Di sebuah tempat yang jauh di dalam hutan belantara, sebuah bangunan yang nampak tua dari luar berdiri kokoh diantara pohon-pohon rimbun.
Di dalamnya terdapat banyak orang berlalu lalang dan berlatih bela diri. Kebanyakan adalah laki-laki hanya sedikit perempuan yang ada.
Di dalam bangunan tersebut terdapat ruang bawah tanah yang menjorok ke dalam. Di tempat ini mereka tetap bisa menggunakan listrik dan sinyal. Itu karena teknologi canggih milik para ilmuwan gila yang tinggal di dalam bangunan itu.
Di ruang bawah tanah, tepatnya di dalam sebuah sel yang kotor dan bau. Seorang pria kurus dengan tangan ter borgol di sisi dinding. Nampak tak ada kehidupan di sana.
Di sekitarnya terdapat banyak sel lain yang berisi banyak orang dengan penampilan tak jauh berbeda dengan penampilan pria kurus itu. Namun tak semua orang di borgol.
Kriet!
Pintu di ujung lorong terbuka, menghasilkan bunyi berderit yang memekakan telinga.
Seorang gadis dengan tatapan kosongnya melangkah memasuki tempat tahanan mati. Dibelakang nya dua orang pria ikut berjalan, seorang membawa sebuah koper panjang dan seorang lainnya membawa seember air dingin.
Ia membuka gembok sel, dimana terdapat pria kurus tadi berada.
"Bangunkan!" Perintahnya, suara terdengar dingin dan menekan.
"Baik!"
Segera seorang pria dibelakangnya yang membawa ember berisi air dingin itu maju, menyiramkan air itu pada tubuh pria kurus yang tergeletak di lantai yang dingin dan kotor.
Byuurr!
"Uhukh uhuk" Pria kurus itu membuka matanya dan terbatuk batuk.
Gadis itu melirik sekilas pada seorang pria lain yang berada di belakangnya.
Pria itu segera meletakkan koper yang di bawanya di lantai dan membukanya. Memperlihatkan benda apa saja yang ada didalam koper itu.
Sebuah pedang tipis yang panjang, dengan satu sisi yang tajam, berwarna hitam kemerahan. Tiga buah belati dengan ukuran dan bentuk yang berbeda , namun dengan warna yang sama. Sebuah cambuk berduri, serta sebuah pistol berwarna hitam.
Pria itu mengangkat bagian tersembunyi di dalam koper, dan memperlihatkan isi lain dari sisi kedua koper itu. Berisi alat alat seperti jarum dengan berbagai ukuran, alat suntik,pisau kecil, gunting, tongkat besi lipat dan berbagai macam cairan berwarna aneh.
Gadis itu berjongkok mengambil mengambil sebuah belati dengan sisi tajamnya yang bergerigi. Lalu mengambil alat suntik berisi cairan bening. Melangkah mendekat pada pria kurus yang tengah menatapnya takut.
"T-tunggu! " Pria kurus itu berucap.
Gadis itu meliriknya sekilas.
"A-ampuni aku kumohon! aku berjanji takkan mengusikmu lagi" Ucap Pria itu.