͂s̵̨̛̲̺̬̠͍͍͊͒̈̉̐͂̃̆͝š̸͍͚͐̓̀̍̈͗̎̀ͅė̶̢͈̗̞̠̑̈́̅͒̓̂̚͝ͅn̷̢̻͉͓̠͓͚͓̂͐̀̃̅͐̂ menggantikan rasa sakitmu menjadi kenyamanan. Kesengsaraanmu menjadi kenikmatan. Ketidakadilanmu menjadi Kekuatan."

C̸̟̬͓͕͉͖͚̱̙̋̿̋ͅŏ̷̤̠̥̫̉̿͂s̵̨̛̲̺̬̠͍͍͊͒̈̉̐͂̃̆͝š̸͍͚͐̓̀̍̈͗̎̀ͅė̶̢͈̗̞̠̑̈́̅͒̓̂̚͝ͅn̷̢̻͉͓̠͓͚͓̂͐̀̃̅͐̂ mencium bibir Ametya. Lalu mereka bercinta di bawah patung Dewi kesuburan.

C̸̟̬͓͕͉͖͚̱̙̋̿̋ͅŏ̷̤̠̥̫̉̿͂s̵̨̛̲̺̬̠͍͍͊͒̈̉̐͂̃̆͝š̸͍͚͐̓̀̍̈͗̎̀ͅė̶̢͈̗̞̠̑̈́̅͒̓̂̚͝ͅn̷̂͐̀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang