Maaf...

104 12 6
                                    

Haii semua apa kabar
Setelah hiatus yang sangat panjang akhirnya aku mau melanjutkan cerita ini lagi.

Huhuu...

Semoga masih banyak yg baca ya
Tapi walaupun ga ada yang baca aku akan tetap melanjutkan cerita ini sampai selesai hehe...
Karena ini cerita pertamaku yg ku publish

Okee tanpa lama lama mari kita lanjut
Bismillah....

=========================================

" pak daffin itu pasti buaya " terka chafia yang tiba tiba duduk di ruang tv bersama athar yang sedang membaca buku.

" kok bisa ngomong gitu " tanya balik athar

" kelihatan mas dari gayanya cara ngomongnya ya sebelas dua belas sama mas. Mas juga pasti buaya kan " athar menatap chafia dengan serius, chafia yang ditatap malah salah tingkah ia membenarkan duduknya yang sedari tadi kakinya naikkan ke atas sofa kini ia turunkan.

" jadi dimata chaf mas itu cowo yang suka deketin perempuan mana saja,suka kasih harapan ke setiap perempuan gitu "

" chaf ga ngomong gitu "

" itu tadi mas dikata buaya sama chaf "

" hmmm setiap lelaki kan gitu biasanya apalagi kalo punya wajah ganteng "

" jadi mas ganteng menurut chaf " setiap perkataan dari mulut athar entah kenapa membuat detak jantung chafia bergerak lebih cepat. Ia merasa salah kasih topik pembicaraan ke athar

" ahh udah deh lupakan chaf mau tidur " chaf beranjak dari sofa namun tangannya ditahan Athar

" besok kan libur chaf nggak mau duduk disini sama mas. Chaf ga mau tau hal apa aja tentang mas. Masa kita hampir sebulan menikah belum ada yang kita tau satu sama lain " medengar itu chafia menuruti apa kata Athar ia nggak jadi beranjak dari tempat itu. Mungkin Athar benar selama ini mereka hidup bersama tanpa saling mengenal gimana ada rasa jika tak tahu pribadi seorang itu. Lingkup chafia dirumah itu hanya sekedar kamarnya dan dapur seperti anak kos kosan. Begitupun Athar yang selalu mau menghargai chafia tidak mau megganggu privasi chafia menurut dia semua yang dipaksakan akan berujung tidak baik semua harus dijalani dengan perlahan tapi pasti itulah prinsip Athar.

" chaf mau tau apa tentang mas?" Tanya athar membuka pembicaraan. Chafia hanya diam dia bingung banyak pertanyaan sebenarnya yang melayang layang dipikirannya tentang Athar tapi entah dia memulainya dari mana

" kenapa mas mau dijodohin sama chaf ?"

" mas kan udah pernah jawab, krna mas suka chaf "

" gimana bisa suka? Kita bertemu aja bru beberapa kali sebelum pembicaraan perjodohan kita nggak pernah ketemu, pernah tpi masih kecil chaf juga nggak ingat " athar memasang senyum memcurigakan kearah chaf dan membuat chaf bertanya tanya

" ihh kenapa mas senyum senyum, emang senyum mas itu keren. Jawab pertanyaan chaf gimana mas bisa suka chaf ?"

" masalah itu nantilah chaf akan tau tpi ga sekarang "

" kenapa gitu?"

" biar seru "

" jangan sok sok rahasia gitu deh mas "

" idih kenapa emangnya mau tau ? Emang chaf mulai suka juga ya sama mas "

" nggak nyambung ah " chaf melipat kedua tangannya sambil memasang wajah cemberut.

' tahan thar...jangan lakuin, tau emang disaat begitu dia begitu menggemaskan '
Athar ga tahan ingin mencubit pipi chafia dan mengelus puncak kepala gadis disampingnya..walaupun udah sah namun dia sangat menghargai chafia menunggu gadis itu bener bener bisa menerimanya

Terima Kasih, Mas...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang