Jo's Letter

60 9 28
                                    

Makasih onigiri-nya. Aku lebih suka versi buatan kamu.

Harua tersenyum lebar membaca kertas yang diselipkan Jo pada bentonya. Kalau tahu lebih awal sih Harua bikin onigiri lagi hari ini. Tapi, karena Harua mengambil bentonya keesokan harinya saat akan merefil onigiri. Jadi, Harua sudah terlanjur membelinya dari minimarket.

Saat Jo membuka loker yang ia cari hanya onigiri. Tapi, hari itu senyum dia luntur karena onigiri di sana bukan buatan sang penggemar. Itu adalah onigiri yang biasa tersedia di market.

Namun, Jo mengerti saat membaca secarik note yang ada di sela-sela plastiknya. Sang penggemarnya mengatakan jika dia tidak sempat membuat onigiri, besok dia janji akan membuatkannya.

Benar saja besoknya Jo menemukan kotak bento di lokernya bersama surat dan banyaknya coklat. Ia segera mengemas barang-barang di lokernya karena 5 menit lagi bel masuk berbunyi.

Dia berlari menelusuri lorong untuk menuju kelasnya yang ada di lantai dua. Usai sampai Jo segera memberikan totebag isi coklat dan surat ke Sunoo. Sambil mengatur nafas, Jo duduk dan menyenderkan punggungnya ke kursi.

Sedangkan Sunoo segera mengacak-ngacak totebagnya dan menemukan sebuah bento. "Wah isunya apa nih?"

Melihat hal tersebut Jo segera merebutnya. "Jangan yang ini."

Sunoo tampak tak peduli dan beralih lagi ke isi totebag. Karena tak ada waktu memakan coklat, Sunoo hanya mencari beberapa surat secara acak.

Setelah membaca sekitar 6 surat yang isinya hanya ucapan singkat. Sunoo menghela nafas. "Mereka pengin banget di notice kamu ini, Jo. Ucapannya singkat tapi nama dan kelas pengirim panjang banget, sampai ada yang cantumin alamat rumah dia."

Jo melihat sekilas surat yang katanya tercantum alamat rumah. Kening Jo mengkerut, ada-ada saja. Bahkan nama perumahannya sampai di format tebal agar Jo tau jika sang pengirim surat merupakan anak orang kaya.

Setelah itu Jo mulai membuka bento untuk mencari note yang seharusnya ada di dalam sana. Dia berharap mendapat tulisan dari pengirim onigiri meski singkat.

Namun, hasilnya nihil. Jo tidak menemukan kertas ucapan di dalam sana. Ia menghela nafas. Hanya penggemar ini yang lebih sering memberikan sesuatu berguna daripada kertas surat yang terkadang tidak Jo baca.

Sepulang sekolah akhirnya Jo memutuskan untuk menulis surat kepada penggemarnya tersebut.

Dear Miss.Onigiri.

Maaf aku gak tau nama kamu, jadi ku tulis begitu.

Bolehkan kita berinteraksi lebih sering melalui surat ini? Aku ingin kamu menuliskan apapun untuk dikirim bersama bentonya.

Jangan lupakan juga kerangka surat yang menyebutkan nama dan asal surat itu berasal.

Terimakasih, aku menunggu onigiri mu besok hari.

JO.

Sekarang Harua sedang dalam keadaan bimbang berdiri di depan loker milik Jo. Dia baru saja membaca surat yang ada di dalam bento. Namun, masalahnya Harua belum mempersiapkan surat balasan untuk bento hari ini.

Setelah menghabiskan 10 menit berfikir di depan loker. Akhirnya Harua mengambil bento yang kemarin dan tidak meletakan bento untuk hari ini. Dia membawa kembali bentonya pergi dari sana.

Semua ini pasal surat. Harua tidak tau harus menulis apa untuk bento hari ini.

"Loh kosong?" Hikaru melongo saat membuka kotak bento milik Harua ternyata kosong. Ia beralih ke bento satunya dan mendapati 3 onigiri di sana. "WOW ONIGIRI!!!"

"Sstt! Hikaru! Pelanin suaranya dong," Harua menyenggol lengan temannya saat murid di kantin mulai menatap ke arah mereka.

"Maaf..." Hikaru nyengir. "Boleh dimakan gak?"

Harua berfikir sejenak. Bento kali ini dia tidak bisa memberikannya kepada Jo. Jadi, dia mengangguk untuk menyetujui permintaan Hikaru.

Batal memberikan kakak kelasnya onigiri karena bingung menulis surat apa untuk Jo. Harua galau. Jo juga galau.

"Udah lah bro, onigiri doang mah bisa beli di minimarket, perlu gue pesenin?" Jay menawarkan diri untuk menenangkan Jo yang daritadi terus melamun karena belum dikasih onigiri sama penggemar favorit-nya.

"Bukan masalah onigiri, tapi aku kepikiran. Jangan-jangan dia gak kasih onigiri lagi gara-gara letter yang aku kirim kemarin?"

"Gausah overthinking, mungkin aja dia sakit atau gak ada waktu buat atau beli onigiri," sambil ngunyah kerupuk Maki nyaut.

"Yaelah bro baru sehari gak ada onigiri dari fans aja kayak ditinggal mati orang tua," dengan mulut pedasnya Sunghoon gabung di meja para pemain basket. Merangkul Nicholas dengan akrab.

tbc...

Secret Adminer [ JORUA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang