BAB 7

664 97 12
                                    

"Lo berangkat ke sini naik apa fre" tanya oniel sambil memotong kentang

"Sama kak marsha" ucap freya

"Kak marsha? Siapa kok lo nggak kabarin gue kalau punya temen baru" ucap oniel

"Aduhh keceplosan lagi" batin freya sambil menepuk mulutnya berulang kali

"Siapa free" tanya oniel kepo

"Anu itu tuh temenku pas sma yang yang pindah dari jepang terus dia balik lagi ke indo" ucap freya berusaha meyakinkan oniel

"Masaa" ucap oniel sambil melihat raut wajah freya yang sudah keringat dingin

"Hmm oke gue percaya kalau lo bawa dia ke sini" ucap oniel

"Dia kerja niel biasanya lembur sampai malem jadi nggak memungkinkan" ucap freya

"Kan nanti njemput lo" ucap oniel sambil mengedip ngedipkan matanya

"Nyuruh buat dia kesini karna lo pengen kenalan juga kan" ucap freya dan oniel meringis sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal

"Ck ckk ckk" freya berdecak

"Boleh kan fre" ucap oniel sambil menaik turunkan alisnya

"Iya iya nanti pas dia jemput" ucap freya

"Muhehehehe makasihh freyaku sayangg" ucap oniel membuat freya mengeleng pelan

Sementara itu di sisi lain

Marsha sedang melaksanakan meeting dengan klien luar negeri dan hari ini meeting itu berjalan dengan lancar membuatnya merasa sangat lega

Tetapi satu kejadian membuatnya merasa sangat senang

FLASHBACK ON

"Aku tidak mau pah" ucap marsha dengan tatapan datar

"Sha kamu harus menerima perjodohan ini, demi perusahaan kita" ucap papa marsha

"Papah lebih mementingkan harta dari pada anak sendiri, aku udah dewasa aku bisa memilih jalanku sendiri aku juga butuh kebebasan pah" ucap marsha

"Tapi ini demi perusahaan kita sha, perusahaan papah sudah hampir bangkrut papa tidak bisa memilih jalan yang lain lagi selain dengan om vian sha!!" ucap papa tegas

"Sekali ku bilang tidak mau ya tidak mau pah..!" ucap marsha tak kalah tegas

"Sudah berani kamu dengan orang tua" ucap papa marsha

"Aku tidak takut pah dengan kebangrutan karena semua masalah pasti akan ada jalan keluar" ucap marsha

"Permasalahannya uang di perusaan kita udah mulai menipis dan mungkin minggu depan atau besok akan habis tak tersisa, apa kamu mau hidup di rumah yang kumuh dan kotor" ucap papa marsha

Marsha tersenyum simpul

"Aku tidak sebodoh itu pah" ucap marsha

"Maksudmu" tanya papanya

"Suatu kerusakan pasti ada penyebabnya dan coba papah pikir kenapa uang sebanyak itu bisa berkurang dengan cepat, bahkan papah nggak pernah gunain dan ngambil uang itu sama sekali" ucap marsha sambil menaikkan alisnya

Papanya pun berpikir...

"Hmm ucapanmu ada benarnya" ucap papa marsha dan membuat marsha tersenyum miring

"Kita pasti bisa keluar dari masalah ini" ucap marsha dan langsung di beri tatapan oleh papanya

"Bagaimana caranya ini terlalu rumit sha" ucap papanya

Gadis manis (Fresha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang