(1) START HERE

1.8K 330 79
                                    

Aku kini berada di tengah-tengah dari sekian banyaknya orang dari berbagai negara yang tengah berkumpul di lapangan universitas di negara Eropa ini, benar-benar seorang diri, tanpa mengenal siapapun, aku mencoba untuk memahami ucapan panitia atau pengurus universitas yang tengah berbicara menggunakan mic untuk mengarahkan kami.

Ditambah, ini kali pertama bagi gadis cantik nan mungil seperti diriku mengunjungi kota Paris, dan aku akan tinggal di kota ini selama enam bulan lamanya, itu luar biasa, bukan?

Singkatnya, kedua kakiku bisa sampai ke negara ini karena program pertukaran pelajar dari universitas, aku jelas bukan orang Jerman, aku berdarah asli Korea, dan dengan keterbatasan bahasaku, aku berusaha mengerti kata per kata yang dikeluarkan dari perempuan berhidung mancung dan berambut pirang yang mengarahkan kami tentang kamar di asrama.

Aku memiliki tanda pengenal yang aku kalungkan pada leherku sekarang, ada sebuah koper besar di sampingku yang jelas adalah milikku, aku tidak terlalu mengerti penjelasan pengurus universitas ini sebenarnya karena meski aku sudah mengambil kursus selama dua bulan untuk belajar bahasa Jerman di Korea, aku memang belum sefasih itu, sulit mempelajari bahasa yang begitu asing di telingaku dalam waktu singkat asal kalian tahu.

Jadi aku hanya akan mengikuti yang lainnya saja, jika mereka bergerak untuk masuk ke dalam gedung asrama aku akan melakukannya, dan aku harap, aku mendapatkan teman yang juga berasal dari Korea disini, setidaknya harus ada satu orang yang bisa berkomunikasi denganku, bukan?

Aku menoleh ke samping begitu melihat ada seseorang yang menarik kopernya kemudian berdiri di sampingku, tanpa sadar aku memperhatikannya karena.. kenapa gadis yang menggunakan topi dan masker ini begitu tinggi? Sepertinya aku hanya setinggi bahunya saja, mungkin dia juga bukan adalah orang Korea.

Tebakanku, dia mungkin berasal dari Eropa atau Amerika, namun warna rambutnya adalah hitam gelap, dia tampak fokus mendengarkan arahan dari depan, untuk pakaiannya, dia menggunakan jaket berwarna coklat muda dan celana panjang berwarna hitam, dipadukan dengan sepatu sneakers berwarna putih.

Aku memajukan tubuhku, bermaksud mengintip nama sekaligus asal universitasnya karena dia jelas juga menggunakan tanda pengenal, namun dia langsung melirik ke arahku, membuat mata kami bertemu, dan aku buru-buru langsung mematahkan pandangan kami sebelum aku sempat melihat namanya.

Aku langsung memalingkan wajahku karena tidak ingin dinilai terlalu mencari perhatian atau semacamnya, aku juga tidak mungkin mengajaknya berkenalan bukan? Jadi lebih baik, aku mengajak kalian berkenalan saja.

Hai! Aku Jennie, mahasiswi semester enam yang cukup berprestasi karena aku diminta oleh pihak universitas untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Paris karena nilai ku yang cukup tinggi, percaya atau tidak, aku satu-satunya mahasiswi dari jurusanku yang terpilih dan aku menggeluti tentang jurusan Seni.

Marga asliku adalah Kim, tinggi ku hanya setatus enam puluh centimeter yang membuatku terlihat begitu kecil di tengah-tengah mahasiswa ataupun mahasiswi lain yang begitu tinggi di sekitarku sekarang, padahal jika di Korea, teman-temanku juga tidak terlalu tinggi seperti aku.

Tujuanku kesini jelas untuk belajar dan menuntut ilmu sekaligus menggunakan kesempatan dengan baik selama berada di Paris, aku juga tidak mengeluarkan uang satu sen pun untuk berangkat kemari, namun orang tuaku tetap mengirimkan uang dari Korea agar aku bisa bertahan hidup disini meski dari pihak universitas, aku tetap mendapatkan uang saku meski jumlahnya tidak banyak, aku dengar-dengar juga kami tidak perlu memusingkan makan siang karena universitas menyediakan makan siang untuk mahasiswanya.

Aku melihat orang-orang mulai bergerak masuk ke dalam gedung, tadi, aku memang mendengar jika wanita itu meminta kami untuk masuk secara tertib dan mencari kamar kami masing-masing, namun jujur, aku belum tahu dimana kamarku, dan siapa teman sekamarku nantinya.

HATE TO LOVE ME - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang