Hari sudah berganti dan saat ini aku sudah berada di altar, menunggu pengantin wanita. Aku tidak yakin Kenya akan datang. Ada dua kemungkinan dari perdebatan kami semalam, dia membatalkannya atau tetap melanjutkannya.
Aku melihat Jules, Niall, Louis, Tawni, Tyler dan yang lain datang pada acara ini. Dan juga beberapa keluarga Kenya seperti bibi Debs. Bahkan aku terkejut ketika melihat ada Ezra dan juga Lex di sini. Kupikir mereka tidak akan datang. Jikalau Kenya memilih untuk membatalkan pernikahan ini, mungkin aku akan malu dengan semua orang yang sudah datang di sini. Dan mungkin saja besok wajahku akan terpampang pada halaman paling depan sebuah newspaper.
Musik mulai mengalun dan semua orang mulai berdiri. Entah mengapa, jantungku mulai berdebar. Wait, what?! Apa aku tidak salah lihat?
Tak terasa aku mulai menyunggingkan sebuah seringaian kecil. Aku melihat seorang wanita cantik berjalan dengan ayahnya. Apa itu Kenya? Dia terlihat sungguh anggun dan cantik, bahkan sempat aku tidak mengenalinya tadi.
Ketika sampai di altar ayahnya menyerahkan tangan Kenya padaku dan aku menerimanya. "Kukira kau tidak akan datang." Ujarku pelan sambil tersenyum pahit padanya. "Aku sudah memikirkan semuanya, Zayn." Dia tersenyum padaku, sungguh senyuman yang manis. Senyuman termanis yang pernah dia berikan padaku.
"Saudara-saudara, kita berkumpul di sini untuk merayakan hari yang indah bagi Zayn Malik dan Kenya Sharp." Pendeta mulai mengangkat suara untuk memulai acara.
"Please, repeat after me." Ujar Pendeta itu dan aku mengangguk.
"Saya, Zayn Malik." Aku menatap Kenya yang sekarang berhadapan denganku.
"Memilih engkau, Kenya Sharp, untuk memiliki dan untuk mempertahankan engkau baik dalam suka maupun duka, dalam kelimpahan maupun kekurangan, dalam sehat maupun sakit untuk saling mengasihi dan menghibur sepanjang hidup kami berdua."
Kenya mengulangi kalimat yang sama denganku sebelum Pendeta mengesahkan kami sebagai pasangan suami-istri sah, lalu kami saling bertukar memasangkan cincin.
"Now, you can kiss your wife."
Aku menatap Pendeta dan Kenya bergantian. Bukannya aku tidak mau, namun mengingat hal-hal yang mengganjal di hatiku selama ini membuatku mengontrol diri dengan memikirkan apa yang harus kulakukan.
Tiba-tiba, tanpa kusadari, Kenya menarik kedua kerahku dan mulai mendaratkan bibirnya pada permukaan bibirku. Aku terperanjat untuk sesaat, namun dengan segera aku menutupi keterkejutanku dengan meletakkan tanganku pada pinggang Kenya.
Aku dapat mendengar para tamu yang hadir saling bertepuk tangan dan bersorak sorai. Kami melepas ciuman kami setelah beberapa saat. Dahi kami saling menempel, aku tersenyum dan aku dapat merasakan begitu juga dengan Kenya.
Masih dengan posisi yang sama, kami berdiam diri. "Aku sudah memikirkannya kembali, Zayn. Setelah apa yang kau katakan semalam, aku mulai tersadarkan. Mulai hari ini aku akan mengambil sebuah keputusan."
"Apa itu?"
"Pertama, Harry akan selalu tetap memiliki sebuah ruang di sini." Kenya memindahkan satu tangannya dari kerahku dan meletakkannya di dadanya.
"Aku sudah pasti tahu itu."
"Ssshh, aku belum selesai bicara." Kenya meletakkan jari telunjuknya yang mungil di depan bibirku. Aku melirik Kenya yang sedang menatapku lekat dari kedua sudut matanya. "Kedua, mulai hari ini aku akan mulai membuka lembaran baru. Dan kuharap kaulah yang mengisi setiap lembaran-lembaran baruku itu."
Aku mengangkat kepalaku ketika mendengar perkataannya. Aku mulai tersenyum padanya, ini merupakan sebuah senyum kelegaan bagiku. Aku menarik tubuh Kenya lebih dekat agar tidak ada lagi jarak di antara kami. Dan Kenya mulai membalas senyumanku dengan kembali mendaratkan sebuah kecupan kecil sekilas di bibirku.
"Aku mencintaimu, Zayn."
THE END.
---
Yuhuu~ What's up? :p
Pertama, aku mau ngucapin terimakasih buat kak fira yang udah ngadain kontes menulis ini.
Kedua, what do you think about my story? Comment below yeah ;)
Also don't forget to vote, okay?
Apalagi buat yang Zenya shipper dan maap udh bikin Harry di sini meninggal :(
Tapi aku baru seneng bikin tokoh utamanya meninggal jadi kaya ada tantangan gitoeh :v #justsaying #sorrynotsorry
Jangan lupa tinggalin vomments ya.
All the love, K.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day #CHANGEDWritingContest
FanficAku pergi ke balkon dan mulai memantikkan api pada sebatang rokok, lalu aku menyesapnya. Aku menatap langit yang mulai menggelap karena baru saja matahari hilang ditelan bumi. Aku masih tidak menyangka dan tidak percaya. Aku akan menikah besok. [Spi...