suatu sore 2

261 28 9
                                    


Pukul 01.00

"Sayang sssshhh"

"Sayang sssshhh"

"Daiiii... Please... "

"Hiks Daiiiii"

"Dai Bangun, tolongin"

Isak tangis dan teriakan Shun karena kakinya kram dan kesakitan

"Dai... Hiks hiks"

Dai akhirnya  terbangun, antara sadar dan tidak sadar Dai menengok ke arah Shun

"Shun! " Ucap dai
"Kenapa baby? " Ucap dai panik

"Dai, sakit kakiku sakit jika digerakkan, ininjuga kaku dai.... Tolong hiks hiks" Tangis shun

"Sabar baby, tahan ya" Dai

Dai mencoba untuk mengurut pelan kaki shun

"Ddaaiii.. Hiks hiks sakit... "

"Hiks hiksss daiiiiii aaahhh"

"Daiii... "

Shun menangis sampai ketiduran...

"Sabar ya sayang" Dai

Dai yang melihat shun sudah berhenti menangis dan tertidur, hanya bisa memijat kepalanya sendiri

"Maafkan aku ya shun... Maaf... Hiks"

Dan menangis..

Dai akhirinya memilih tidur disamping shun..

Di pagi hari, shun bangun terlebib dahulu.. Melihat dai disampingnya membuat shun tersenyum..

Shun mencoba meraih kepala dai dengan tangannya...

Kakinya masih terasa sakit jika digerakkan..

Yang diraba raba mulai bangun..

Mengejapkan matanya sekali dua kali..

"Baby sudah bangun? " Ucap Dai

" Iya sayang" Shun..

"Kau kog jadi tidur disini sayang? " Tanya Shun

"Semalam kau memanggilku, kau menangis kakimu sakit dan kram.. Jadi aku memijatmu samoai kau tidur.. " Jelasnya

Dai meajukan badannya  meletakkan kepalanya di dada Shun

Shun yang merasakan dadanya sedikit sesak namun dia senang karena itu dai...

Shun hanya bisa mengusap ngusap kepala dai...

'Aku kira kau pindah ke kasur kafena kawatir dan rindu padaku' Batin shun

Shub cepat menggelengkan kepalanya menghempaskan pikiran negatifnya

"Kau melamun baby? " Tanya Dai
"Hmm? Tidak. Kau tidak bergegas bersiao untuk pulang? " Tanya shun

"Jangan pikirkan itu,, sekarang yang teroenting adakah kamu sehat dulu" Jawab Dai

" Aku sehat Dai hanya kakiku saja yang susah gerak dan sakit.. Aku bisa meminta tolong taehon san untuk menjaga ku.. " Shun

" Ssttt! Sudah nurut apa kataku saja shun" Jawab dai agak keras membuat shub terkaget.

Drrrtttt drrrttt drtttt

"Ibu menelpon shun" Dai
"Moshi moshi okasan"
"Shun?, shun baik okasan hanya masih bengkak aja kakinya... "
"Tidak, hanya kurang hati hati saja"

"Shun, ibu ingin bicara"

~Shun~
"Moshi moshi okasan.. "

'Bagaimana keadaanmu nak? '

DAI SHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang