𝑽𝒆𝒓𝒐𝒏𝒂_1

152 17 46
                                    

❈❈❈꙳❈❈❈

𝑃𝑟𝑖𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑓 𝑉𝐸𝑅𝑂𝑁𝐴
𝐵𝑌
𝐴𝑈𝑅𝑂𝑅𝐴_41

𝑃𝑟𝑖𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑓 𝑉𝐸𝑅𝑂𝑁𝐴𝐵𝑌𝐴𝑈𝑅𝑂𝑅𝐴_41

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makau, 2022

Bank of East Asia menjadi salah satu bank terbesar di Makau. Banyak pengusaha, artis, bahkan bos-bos mafia yang menyimpan uang dan harta berharganya di tempat itu. Makau sebagai Las Vegas-nya China menjadi pusat perjudian dan hiburan yang terkenal mahal. Resort dan kasino menjamur dan menawarkan kesenangan dunia malam yang tidak bisa ditolak.

Gedung Bank of East Asia terdiri dari tujuh lantai. Selalu ramai dikunjungi oleh nasabah dari tokoh-tokoh penting. Siang itu pun suasana di lantai bawah cukup sesak oleh antrian. Salah satu yang dengan mudah naik ke tempat khusus penyimpanan brankas nasabah adalah seorang pemuda berparas manis. Dalam dandanan elegan serba hitam, pemuda berpostur tinggi dan ramping itu memasuki tabung elevator yang mewah. Ditemani oleh seorang pegawai bank, tabung itu membawanya naik ke lantai lima.

Tiba di lantai lima, dia ditinggal seorang diri untuk memasuki tempat khusus penyimpanan rahasia dari nasabah bank. Beberapa brankas yang menggunakan kunci dan kode pribadi. Salah satunya adalah milik si pemuda yang sekarang membuka pintu brankas dan mengambil setumpuk uang tunai. Beberapa batangan emas juga turut ia ambil yang kemudian dimasukkan ke dalam koper aluminium, kecil warna hitam. Setelah merasa cukup, dia kembali mengunci brankas dan hendak keluar dari ruangan ketika tanpa diduga tiga orang laki-laki berseragam hitam muncul menghadangnya. Sedetik kemudian matanya yang bening dan jernih melebar melihat satu sosok lain yang mengiringi tiga orang lainnya.

“Ling Jiushi, sepertinya kita sangat berjodoh. Kau memang ditakdirkan menjadi milikku.”

Kalimat bernada puas itu keluar dari laki-laki dewasa yang berdiri di antara tiga orang lainnya. Berpenampilan rapi, setelan ekslusif warna coklat dilapisi lagi mantel panjang dengan warna senada. Segaris kumis tipis menghias atas bibir. Laki-laki itu menampilkan seringai pada pemuda yang bernama Ling Jiushi.

Ling Jiushi yang baru saja mengambil harta berharganya mencoba bersikap tenang. Dia membalas perkataan laki-laki di depan dengan senyum miring dan tarikan sebelah alisnya.

“Simpan saja impianmu, Yan Balang. Sampai bumi kiamat pun, aku tidak akan pernah menjadi milikmu,” balasnya. Nadanya tenang dan meremehkan.

“Makhlus manis sepertimu memang sangat wajar untuk jual mahal. Tapi kau tidak perlu khawatir. Kau jual aku beli. Bahkan jika seluruh dunia kuberikan padamu, semuanya akan sangat sebanding.”

“Terus saja bermimpi,” desis Ling Jiushi. Dia melangkah dengan dagu terangkat sambil memegang erat-erat gagang koper.

“Kau pikir bisa lepas lagi dariku?”

Yan Balang menggeser langkah dan menghadang sosok manis yang langsung berhenti.

Ling Jiushi terdiam sesaat. Matanya menyipit dan segera mengubah sikap untuk mengecoh pria di depan.

𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝒐𝒇 𝐕𝐄𝐑𝐎𝐍𝐀 [ᵀᴴᴱ ˢᴾᴵᴿᴱᴬᴸᴹ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang