Cold Girl Transmigrasi

41

Alur sebelumnya

BRAKKKK

Tak lama terdengar suara pintu yang lagi-lagi di buka dengan sangat kencang, sampai-sampai Clara hampir melompat dari kursinya.

Clara Sambil mengelus dadanya karna kaget akan suara pintu tersebut, bersama dengan Chenjun melihat kearah suara yang terdengar itu.

Tapi sebelum Chenjun melihat kearah suara.

Sebuah pelukan menghantamnya, memeluknya erat seakan tak ingin kehilangan.

"Syukurlah kamu baik-baik saja."

_______

Pelukan itu semakin erat seakan tak ingin melepaskan sedikit pun ke eratnya.

Beberapa pemuda lain yang ikut masuk ke ruangan tersebut hanya bisa berdiri sambil memandangi kedua manusia berbeda jenis itu.

Tapi, tidak dengan satu pemuda yang memasang wajah yang sangat datar melihat keduanya, kepalan tangannya mengerat, garis wajah mengeras menahan amarahnya.

Dengan langkah mantap pemuda itu maju ke arah Chenjun dan seseorang yang memeluk nya itu.

"A*jing"

Umpatan yang spontan keluar begitu saja dari seseorang yang sedang memeluk Chenjun, di saat pelukannya terlepas dengan cara paksa.

Sesaat kemudian seseorang itu mengalihkan pandangan nya ke orang yang telah lancang memisahkan ia dengan Chenjun.

Menatap wajah yang menatapnya dengan datar, pemuda itu seakan terkejut mengetahui orang yang telah lancang memisahkan nya, dan seketika ia pun menciut.

"Ehh, Cio?." Ujarnya, sambil menatap heran Cio.

Sedangkan Cio hanya menatap datar seseorang didepannya.

"Seharusnya gue yang meluk Chenjun, bukan lo," ucap Cio

"Tapi gue pacarnya!" Seru nya.

Ian menatap tak terima akan ucapan Cio, ia juga merasakan kekhawatiran yang sangat disaat mengetahui bahwa kekasihnya itu hilang.

Dan dengan secepat kilat ia mencari keberadaan Cio, dan pada akhirnya ia pun ikut dengan Cio mencari Chenjun.

Flashback

Brakk

Suara pintu yang terbuka dengan keras terdengar, yang membuat beberapa pemuda yang sedang becanda ria menoleh ke arah suara itu.

"GAWAT BOS!!"

"gawat?" Tanya salah satu pemuda itu yang dipanggil bos.

"Ia gawat, bu bos di culik!."

"APA!" Seru pemuda itu.

Tanpa berlama-lama pemuda itu melangkah cepat kearah pemuda yang mengatakan jika gadisnya sedang di culik.

"Dari mana lo tahu kalau pacar gue di culik hah?." Tanya nya, dengan kepalan tangan yang mengerat dan wajah yang mengeras.

Ia memandang pemuda didepannya dengan datar, menuntut penjelasan.

"I-tu bos, gue ga segaja liat pas gue mau ke markas." Ucap pemuda itu.

"Kalau lo liat kenapa engga Lo cegat HAH!." Ucap pemuda tampan yang di panggil bos itu, dengan diakhiri bentakan.

"Ian dari pada o marah gini mending lo telpon abang Chenjun aja." Ujar Kaivan, wakil dari pemuda yang di panggil bos itu.

'kenapa gue ga mikir kesitu s*alan' pikir Ian.