Misteri yang ingin terus ku kupas, rasa ingin tau yang menyeruak, akankah semuanya terungkap? Atau hanya akan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepala?
Perjalanan 4 sahabat yang tak pantang menyerah dan selalu bersama.
Ikuti keseruan d...
Sesampainya di sekolah Lucya dan Eydish segera menuju ke bangku masing-masing. Lucya dan Eydish memang tidak satu meja, karena di sekolah mereka 1 bangku hanya bisa untuk 1 siswa, namun, meskipun begitu mereka duduk di satu deret bangku yang sama.
"Kriinnngggg!!Kriiinnnggggg!!" Bel tanda istirahat berbunyi tepat pada pukul 10 pagi.
"Cya, ayo ke kantin." Ucap Eydish pada Lucya.
"Sebentar aku mau rapihin buku dulu." Jawab Lucya.
"Prookkk!!." Eydish tidak sengaja menyenggol buku Lucya.
"Eh, maaf Cya aku tidak sengaja." Ucap Eydish.
"Tidak apa-apa, lagi pula tidak rusak juga, ya sudah ayo ke kantin." Jawab Lucya.
"Ayok, rasanya perutku sudah berteriak-teriak." Balas Eydish.
*Sesampainya mereka di kantin, mereka segera mengambil jatah makanan mereka dan membawanya di meja makan yang tersisa*
"Eh Cya, tadi aku tidak sengaja lihat buku tebal di laci kamu, kayanya buku mitologi peri ya?." Tanya Eydish sambil mengunyah makanannya.
"Iya, kenapa?" Sahut Lucya.
"Nggak apa-apa, kamu tertarik dengan buku seperi itu?" Tanya Eydish lagi pada Lucya.
"Aku cuma ingin tau sih, mereka tuh sebenarnya betul ada apa tidak sih?, soalnya Bunda dari dulu suka cerita mitologi begitu." Jawab Lucya.
"Ooohh, tapi memang kan kebanyakan masyarakat dari negara kita percaya dengan hal seperti itu, tuh lihat saja, masih ada beberapa rumah yang menyiapkan rumah-rumah kecil di kebun mereka, katanya sih untuk rumah peri." Sahut Eydish.
"Nah makanya, rasanya mau percaya tapi tidak pernah melihat mereka." Jawab Lucya.
"Duaarrr!!!" Teriak Kylian di belakan Lucya yang membuat dirinya tersedak karena terkejut.
"Astagaa!!, eh, kenapa sih, satu hari aja jangan usil." Ucap Lucya dengan nada sebal.
"Biarin siapa suruh tadi ketawa pas aku jatuh dari sepeda." Jawab Kylian sambil duduk di depan Lucya dan Eydish.
"Kenapa kamu nggak nungguin aku sih, main tinggal aja." Ucap Alaric pada Kylian."
*Alaric Leanderr, sahabat Kylian dari kecil yang selalu bersama Kylian kemana pun Kylian pergi. Alaric memiliki kepribadian riang dan mudah berbaur, sama persis seperti Kylian. Dan sekarang ia juga bersahabat dengan Lucya dan Eydish. Alaric memiliki postur tubuh yang hampir mirip dengan Kylian sehingga tak jarang mereka sering dikira kembar, yang membedakan hanyalah warna rambut Alaric yang berwaran pirang, sedangkan Kylian memiliki rambut berwarna cokelat, Alaric dan Kylian memiliki wajah yang lumayan tampan.*
"Lagian lama, ya sudah aku tinggal." Jawab Kylian
"Eh, kalian mau nggak ikut liburan sama keluargaku?" Tanya Alaric pada ke-3 sahabatnya.
"Kapan?" Tanya Lucya.
"Nanti akhir tahun, setelah ujian, sekalian ajak orang tua kalian supaya semakin ramai." Jawab Alaric riang.
"Waahh kayaknya seru, aku sih mau-mau aja." Jawab Kylian
"Ey, mau ikut?" Tanya Lucya pada sahabatnya.
"Kalau kamu ikut aku juga ikut Cya." Jawab Eydish.
"Oh oke, nanti aku coba tanya ke Ayah Bunda dulu, mereka bisa apa nggak." Ucap Lucya pada ke-3 sahabatnya.
"Okee siippp, aku tunggu." Jawab Alaric.
Alaric, Kylian, Lucya dan Eydish sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SD, sehingga mereka sudah seperti saudara dan keluarga mereka sudah saling percaya satu sama lain.
Sehabis makan malam di ruang tamu, Lucya segera memberitahu orang tuanya mengenai agenda liburan tadi.
"Yah, Bun, Alaric ajak kita liburan sama keluarganya nanti akhir tahun setelah ujian, sama keluarganya Eydish dan Kylian juga." Tanya Lucya.
"Kalau Bunda sih oke aja, tapi ayah gimana, mau nggak?" Tanya Bunda Lucya pada suaminya.
"Kalau akhir tahun, pas liburan sih bisa saja, sekalian healing." Jawab papa Lucya
"Oh oke kalau gitu Bun, Yah aku telepon Alaric dulu." Jawab Lucya.
"Tulilit tuliliittt!!." Suara HP Alaric berbunyi dan dia pun segera mengangkatnya.
"Halo, Ric, aku jadi ikut sama Ayah Bunda." Ucap Lucya di telepon.
"Halo Cya, oh oke siiiaapp jadi tambah rame." Jawab Alaric.
"Oke, yaudah ya, bye." Ucap Lucya.
"Okeee, byee." Jawab Alaric, dan Lucya pun mematikan sambungan teleponnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- . . . . . Jangan lupa vote dan komentarnya yaa☺ Tunggu part selanjutnyaa yaa.. Maaf kalau ceritanya agak berantakan Buat yang udah setia baca sampe bab ini makasih bangett yaaa❤ Happy Reading semuaaa...... Terimakasiiihhh🥰