.

1 0 0
                                    

"Dek bangun siap siap, udah mau bel sekolah ini" ucap sagara sambil menggoyang goyang kan badan eric

Eric menggeram pelan dan segera duduk dengah wajah bantal nya, selalu barang pertama yang eric cari adalah handphone nya. Dengan nyawanya yang setengah sadar eric melihat banyaknya orang yang mengirimi nya chat dari semalam, kebanyakan nomer tak di kenal tapi tanpa di buka dia yakin mereka adalah anak anak dari sekolah baru nya.

Eric membuka satu chat yang bertuliskan 'hai manis' hanya 2 kata itu saja tidak ada lanjutan apapun, eric hanya membaca nya dan keluar dari aplikasi chat tersebut. Eric membuka imess nya dan melihat grub chat dengan teman teman lama nya, mereka tengah asik berparty di ultah salah satu anak geng nya.

Eric memilih lekas bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah, setelah bersiap dan sarapan eric dan sagara pun berangkat ke sekolah bersama seperti biasanya.

"Kak, aku di suruh pilih exul"

"Hm? Ga wajib kok, kalo mereka maksa bilang aja"

"Kak gara kan pernah denger aku main music, nah wdyt?"

"Hm?"

"Yaaa rate my music skill kak"

"Hmm maybe 8/10? Kamu selalu gugup kalo depan orang rame apa lagi menyangkut bakat so you need to be more pede ya?"

"Tai lah" ucap eric sambil memalingkan wajah nya

Eric kesal karena penilaian sagara adalah benar, sangking tidak percaya dirinya eric benar benar mengalami demam panggung yang dimana ia gemetar dan hanya membawakan separuh lagu yang ada.

Saat sampai di sekolah eric langsung memasang earphone nya dan berjalan ke arah kelasnya, ia memasang wajah sangar nya yang membuat banyak orang takut untuk menyapa diri nya.

Sesampainya eric di kelas eric di kejutkan dengan kendrick yang duduk di bangku nya sambil alice yang ada di pangkuan nya, ayolah kenapa harus bangku dirinya si. Eric hanya menatap jijik ke keduanya sambil berjalan mendekat.

"Awas ini bangku gue." Ucap eric ketus

"Yaudah si lo duduk aja dulu di bangku gu- akh ken?!" Ucap alice tak selesai

Sebelum alice menyelesaikan ucapan nya kendrick terlebih dulu mendorong tubuh alice agar menyingkir dan memberikan eric bangku nya

"Kita belum selesai ngobrol kemarin, boleh ikut gue?"

Eric mengabaikan perkataan kendrick dan duduk diam di bangku nya sambil memainkan handphone nya, mood nya benar benar jelek pagi ini.

Tak kehabisan cara, kendrick menghubungi nomer si manis. Tak hanya spam text tapi juga telpon yang berkali kali yang membuat eric menatap tajam ke arah kendrick, sementara yang di tatap hanya tersenyum menggoda.

Alice menatap tidak senang pemandangan di depan nya ini, alice mengepalkan tangan nya menujukan wajah marah nya di sana.

"Okey fine, ikutin gue." Ucap eric akhirnya sambil melepaskan earphone nya

Ia berjalan keluar kelas nya di ikuti oleh kendrick dengan senyuman semringah nya, eric mengajak kendrick ke bagian paling pojok lorong kelas nya. Dia tidak ingin terlalu memancing pandangan orang untuk hari ini jadi mari selesaikan semua nya baik baik.

"Udah lo mau ngomong apa?" Ucap eric sambil melipat tangan nya dan menyenderkan dirinya di tembok sekolah itu

Kendrick mendekat ke arah eric sambil tersenyum yang entah mengapa senyuman itu sangat sulit di artikan oleh seorang ida bagus ketut eric.

"why do you look so attractive boy? R u use dukun for my attention?" Ucap kendrick dengan nada menggoda nya sambil mendekatkan wajah nya

Eric sekali lagi menampar wajah tampan itu dengan ekspresi wajah marah nya, sementara yang di tampar hanya menujukan senyuman meremehkan nya.

"Even i was a submissive youre not even in my list sir, so stfu and stop be annoyed." Ucap eric sambil menujuk nujuk dada kendrick

Kendrick memukul kuat tembok di sebelah kepala eric, ia mendekatkan wajah nya agar bisa berbisik di sebelah eric.

"R u sure sweetie? Cuz everyone want to be my lovers but i choose you, you know? I know were same in the bed buddy, gausah malu gitu" ucap kendrick semakin vulgar bahkan mulai meremas pinggang serta menggkecup telinga eric

Tak bisa di pungkiri, eric mati kutu entah kenapa dia seperti tidak punya tenaga untuk membantah semua perkataan kendrick.

"Jadi bagaimana? He had something rn?" Ucap kendrick kembali kali ini ia turun mulai mengecupi leher si manis

Eric menendang kejantanan kendrick dengan kuat yang membuat kendrick mau tidak mau menjauh sambil memegang kejantanan nya itu

"Berani lo ganggu gue lagi, gue habisin lo ampe se cucu cucu lo bangsat" ucap eric kembali

Untung saja kewarasan nya bisa cepat kembali, ah tidak mungkin dia harus berterima kasih kepada bell masuk kelas berkat suara itu lah eric bisa kembali waras di situasi seperti tadi.

Eric kembali ke kelas dan mengikuti kembali pelajaraan kelas nya, jangan di ragukan meskipun suka skip kelas dan berparty ria eric adalah anak yang cukup pandai. Kemampuan nya untuk memahami suatu materi secara cepat membuatnya bisa mendapatkan 5 besar di sekolah lama nya.

Hal ini membuat alice makin kepanasan sendiri, lantara eric menjadi anak pintar yang berhasil menarik hati guru.

"Oh kamu anak pindahan yang pakai beasiswa itu ya? Ternyata beneran pinter ya" ucap guru itu memberikan tepuk tangan

Eric hanya tersenyum canggung, beasiswa? Sejak kapan dia daftar beasiswa? Bukan apa meski eric tidak gila harta tapi dia tidak pernah berfikir untuk menggunakan beasiswa ayolah dia bahkan bisa mendapatkan ip 16 secara cepat dari mama nya masa dia bisa daftar beasiswa?

Saat duduk eric mendapatkan surat kecil dari atas buku nya.

"Oh ternyata miskin ftt" isi surat tersebut

Eric menatap tajam ke arah alice yang berusaha menyembunyikan tawa nya, eric kembali fokus ke pelajarannya hingga bell istirahat berbunyi.

Setelah guru pergi, eric pun dengan cepat mengikuti langkah guru tersebut dan berhasil keluar tanpa kendala apapun.

"Hallo eric" sapa seseorang yang langsung berjalan di sebelah nya

"Eh lo yang kemaren di piano itu kan? Puzzle?" Ucap eric menatap orang tersebut

Yang di tatap hanya terkekeh pelan

"Huzzle ric." Ucap lelaki itu dengan senyuman khas nya yang bak malaikat

Melihat senyuman manis pria di depan nya jujur membuat eric sedikit gugup, bagaimana tidak? Badan tinggi suara lembut meski memiliki spek lemah lembut namun entah kenapa di mana eric pria di depan nya ini tetap bisa mengeluarkan aura masculine nya sendiri.

"Oh iya kenapa huz? Zle." Ucap eric sedikit canggung sambil lanjut berjalan ke kantin

"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

old enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang