.

0 0 0
                                    

keesokan harinya...

eric sudah sampai di semarang dan langsung di sambut hyung nya, sagara tersenyum hangat melihat adik sepupu nya yang baru sampai itu. eric sambil ke kakak nya dan membantu kakak nya menaikan barang barang eric ke mobil

"gimana kabar mama?"

"baik."

"kamu sendiri apa kabar?"

"baik juga"

"mau main ga? biar kakak traktir sepuasnya deh gimana?"

"gausah ah cape"

"udah gausah nolak gitu biar kakak ajarin caranya seneng seneng di semarang"

eric tidak membalas dan hanya pasrah, sejujurnya ia hanya merasa canggung. sudah 4 tahun lebih mereka tidak berkontak an yang sangat jelas selama 4tahun lebih itu banyak merubah mereka berdua dari penampilah wajah dan sikap semuanya berubah total jujur eric tidak merasa kenal dengan orang di sebelah nya. ia merasa kak gara yang ia kenal adalah berandalan yang hanya suka bermain. tapi orang di sebelah nya ini nampak sangat rapi dan seperti anak yang hanya tertarik pada pelajaran.

tak perlu waktu lama untuk sagara dan eric sampai di salah satu mall yang tak jauh dari bandara, the park. setelah parkir eric dan sagara pun turun dan masuk ke dalam mall itu, mall yang cukup luas dan mewah, mereka berdua naik ke lantai atas tanpa percakapan sedikit pun. dan ternyata sagara membawa eric ke funworld

eric sedikit kaget karena awalnya eric sudah yakin kalau sagara akan membawa nya ke toko buku ternyata? fun world? ini mengingatkan nya akan kenangan masa kecilnya dimana sagara akan mengajak eric bolos ke funworld lalu bermain sampai mereka lupa waktu dan di marahi oleh mama.

"rik? kok bengong? ayo main ini udah tak topup in sejuta" ucap sagara sambil menunjukan kartunya

"hm ayo." ucap eric kembali dengan tatapan dingin nya

eric bermain dengan sangat senang di sana meski wajah nya tidak terlihat senang tapi sagara tau kalau eric sangat menikmati tiap game yang mereka berdua mainkan, sampailah eric melihat mesin capit berisikan action figure zoro yang sedang berdiri tegak. ia ingin, tidak dia sangat sangat menginginkan nya tapi tidak enak jika meminta nya ke kak sagara. sagara yang menotic eric berhenti bergerak pun menoleh dan berjalan mendekat ke arah eric

"oh kamu masih suka anime to?mau? tapi saldo nya tinggal dikit kalo mau isi ulang dulu" ucap sagara tiba tiba sambil melihat ke action figure yang di tatap eric

eric reflek menggeleng kuat dan membatah dengan cepat

" hah? gaaaa eh maksudnya masih suka anime tapi gamau kalo main mesin capit ini"

"yaudah habisin ini aja ya terus kita makan?"

"yaudah"

eric hanya memperhatikan sagara main, dalam hatinya sangat berharap kalau sagara bisa membawakan action figure itu. beberapa kali action figure zoro itu berhasil di dapat namun kembali terjatuh sampai akhirnya kartu itu hanya bisa di pakai sekali main lagi.

"last nih" sagara memberikan kartu itu ke eric, ia menatap serius ke mesin capit itu

sagara menghitung detik dan pergerakan mesin capit itu sampai akhirnya di percobaan terakhi ia berhasil memberikan eric action figure ke sukaan nya

"kak makasih banget" ucap eric kali ini wajah nya mulai sedikit melunak tidak seperti awal bertemu tadi

" iya sama sama udah ayo sekarang makan?" ucap sagara dan mendapatkan anggukan dari eric

eric mengikuti langkah sagara berbeda dari tadi dimana eric berjalan di belakang sagara kini eric sudah mau berjalan di sebelah sagara, semua berkat  apa? yups action figure ini.

sagara masuk ke dalam 1 restoran sushi di mall itu, mereka berdua langsung di arahkan ke tempat duduk untuk 2 orang. setelah duduk mereka pun mulai memesan melalui barkot yang ada di meja

"kamu mau yang kaya biasa apa mau coba menu lain?"

"kaya biasa aja deh tapi minum nya mau lemontea"

sagara mulai memesan makanan mereka berdua sementara eric masih fokus dengan action figur nya, tak ada percakapan setelahnya sagara fokus dengan hp nya dan eric fokus membaca kanji kanji di kotak itu hitung hitung sekalian melatih bahasa jepang nya. benar benar sunyi sampai akhirnya pesanan mereka datang yang membuat eric termenung.

"kak kok bisa masih inget? aku aja lupa yang kaya biasa itu yang gimana" ucap eric akhirnya namun tetap memakan sushi itu

"saya suka inget hal hal kecil oh iya kamu harus istirahat ya abis ini belanja deh bentar baru pulang" ucap sagara sambil menikmati sushi pesanan nya

mereka makan dengan tenang dan membeli beberapa baju, eric mulai merasa nyaman sekarang dia yakin kalau sagara di depan nya ini adalah sagaranya dulu hanya saja tampilan nya saja yang berbeda

mereka mulai berbincang soal masa lalu mengingat seberapa dekat mereka dulu tanpa sadar beberapa pasang mata menatap kedekatan mereka dengan sinis sampai mereka berdua berjalan pulang.

keesokan harinya...

eric turun dari dalam mobil sagara begitu pun sagara, setelah puas main dan berisirahat penuh kini saatnya mereka kembali ke kewajiban mereka yaitu menjadi pelajar di sma binus nusantara. semua murid bersorak girang terutama para wanita yang membuat eric menjadi sangat pede padahal teriakan itu bukan lah untuk nya.

"ayo dek" ucap sagara sambil mengarahkan eric ke arah ruang kepala sekolah

setelah semua urusan nya di ruang kepala sekolah selesai eric langung pergi menuju kelasnya, karena sibuk melihat lihat ia tidak memperhatikan langkah nya sehingga membuatnya menabrak seseorang.

"Buset bogel bet, nyasar kah kids?" Ucap orang itu dengan nada mengejek nya

Eric mendongak melihat orang tersebut dengan tatapan penuh marah nya

"Bacot, lo tuh kalo jalan mata nya di pake dongo!" Ucap eric dengan nada sewot nya

Senyum mengejek yang terukir rapi itu luntur seketika, ia menatap tajam eric dan berjalan mendekat ke arah pemuda manis di depan nya. Eric mau tidak mau mundur perlahan sambil tetap memberikan tatapan arogan dan angkuh nya.

"A-apa lo hah?! Lo kira gue takut?!" Ucap eric berusaha seangkuh mungkin

Pria itu mencengkram leher eric dan membuat eric makin mendongak menatap nya, pria itu memberikan tatapan tajam mengintimidasi serta seringai tipis yang mungkin sangking tipis nya tidak akan terlihat.

"Kayanya mulut manis lo ini perlu di ajarin sopan santun ya?" Ucap lelaki itu

"Kendrick garfield berhenti di sana!"
.
.
.


.
.

Tbc

old enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang