2

238 46 4
                                    

Sunghoon sedang berada di kantor nya, sial sekali pagi pagi sudah di hadapkan dengan meeting. Tetapi itu bukan lah masalah besar. Masalah nya, Sunghoon tiba tiba mendapat kabar jika mangsanya akan ke bandara 30 menit lagi.

"Bahkan aku belum sempat sarapan, bangsat." Umpatnya kesal.

Dengan langkah terburu buru, Sunghoon keluar dari ruangan nya, "Hai.. "

Sial, sungguh sialan.

Perempuan cantik dengan pakaian yang simple itu berdiri di depannya sambil memegang totebag. Tanpa di suruh, perempuan itu langsung masuk ke dalam ruangannya dan duduk di sofa.

Persetan! Sunghoon tidak peduli. Target nya akan melarikan diri. Sunghoon ingin melangkah kan kakinya untuk benar benar keluar dari ruangan nya, namun sebuah suara menghentikan langkah nya.

"Duduklah dulu, sayang. Aku datang untuk menemui mu dan kau ingin meninggalkan ku, hm? Tidak sopan sekali... " lirih nya dengan nada di buat sedramatis mungkin.

Sunghoon tidak memperdulikan nya sama sekali, "Kau yang datang kemari. Aku tidak ada memintamu datang bukan?"

Perempuan itu tidak Terima dengan perkataan Sunghoon, "Tap—"

"Diam atau Aku akan menembak kepalamu itu, wonyoung." Ucapnya tegas sebelum berlari keluar dan masuk ke dalam lift.

Kecepatan mobil sedan putih itu di atas rata rata, beberapa kali dia menyelip kendaraan lain. Tapi siapa peduli? Tidak ada orang yang berani menegurnya. Sunghoon memarkirkan asal mobil nya.

Terlihat seorang lelaki memakai baju formal sedang duduk sambil menghisap nikotin nya. Sunghoon memperhatikan terget nya terlebih dahulu.

Dengan langkah perlahan Sunghoon mendekati orang tersebut dan berpura pura jatuh berlutut didepannya sambil memegang perut nya.

Orang tersebut tersentak kaget dan membantu Sunghoon untuk bangun, membuat Sunghoon mengeluarkan smirk tipisnya.

"Kau tidak apa apa?" Tanya orang itu.

Sunghoon memasang wajah kesakitan nya, "Ah.. Perut ku sakit sekali."

Orang itu menempelkan punggung tangan nya di dahulu Sunghoon, "Kau tidak demam, pasti perut mu saja yang bermasalah. Kau sudah makan? Di mana tempat tinggal mu?"

Ah... Bagaimana ini? Sunghoon sedikit terharu.. Hahahah.. Sangat bodoh.

"Eumm rumah ku agak jauh dari sini, kurasa aku tidak sanggup."

"Kalau begitu ayo kita ke hotel yang ada di sebrang sana saja, agar kau bisa beristirahat terlebih dahulu."

Sunghoon mengangguk kan kepalanya. Mission completed, This stupid human is so easily fooled.

Orang itu membawa Sunghoon ke salah satu hotel disana. Menuntun Sunghoon menuju resepsionis untuk memesan kamar. Lalu membawanya ke kamar.

Sunghoon menduduk kan dirinya di tepi kasur saat orang itu berbalik untuk melepas sepatunya. Selesai dengan urusannya, orang itu kembali mendatangi Sunghoon tanpa tau bahwa ajalnya tepat di depan mata.

Terlihat kerutan kebingungan di wajahnya saat tidak mendapati Sunghoon duduk di kasur nya.

Ceklek! 

Seketika badan nya membeku saat menyadari Sunghoon dari arah belakang menodongkan pistol tepat pada belakang kepalanya.

"Berlutut."

Orang itu masih diam tidak mengubris perkataan Sunghoon. Sunghoon yang telanjur geram, memegang bahu orang itu dan menendang belakang lututnya hingga berlutut.

Mama i'm in love in the criminal || HEEHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang