2

6 3 0
                                    

"Hah, akhirnya nyampek rumah juga" Ucap Salsa yang langsung ambruk di kasurnya.

"Sistem" Panggil Salsa.

Tiga hologram dengan bentuk rubah muncul di hadapannya yang tidak lain adalah Kayla, Fika, dan Cia dalam bentuk sistem.

[Ada apa nona?] Cia.

[Kenapa?] Kayla.

[Kanapa Sal?] Fika.

"Lagi bosen nih, ada misi gak?" Tanya Salsa.

[Ni bocah, kalo di kasih kemudahan itu di terima bukannya malah nyari masalah] ketus Kayla.

"Ya habisnya gua bosen di rumah melulu mana sendirian lagi" Gerutu Salsa.

[Makanya cari pacar biar gak kesepian] ejek Kayla.

'Cih, gak sadar diri. Lo kan juga jomblo mana jones lagi' batin Salsa menatap datar sistem Kayla.

[Apa lo bilang!] murka Kayla.

"Gua gak bilang apa apa"

[Heh, kutu kuda! Lo kira gua gak bisa denger apa? Orang lo jelas-jelas bilang gua jones]

"Kok lo bisa tau sih!? Gua tadi cuman ngebatin loh"

[Si anjing beneran ngejek gua ternyata]

'Sial, keceplosan'

[Gua masih bisa denger loh]

"Hehehe, maaf gak lagi deh gua ngejek lo"

[Sorry, trust issue gua sama lo]

"Ya maap, baperan banget sih lo jadi sistem"

[Biarin, bleeeeee]

"Beneran ngambek ternyata" Lirih Salsa.

Ting!

Belum ada 5 menit, sebuah notifikasi muncul di hadapan mereka semua.

[Oh, selamat nona sepertinya akan ada misi untukmu] ucap Cia.

"Wahh! Beneran, apa misinya gak susahkan?"

[Tenang, anda hanya perlu menolong seseorang]

"Hah! Siapa?"

[Sebentar lagi anda juga akan tau]

"Cih, jahat banget main rahasia-rahasiaan" Setelahnya Salsa bersiap dengan pakaiannya dan pergi sesuai dengan petunjuk arah.

***

Buk!

Dengan sangat keras pukulan itu mendarat tepat di wajah seorang pemuda yang sudah di penuhi luka dan juga darah yang menetes dari pelipis serta hidungnya.

Dengan sekuat tenaga dia mencoba melawan sekumpulan orang yang terus menghajarnya dengan membabi buta tanpa memberikan celah pada pemuda itu untuk melawan.

Merasa sia-sia untuk melawan, pemuda itu memilih untuk pergi dari tempat itu.

Tepat saat itu juga celah untuknya kabur terbuka, tanpa menghabiskan waktu dia segera melarikan diri dengan sisa tenaganya dengan orang-orang tadi mengejarnya.

Tanpa pikir panjang dia masuk kedalam gang sempit yang mempertemukannya dengan jalan raya yang di penuhi orang-orang yang berlalu lalang.

Saat menengok kebelakang, orang-orang itu tidak lagi mengejarnya memberikan kesempatan untuk dia pergi menjauh dari gang itu.

Dengan tertatih-tatih dia berjalan mencari tempat peristirahatan karena tenaganya yang sudah terkuras habis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Become A Sistem!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang