bab 31

3.7K 427 18
                                    


   Malam harinya kini mereka semua tengah berkumpul sengaja karena permintaan Renjun dan juga usul dari Chenle tadi sore sehingga Chanyeol sang kepala keluarga membuat ruang belajar dadakan, beruntung ada satu ruangan kosong di sebelah kamar tamu yang tidak terlalu besar, awalnya ruangan itu akan di gunakan sebagai ruang kerja dirinya tapi tapi tidak jadi karena lebih enak ruang kerjanya dekat dengan kamar.

  Beruntung Chanyeol di bantu beberapa pekerja bahkan bodyguard dirumah nya juga membantu mengubah ruangan itu menjadi seperti sebuah kelas.

  Chanyeol bahkan langsung menyuruh Hendra untuk membeli segala perlengkapan seperti papan tulis dan meja belajar lipat, sedangkan Wendy akan menghias ruangan itu bersama Chenle dan bi Tia, mereka semua benar benar bekerja sama hanya untuk keinginan Renjun bahkan Jeno Haechan dan Jaemin yang baru datang juga terkejut dan berakhir ikut membantu walaupun sudah hampir selesai.

  Dan seperti sekarang, Wendy yang menjadi guru dadakan dengan Chanyeol yang hanya mengawasi sedangkan para anak anak mereka duduk di bawah dengan meja lipat masing-masing.

  Sebenarnya sama saja mereka fokus dengan tugas mereka masing masing seperti Mark Jeno Haechan dan Jaemin yang sibuk dengan laptop dan sesekali mencatat hal yang penting sedangkan Chenle Jisung sibuk dengan buku tebalnya, hanya Renjun yang fokus dengan Wendy yang menemaninya belajar, namun sesekali mereka juga akan memerankan sebagai murid juga.

"Ini apa?" Ujar Wendy menunjuk berbagai huruf di yang ada di dalam buku tersebut.

"A pha" Renjun melirik papanya yang berdiri di belakang.

"Kok papa, mama di sini loh" ujar Wendy.

"A eemm B C D ma"ujar Renjun yang tersenyum karena berhasil menyebut beberapa huruf tersebut.

"Waahh Renjun pintar nanti dapat bintang ya, nanti kasih tunjuk papa" Wendy memberikan sticker bintang di buku Renjun namun.

"Kita juga mau bintang ma" Chenle mendekatkan bukunya membuat Wendy tidak percaya dengan putranya yang satu ini, kenapa sangat mendalami peran.

"Jangan ma, Chenle hyung masih belum menyelesaikan tugasnya tadi dia memcontek punya jie ma" Jisung melirik Chenle dengan tajam namun Chenle justru semakin mengejek Jisung.

"Tapi kan yang penting udah selesai" ujarnya tidak mau kalah.

"Ya, kenapa kalian berdua bertengkar ha" Haechan menarik Jisung agar menjauh setelah menutup laptopnya.

"Semuanya bakal mama masih bintang tapi selesaikan tugasnya dulu" ujar Wendy sembari menempelkan sticker bintang tersebut.

"Hukum aja ma, hukum jangan suruh masuk kelas" ujar Jaemin namun masih fokus dengan laptopnya.

"Jaemin hyung diam" ujar Chenle namun Jaemin justru terkekeh pelan mendengar hal itu.

"Kenapa jadi kayak beneran sih" Mark melepaskan kacamata dan kini menatap adik adiknya dengan jengah kecuali Renjun yang hanya menatap mereka dengan polos karena tidak mengerti apa yang di debatkan mereka.

"Jisung Chenle, sini hyung bantu, kasian Renjun yang belajar dan liat Jeno juga belum selesai, ngomong ngomong lama banget buat grafik analisisanya" gumam Mark melirik ke arah laptop Jeno.

"Bentar hyung, dikit lagi ini" gumamnya hanya dirinya yang belum selesai sepertinya.

   Sedangkan Mark mulai melihat tugas milik Jisung dan juga Chenle entah kenapa kedua adiknya itu selalu bertengkar ketika mengerjakan tugas.

  Kini Haechan dan Jaemin sudah mengapit tubuh Renjun setelah Jisung dan Chenle pindah ke belakang.

"Pegang pensilnya gini" Jaemin mengajarkan Renjun bagaimana memegang pensil yang benar walaupun beberapa kali gagal karena Renjun lebih suka menggenggam pensil itu dengan semua jarinya.

  Renjun mulai menulis huruf seperti yang di ajarkan mamanya sejak tadi walaupun agak berantakan tapi mereka mengapresiasi usaha anak itu.

"Nah gini, garis lurus baru setengah lingkaran dua kali dan jadilah huruf B" Haechan membantu mengarah tangan Renjun agar berhasil menulis huruf B.

"Waahh Renjun pintar" ujar meren berdua bersamaan saat melihat Renjun yang berhasil menulis hingga huruf D.

Tok tok tok

  Chanyeol membuka pintu tersebut saat ada yang mengetuk dari luar, ternyata Hendra yang datang membawa makanan pesanan dirinya.

"Makanan datang" ujar Chanyeol meletakkan makanan tersebut tepat di tengah tengah ruangan.

"Ayo kalau sudah selesai mejanya di bereskan sendiri ya anak anak" Wendy menatap anak anaknya yang mulai bangkit.

"Renjun juga ya" ujarnya membuat Renjun sedikit bingung namun ketika melihat saudaranya membereskan peralatan mereka membuat Renjun juga ikutan memasukkan buku dan pensilnya dengan asal ke dalam tasnya.
 
   Sedangkan meja miliknya sudah di bawa oleh jaemin dan kini mereka semua duduk melingkar di tengah ruangan dengan makanan yang cukup banyak.

"Injun pintar belajarnya hari ini" Chanyeol mengusak rambut putranya sedangkan Renjun sudah fokus dengan ayam di tangannya.

  Chanyeol tadi memesan rice bowl, ada fried chicken, potato cheese, pizza dan salad buah, jangan lupakan juga ada ice cream 7 cup untuk semua putranya.

"Ayo aa sayang" Wendy sedang menyuapi Renjun dengan nasi karena anak itu masih sibuk dengan ayam di tangannya.

"Gak masalah kalau setiap hari gini pa, kan jadi enak kitanya" ujar Haechan itung itung mengurangi uang jajannya kan.

"Kamu yang enak papa yang bangkrut" ujar Chanyeol bercanda, dirinya tidak akan kekurangan uang jika untuk membuat anak anaknya senang.

"Pha, eemm ma k kka cih" Renjun menatap papanya sedangkan yang lain langsung terkejut.

  Renjun kembali menatap mamanya yang tersenyum.

"Sih sayang makasih coba sekali lagi" ujar Wendy sembari mengelus rambut putranya.

"M mmakkaa s shi pha" lirihnya.

"Sama sama anak papa" Chanyeol mencium gamas pipi sang anak yang sudah mengembang.









"Jie, aku tidur sini ya, males" Chenle langsung saja merebahkan dirinya di atas kasur empuk milik sang kembaran.

"Punya kamar sendiri kan? Hobi banget numpang, kamu tuh tidurnya kayak gangsing tau gak" Jisung berusaha mendorong tubuh Chenle agar pergi dari tempatnya.

"Enggak ya fitnah" Chenle bangkit dirinya tidak terima di bilang mirip gangsing.

"AAAKKK MAMA PAPA CHENLE NGERUSUH DI KAMAR JIE!" teriak Jisung namun langsung di bungkam oleh Chenel.

"Mama papa lagi nidurin Renjun hyung, berisik banget sih" ujar Chenle sebelum melepaskan bekapannya dari mulut Jisung.

Clek

"Kalian berdua berisik banget sih, udah malem tau gak, Chenle balik ke kamarmu sendiri sebelum Mark hyung yang dateng ke sini" Jeno menatap malas kedua adik bungsunya itu yang selalu saja bertengkar.

"Nyebelin" Chenle keluar dengan malas melewati Jeno yang hanya diam memperhatikan nya.

"Tidur jie awas gue liat belum juga tidur, entar telat bangun" Jeno perlahan menutup kamar adiknya itu.

  Dirinya sudah hampir terlelap sebelum terkejut karena mendengar teriakan Jisung yang mengganggunya.

"Selamat malam hyung" ujar Jisung ketika melihat Jeno yang sudah keluar dari kamarnya.









   Ayo jangan lupa vote sama komen oke

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang