Bercerita tentang dua perempuan yang sudah bersahabat lama, yang di mulai sejak sekolah menengah pertama.Mereka sudah melewati masa sekolah menengah pertama itu dengan bersama sama setiap harinya,susah.. sedih.. senang.. mereka tetap bersama sama.
Kenapa mereka selalu bersekolah di satu tempat yang sama? Itu memang mereka berdua rencanakan lebih awal dari dulu,mereka berdua bilang mereka seperti seorang saudara yang tidak mungkin bisa di pisahkan.
Namun... di saat mereka mulai memasuki ke jenjang sekolah menengah ke atas mereka mulai merasakan apa itu gejolak cinta yang sebenarnya,bukan lagi cinta monyet. Mungkin kata mereka itu sudah seperti cinta yang akan menentukan masa depan ...
Sampai ternyata mereka menemukan seorang lelaki yang mereka idamkan. Yang mereka berdua berharap lelaki itu akan menjadi calon lelaki di masa depan mereka, nyatanya kisah bahagia itu hanya di rasakan di jenjang sma.Saat sudah lulus sma,mereka berdua sudah mulai lupa dengan lelaki yang mereka idamkan dahulu saat sma..
Sampai ternyata tanpa di sengaja mereka berdua bertemu lagi dengan lelaki yang mereka idamkan dulu,perasaan mereka bercampur aduk antara sedih dan senang.Di satu sisi mereka senang karena dapat bertemu lagi.. sekaligus jika sempat di ajak bicara, namun... satu sisi lagi mereka sedih karena sudah mendapatkan lelaki baru yang mereka suka... mereka takut jika mereka berdua bertemu lagi dengan kedua orang, itu perasaan yang baru mereka bangun belakangan ini pupus begitu saja..
Dan mereka tambah terkejut jika sebenarnya kampus mereka hanya berjarak tidak jauh dari kampus yang mereka tempati, tapi mereka bingung kenapa mereka tidak pernah bertemu dengan kedua orang itu? ternyata dari informasi yang mereka ketahui kedua lelaki sjoki itu memang jarang keluar kemana mana saat istirahat, mereka hanya memakai waktu istirahat atau senggang itu.. hanya untuk mengerjakan tugas yang menumpuk.
Apa langkah selanjutnya yang akan mereka rencanakan? apa mereka akan tetap pada orang baru yang mereka sukai atau balik ke masa lalu? atau mereka mulai akan tertutup, karena agar tidak bertemu lagi atau sebatas mencegah mengurangi pertemuan yang tidak mereka inginkan?
Entahlah mereka sudah mempasrahkan dan menyerahkan diri apa jalan yang akan Tuhan beri lagi atau di takdirkan Apapun itu, mereka hanya berharap rencana yang Tuhan beri itu adalah yang baik dan hanya sedikit cobaan yang di beri..
Ntah kenapa mereka hanya bisa menerima takdir yang di beri dengan lapang dada, kalau ingin menolak takdir yang sudah di rencanakan... Rasanya sangat amat mustahil, ya kadang kala kalau kata mereka, hidup itu seperti roda yang memutar saat di jalankan. Ya sama halnya dengan manusia, jika segala aktivitas tidak di jalankan maka tidak akan ada perubahan.
Mereka menanamkan kata-kata itu di dalam diri mereka masing-masing.
"Kalau kita berdua emang di takdirkan sama kedua lelaki itu gimana ya?"
Ucap salah satu dari mereka sambil melamun"Ya bisa mungkin bisa juga mungkin tidak, itu semua kan tergantung takdir apa yang Tuhan beri" jawab dari sahabatnya itu sambil melihat langit
"Sel, ayo pulang" ajak sahabat itu sambil mulai beranjak pergi
"Okey, ayo" jawabnya sehabis bangun dari duduknya.
Funfactnya mereka memang sering sekali ke atap rooftop sekolah,kegiatan itu pasti akan di lakukan mereka pada saat jam pulang sekolah. Indahnya langit sudah seperti pemandangan yang tak terkalahkan bagi mereka, itulah juga sebabnya mereka menyukai langit senja di sore hari...
Anggap mereka senja di langit sore hari adalah peristiwa yang tidak akan mungkin mereka lewatkan.
Tapi.. apa hal hal akan mereka berdua lanjutkan untuk setelahnya apa mereka akan tetap menyukai 2 lelaki itu, atau berusaha mencoba melupakan 2 lelaki itu apa bagaimana?
Ntahlah perjalanan apa saja yang mereka berdua akan lewati, selama menjadi anak kuliahan sambil mencoba melupakan masa lalu....
..................... .........................
................. ...............................
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat sama nasib?
Novela Juvenil"Dua perempuan yang sudah bersahabat mulai sejak sekolah menengah pertama, akhirnya menemukan sosok lelaki yang dia suka di dalam hidupnya"