ARKALA GREANT merupakan seorang maniak membaca, bahkan Arkala mengoleksi buku seperti novel, komik, sejarah, dan berbagai buku lainnya. Grand media menjadi tempat yang sering Arkala kunjungi untuk membeli berbagai buku.
Arkala tinggal bersama kedua orang tuanya, hanya karna mereka sibuk hingga lupa memiliki rumah untuk pulang. Arkala sudah sangat terbiasa dengan ketenangan yang ada di rumah.
Hari ini terasa terik matahari yang sangat panas membakar kulitnya yang mulus. Dia segera berjalan menuju tempat yang dituju untuk membeli buku novel yang baru liris. Arkala segera memasuki grand media untuk mencari novel karya penulis yang dia kagumi.
Sampai rumah Arkana segera membaca buku yang baru dibeli. Arkana membaca dengan serius dengan raut muka yang berubah-ubah karna alurnya.
‘Brakkk’ suara buku yang dibantingnya karena kesal dengan akhir yang tragis.
“Bangs*t novel apaan kayak gini” karena kesal Arkala membuang novel yang baru di belinya.‘Tringgg’ suara handphonenya berdering.
“Kesini kuy kita tanding balap” terdengar suara lelaki. Weapt dia merupakan sahabat Arkana yang selalu menemaninya sedari kecil.“Lawan siapa??”
“Scopied anak sebelah”
“Guwa datang lima menit lagi”
Arkana segera melajukan motornya menuju tempat balapan. Saat sampai Arkana disambut baik oleh Weapt.
“aman kan semua?” Weapt bertanya untuk memastikan tidak ada masalah.
“Amanlah kayaknya”
“Hati-hati Scopied itu licik”
“Hmm”
Pertandingan segera dimulai, seruan para penonton penuh dengan semangat. Seorang wanita berjalan menuju pertengahan dengan membawa bendera.
“siapp!!”
“Satu”
“Dua”
“Tiga”
“Mulai!!”
Kedua motor segera melaju dengan kecepatan tinggi. Arkala segera mendahului dengan kecepatan tinggi. Pada jalan raya Arkala melihat kucing yang tiba-tiba berlari melewati jalan. Dia tidak dapat menghindar, dan motornya tergelincir hingga menabrak pembatas jalan.
‘Bruuuaakkk’ Arkala terpental hingga terguling di jalanan. Tubuhnya terlindas oleh motor Scopied yang sangat cepat. Tubuhnya terasa remuk, hingga tidak kuat untuk digerakan.
Tempat itu menjadi ramai oleh orang-orang yang mengerumuninya. Arkala melihat Weapt yang berlari dengan muka yang khawatir dan dibanjiri air mata.
“Bertahan ya bentar lagi ambulan dateng” Weapt berkata dengan terbata bata dengan memangku kepala Arkala.
Arkala tersenyum, rasa ngantuk yang sangat dalam membawanya.
“Maaf kalo gua ada salah” setelah mengatakannya Arkala tertidur dengan kegelapan yang sangat dalam menghampirinya.
“Jangan tinggalin gua, bangun ngak lu Arkala” Weapt berteriak dengan air mata yang sudah membanjiri nya.
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA.
🥳🥳🥳🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALA BRIGANTARA [BL]
RomanceARKALA terbangun melihat sekitar adalah ruangan putih dengan bau obat-obatan yang khas. Rumah sakit adalah tempat yang sangat Arkala benci. "Sayang kamu udah bangun" teriak seorang wanita paruh baya dengan perawakan lembut. "Tolong jaga tu...