"Hm..."
"Tidak sopan sekali kamu! Saya sudah bersusah payah merawat mu dari kecil, begini kah balasan mu itu!?" Pria tersebut semakin murka akibat respon yang di berikan oleh Delynn sangatlah biasa saja.
Emosi Delynn seketika muncul, lalu ia berdiri dengan sempoyongan, beberapa detik kemudian ia kini berdiri dengan tegak, ia menatap sang ayah dengan tatapan tajam dan berwajah datar.
"Merawat?" Ucap Delynn dengan menahan emosinya, sang ayah hanya terdiam, lalu meninggalkan dirinya sembari mengucapkan sesuatu.
"Seminggu lagi, kamu harus bisa lolos dari tes SMA Hagavi." Ucapnya lalu melangkahkan kakinya menuju kearah pintu utama bersama beberapa bodyguard nya.
Delynn mengepalkan tangannya menahan emosinya, namun emosi itu seketika hilang ketika mengingat ucapan sang ayah tentang tes SMA Hagavi.
"Hagavi..." Ucapnya pelan lalu beranjak kelantai atas tepatnya adalah kamarnya sendiri.
Ia lalu mengganti pakaian nya dengan setelan pakaian putih dengan celana hitam serta memakai kacamata nya, kemudian ia mengambil kunci mobilnya lalu turun menuju kearah garasi.
Delynn memasuki mobilnya dan menyalakan mesin mobil tersebut, beberapa menit kemudian ia menancapkan gas dan menuju ke suatu tempat yang akan ia kunjungi.
"Ihh sumpah deh bosen banget..." Rengek Aralie yang sedang terlentang di atas sofa.
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, seseorang mengetuk pintu rumahnya dengan mengucapkan salam.
"Iyaa!! Sebentarr!!" Teriak Aralie dari ruang keluarga.
Aralie kemudian membuka kunci pintu utama lalu membuka dengan perlahan serta menyambut dengan ramah sosok yang datang kerumahnya alias teman sang bunda.
"Tante Dira ya? Silahkan masuk tan, bunda katanya masih di jalan, jadi tunggu sebentar ya tan." Ucapnya dengan ramah.
"Iya Biel, tidak apa-apa." Balas Indira dengan ramah.
Aralie kemudian menuju kearah dapur dan membuatkan minuman untuk Indira, ia lalu berjalan dengan membawa nampan berisi minuman yang ia buat, kemudian ia berikan kepada Indira dengan senyuman ramah nya, juga kembali pamit untuk menaruh nampan tersebut ke dapur.
Ketika Aralie kembali, sang bunda telah berada di ruang tamu yang sedang bercerita dengan Indira temannya.
"Abiel, kamu kalau bosan jalan saja sama teman kamu, ini kunci mobil dan kartu atm bunda, kamu hati-hati dijalan ya." Ucap dengan sangat lembut, dan Aralie membalasnya dengan senyuman manis dan menganggukkan kepalanya pelan.
Kemudian dengan demikian, Aralie kini sudah berada didalam mobil sang bunda dan menuju kearah rumah temannya itu.
Ketika sudah sampai, ia pun mengambil ponselnya lalu menghubungi temannya agar cepat bersiap-siap.
Erinee🦆
| Aralie
RineeErinee
Siap-siap cepet, aku udah
di depan rumah kamuErine |
SABAR ELAHHAku lagi makann
Tunggu 5 menitt ya mommy
kuu yang tercintaa| Aralie
Ngga yakin aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Cahaya | Aralynn
Ficção Adolescente"I think the world is not important." "That's if you're alone, Adeline Wijaya Karyansa." This is all a work of fiction, remember the entire story is the author's imagination. -As