trois 𖦹๋࣭⭑

980 34 11
                                    

Aku terbangun dengan kepala yang sedikit pusing. Pandangku gelap tanpa bisa melihat apapun.

Aku ingin menarik tanganku namun hasilnya nihil. Tanganku stuck di samping paha. Aku juga masih merasakan kalo jemariku kesulitan bergerak yang artinya masih terbungkus kaos kaki.

Begitu juga dengan kakiku yang menyatu dengan tertahan di banyak titik.

Merasakan hangatnya sekujur tubuhku aku sadar aku dibedong lagi. Apalagi tebalnya yang lumayan aku yakin ini dua lapis. Tapi bedanya area kepalaku tidak tertutup. Bahkan aku juga bisa bernafas dengan bebas saat ini.

Yang lebih parahnya, aku tidak bisa mengerakkan tubuhku sama sekali. Aku tertarik ke segala arah sehingga aku hanya bisa diam. Gak bisa kemana-mana sama sekali. Aku hanya bisa bergerak-gerak kecil tanpa arti.

"HMMppppphh!! Hmmpphhh!!!" Erangku yang tak nyaman dalam keadaan seperti ini.

Lalu aku mendengar suara pintu terbuka. "Eh udah bangun adek bayi." Gumamnya.

"HhmmPpphh hhMmph!" Aku mengerang berontak mencoba meloloskan diri.

Tapi rasanya penahan tubuh bagian dalamku terlalu kuat. Karena memang menggunakan tali supaya aku tidak bisa meloloskan diri.

"Ush ush ushh, percuma. Kamu gak bisa kemana-mana. Tetap di dalem ya, tangan kamu udah Mas iket pake tali terus Mas bedong pake dua selimut tebel yang diiket lagi pake tali yang banyak dari luar. Tali-tali itu juga disambungkan ke tiang kasur supaya kamu gak bisa kemana-mana dan diem di tengah-tengah. Tenang aja, rilex, nikmatin lembutnya bulu selimutnya. Semakin kamu berontak, semakin capek dan kepanasan kamu nanti. Terus kamu bakalan berakhir keringetan di dalem penjara bedongan selimut itu. Semakin kamu teriak, nanti kamu bakalan semakin frustasi dan putus asa. Percaya sama Mas."

Selimut yang dipakai kak Geo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selimut yang dipakai kak Geo.

Lagi-lagi sebuah doktrin yang membuatku termakan omongannya. Aku semakin merasa putus asa dan lebih panik. Aku malah semakin gencar meloloskan diri dengan seluruh tenagaku.

Mungkin sekitar satu jam aku masih dalam keadaan tersebut. Benar saja aku malah jadi terkurung dalam penjara selimut yang basah karena keringatku sendiri.

"Udah jam 9 pagi, waktunya morning routine yang harus kamu sering lakuin kedepannya." Kata kak Geo yang saat ini duduk di sampingku.

Aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh kemaluanku dari luar. "Yaitu, morning cum." Serunya sambil menyalakan alat bernama vibrator yang berbentuk mic dengan getaran paling medium.

Tubuhku seketika mengejang karena kaget akan gelinya alat itu pada kemaluanku. Aku tak suka gelinya itu sangat menyiksaku. Aku menggeliat-geliat tanpa arti di dalam selimut itu.

"euNgghhh EuNnghhhh~~~~" lenguhku tak berhenti karena kegelian.

Kak Geo menggerakkan alatnya ke atas ke bawah membuat getarannya sangat merata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Geo Swaddle (Geo Bedong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang