Petuah-Petuah Pak Tua Yang Giginya Keropos

6 0 0
                                    

Petuah nomor satu. Hidup lah sesuai kemampuan finansial. Jangan tengok kiri kanan. Jangan besar pasak daripada tiang. Jangan beli sesuatu yang bukan kebutuhan. Hindari lapar mata. Isi perut hanya saat lapar. Jangan beli sesuatu hanya karena lapar atau ikut-ikutan teman. Lapar mata yang terus-terusan dikasih makan nggak akan pernah kenyang. Hidup yang cukup sesuai kebutuhan.

Petuah nomor dua. Jadilah diri sendiri. Dimana pun kamu berada. Temukan ciri khas gayamu sendiri. Tidak perlu meniru orang lain yang gayanya kelihatannya melangit. Gaya orang lain yang melangit bisa jadi tidak orisinil. Belum tentu gaya orang lain yang melangit dibuat dari hasil keringatnya sendiri. Gaya melangit tapi isi kantong sulit. Buat apa?

Petuah nomor tiga. Hindari hutang. Rokok membunuh paru-parumu, tapi hutang menjerat lehermu. Hutang pada yang mutar uang. Hutang pada aplikasi pinjaman maya. Nominal hutang nyata dari aplikasi yang maya. Hindari hutang pada yang tidak punya uang. Kalau sudah terlanjur hutang bagaimana? Bayar. Hutang harus dibayar. Hutang yang uyang tidak dibayar di dunia akan diminta pertanggung jawaban oleh penjaga akhirat. Hutang harus dibayar.

Petuah nomor empat. Apapun masalahmu, senyum. Orang lain nggak tau kalau kamu punya masalah. Masalahmu bukan masalh orang lain. Masalah-masalahmu yang bertumpuk bukan tanggung jawab orang lain. Orang lain tidak tahu menahu barisan antrian masalah-masalahmu. Masalah apapun yang terjadi dalam hidupmu, senyum. Senyum tidak menyelesaikan masalah-masalahmu. Tapi setidaknya kalau senyum sedikit dunia tau kamu hidup. Pohon-pohon yang tau hasil jerih payahnuya tidak sia-sia.

Petuah nomor lima. Tampil necis sesekali. Ini serius. Pak Tua Yang Giginya Keropos itu menyampaikan petuah terakhir sambil nyengir. Tampil necis dibutuhkan pada situasi-situasi yang dibutuhkan untuk unjuk gigi. Persis saat Ia menyampaikannya petuah terakhir ini sambil nyengir. Pak Tua Yang Giginya Keropos itu tampil necis di depan pintu dengan sepatu yang tulisannya “Balenschia”.

Petuah bonus yang disampaikan terpisah. Nggak semua masalah harus dianggap masalah. Sbagian masalah sebaiknya disimpan dalam kardus kosong trus simpan di dalam lemari. Nggak semua masalah layak dapat perhatian. Masalah yang nggak penting. Masalah yang bikin jalan jadi terhambat sebaiknya dicuekin. Oh, ada yang lebih bagus. Kata Pak Tua Yang Giginya Keropos masalah manusia harus dikasih titik. Biar bisa stop sampai di situ. Kita yang harus pinter jadi tukang parkir buat nyetop masalah sendiri. Kalau udah disetop, tinggal ketawain. “Jangan nyusahin gue lah, Masalah. Hari ini gue cuma mau ketawa. Ha-Ha-Ha-Ha.”

collection of storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang