Chapter 01

443 73 11
                                    

Seorang pemuda terlihat berjalan pelan di daerah Gangnam-gu. Di punggungnya terdapat sebuah ransel berwarna hitam yang terbilang sangat besar. Wajahnya terlihat begitu pucat dengan bibir yang memutih. Di lengan kirinya terdapat memar berwarna keunguan. Bahkan di area sekitar lehernya juga memiliki warna yang sama.

Saat berada di depan sebuah rumah yang sangat besar, pemuda itu tiba-tiba jatuh tergeletak karena tak sadarkan diri. Tubuhnya yang sedang sakit sepertinya sudah tidak sanggup untuk terus melangkah.

Sebuah mobil Lamborghini berwarna biru terlihat hendak melaju dan hendak berbelok memasuki halaman rumah besar itu. Tapi lajunya terpaksa harus berhenti karena melihat seseorang yang tergeletak di depan gerbang. Pengendara mobil itu menghentikan mesin mobilnya lalu turun dari kendaraan roda empat itu.

Seorang pemuda berusia sekitar 30 tahun yang sangat tampan terlihat mendekati sosok yang tergeletak itu. Namanya adalah Kim Seokjin.

Ia memperhatikan sosok pemuda yang tak sadarkan diri di hadapannya. Tapi saat melihat wajah pemuda itu, ia seketika terkejut. Tangannya segera meraih sosok itu dan memangkunya. Ia mengambil ponsel yang ada di saku jasnya lalu menghubungi seseorang.

"Siapkan kamar tamu sekarang juga. Panggilkan Hwang Siljang dan Ahn Siljang ke depan. Aku butuh bantuan segera." ucapnya lalu menutup panggilan itu secara sepihak. Tidak lama kemudian, dua orang laki-laki berjas hitam terlihat mendekat ke arahnya.

"Hoejangnim..."

"Bawa masuk mobilku dan bawakan tasku ke dalam, Ahn Siljang." ucap Seokjin sambil menatap laki-laki yang terlihat masih muda. Mungkin seusia dengan Seokjin. Laki-laki itu mengangguk lalu memasuki mobil tuannya itu.

"Hwang Siljang tolong bawakan tas pemuda ini. Aku akan membawanya masuk ke Mansion. Tubuhnya benar-benar panas." pinta pemuda itu pada laki-laki yang jauh lebih tua darinya.

"Geundae, Hoejangnim. Kita tidak mengenal siapa pemuda ini. Apakah Anda tetap akan membawanya masuk?" tanya laki-laki itu bingung.

"Entah kita mengenalnya atau tidak, kita tetap harus menolongnya. Pemuda ini pingsan di depan kediamanku dan tubuhnya terserang demam tinggi, dia bisa mati karena dehidrasi dan kedinginan. Lagi pula ... aku mengenali wajahnya, Hwang Siljang."

Hwang Siljang mengangguk. Beliau segera membantu Seokjin meletakkan tubuh pemuda yang tak sadarkan diri itu ke punggung lebar tuannya, dan meraih tas ransel yang tergeletak di depan gerbang lalu membawanya ke dalam rumah mengikuti langkah Seokjin yang sudah memasuki mansion lebih dulu. Gerbang otomatis tertutup begitu mobil yang dibawa oleh Ahn Siljang sudah berada di halaman.

Beberapa staf yang bekerja di rumah itu dan juga bodyguard yang berjaga seketika menyambut kedatangan pemuda tampan berkarisma itu. Salah seorang pekerja wanita yang bertugas untuk mengurus rumah terlihat melangkah mendahului Seokjin dan membukakan pintu sebuah kamar dan membiarkan Seokjin masuk ke ruangan itu. Ia meletakkan tubuh pemuda yang ada di punggungnya di atas tempat tidur.

Seokjin tersentak saat menyadari bahwa di tubuh pemuda itu terdapat begitu banyak memar yang terlihat masih baru.

"Hubungi Hoseok dan minta dia ke sini sekarang juga. Lee Ajumma tolong bawakan baskom berisi air hangat untuk mengompres tubuhnya."

Hwang Siljang dan perempuan yang dipanggil dengan sebutan Lee Ajumma segera menganggukkan kepalanya memberi hormat. Keduanya segera keluar dari kamar itu membiarkan Seokjin bersama pemuda yang tidak mereka kenal di dalam kamar.

Seokjin memperhatikan wajah pemuda di hadapannya dengan dahi berkerut. Ia menghela napas.

"Akhirnya aku menemukanmu. Sudah hampir satu tahun aku mencarimu."

Be with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang